.quickedit{ display:none; }

Monday, September 3, 2012

What We Have Today 2: Jangan Pernah Berprasangka Buruk Kepada-Nya

Assalammu'alaikum

Halo pembaca sekalian lama tak bertemu ya. Mumpung masih dalam suasana lebaran, "Taqabbalallahu minna wa minkum" dan mohon maaf lahir batin ya, kalau-kalau ada tulisanku yang mungkin agak menyinggung para pembaca sekalian (kita mulai dari 0-0 lagi ya :D).

Kawan, ngomong-ngomong tentang berprasangka buruk nih. Pernakah ketika kita sudah berdo'a kepada Allah dengan sepenuh hati di setiap kegiatan kita, akan tetapi apa yang kita minta kepada Allah (menurut kita) belum terkabul sekian lama sehingga kita berprasangka buruk bahwa do'a kita tidak dikabulkan Allah. Pernahkah kita merasakan hal serupa?

Mungkin dari sebagian kita ada yang pernah merasakan hal tersebut (aku juga), akan tetapi ada juga sebagian dari kita yang mungkin belum merasakan hal tersebut. Nah kawan, kali ini aku ada sebuah cerita tentang seorang pemuda dengan seekor ulat dan pohon kaktus. Mau tahu ceritanya? Let's check it out

Alkisah di suatu daerah hiduplah seorang pemuda tampan dan sholeh yang mana ia sangat disegani oleh masyarakatnya. Suatu ketika, pemuda ini tertarik dengan seorang perempuan yang ada di daerah tersebut dan ia ingin sekali menikahinya. Ketika pemuda itu hendak melamarnya, ayah dari perempuan tersebut memberikan syarat bahwa ia harus memberikan putrinya sebuah bunga dan kupu-kupu yang indah dalam waktu 3 bulan. Mendengar persyaratan tersebut, si pemuda inipun bingung karena di daerahnya sangat sulit untuk menemukan kupu-kupu dan bunga yang indah. 

Tiap malam ketika sang rembulan memainkan tirai malamnya, si pemuda selalu berdo'a kepada Allah. "Ya Allah, bantulah hamba-Mu ini untuk memenuhi persyaratan yang diberikan ayah dari anak perempuan yang hamba dambakan", begitulah do'a yang ia panjatkan tiap malam. 

Suatu ketika ketika pemuda itu sedang tidur, datanglah si fulan yang memberikan bunga kaktus dan seekor ulat kepadanya. Ia berharap semoga si pemuda tersebut dapat merawatnya dan diterimalah oleh pemuda tersebut. 

Setelah menerima sebuah pohon kaktus dan seekor ulat, si pemuda ini merasa sedikit menyesal karena ternyata Allah tidak mengabulkan do'a yang selalu ia panjatkan setiap malam. Pada akhirnya, ia rawatlah pohon kaktus dan ulat tersebut dengan rasa sedikit menyesal.

Ketika sudah memasuki hari di mana persyaratan yang diajukan oleh ayah sang perempuan tadi, akhirnya si pemuda itupun mempersiapkan dirinya untuk berangkat menghadap kepada ayah perempuan tersebut. Ketika ia akan keluar rumah, ia teringat akan pohon kaktus dan ulatnya. Ketika pemuda ini melihat ke pohon kaktus tersebut, betapa kaget dirinya karena pohon tersebut tumbuh besar dan memunculkan bunga yang sangat indah sekali. Tidak hanya itu, seekor ulat yang ia rawat sejak 3 bulan yang lalu itupun sudah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Karena teringat kepada syarat yang diberikan kepadanya untuk meminang sang perempuan tersebut, dibawakannyalah kupu-kupu dan bunga tersebut ke pihak keluarga sang perempuan. Karena ia berhasil memenuhi syarat tersebut, akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.

Nah kawan, dari cerita di atas apa hikmah yang dapat kita ambil?

Coba kita lihat kembali cerita yang dialami oleh sang pemuda tersebut. Pada awalnya dia menyangka bahwa Allah tidak mengabulkan do'anya karena ia meminta kepada Allah untuk memberikannya sebuah bunga yang indah dan seekor kupu-kupu, akan tetapi Allah memberikannya pohon kaktus dan seekor ulat. Akan tetapi, setelah 3 bulan ia merawat pohon dan ulat tersebut, akhirnya ia sadar bahwa sebenarnya Allah selama ini mengabulkan do'anya. Dia sadar bahwa ternyata selama ini Allah sudah merencanakan kapan do'anya akan menjadi kenyataan, yaitu dengan memberikan kaktus dan seekor ulat hingga pada akhirnya kaktus tersebut menyembulkan bunga yang indah dan ulat tersebut menjadi kupu-kupu.

Nah kawan sering kali ketika kita sudah berdo'a kepada Allah di setiap waktunya akan tetapi belum terkabulkan juga dan pada saat itu kita langsung menyerah dan mengatakan bahwa Allah tidak mengabulkan do'a kita. Begitupula ketika kita berdo'a akan sesuatu Allah memberikan sesuatu yang lain dan kita mengatakan Allah tidak mengabulkan do'aku.

Hey kawan, ingatlah bahwa sesungguhnya Allah Maha Berencana akan sesuatu termasuk hidup-matinya kita semua dan kapan do'a kita akan terkabul. Sesungguhnya Allah lebih mengetahui dan bijaksana untuk menentukan kapan dan di mana do'a hamba-Nya tersebut akan Ia kabulkan. Coba lihat kisah pemuda tadi ketika sudah menjelang waktu untuk menyerahkan syarat agar dapat meminang sang perempuan tadi, Allah baru memberikannya sebuah bunga dan seekor kupu-kupu setelah ia merawat pohon kaktus dan seekor ulat tersebut.

"Boleh jadi kamu membenci  sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah:216)

itulah firman Allah di dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, jangan pernah kita sekali-kali berprasangka buruk kepada Allah. Karena ingat, Allah saja melarang hamba-hamba-Nya untuk saling berprasangka buruk, apalagi berprasangka buruk kepada Tuhan yang menciptakan kita semua.

Dan terakhir ketika kita sudah berdo'a kepada Allah, yang harus kita lakukan adalah berikhtiar (berjuang) agar dapat merealisasikan do'a yang kita panjatkan kepada Allah. Karena, ketika kita hanya berdo'a tanpa berbuat agar do'a tersebut dapat terealisasikan, bagaikan kita berfikir tanpa bertindak yang tidak menghasilkan apa-apa. Ingat, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubah nasib mereka dengan tangan mereka sendiri.


Sesungguhnya Allah Maha Mengetahu apa yang terbaik
bagi hamba-hamba-Nya

Wallahu a'lamu

Wassalammu'alaikum

0 comments:

Post a Comment