.quickedit{ display:none; }

Wednesday, October 27, 2010

Menunaikan Amanah Kepemimpinan ( Presented by: Dr. Attabiq Luthfi, MA )

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu sekalian untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu dan sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (An-Nisa’ : 58).

Ayat ini meskipun menggunakan redaksi yang umum “kepada kamu sekalian”, namun secara lebih khusus pembicaraan ayat ini ditujukan kepada para pemimpin dan penguasa seperti yang dipahami oleh Muhammad bin Ka’ab dan Zaid bin Aslam yang dinukil oleh Ibnu Katsir.

Pemahaman seperti ini sangat tepat, karena merekalah yang memiliki amanah yang besar untuk ditunaikan sehingga mereka diminta untuk menjaga amanah dan pemerintahan tersebut dengan benar dan adil. Jika amanah dan keadilan disia-siakan, maka umat manusia akan binasa dan negeri ini akan hancur.

Rasulullah saw mengingatkan dalam sebuah haditsnya, “Bila amanah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya. Dikatakan, bagaimana bentuk penyia-nyiaannya?. Beliau bersabda, “Bila persoalan diserahkan kepada orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya”. (Bukhari dan Muslim).

Sayid Quthb dalam tafsir fi Dzilalil Qur’an menyimpulkan bahwa amanah yang dimaksud oleh ayat ini harus diawali dengan amanah yang paling besar yang tidak mampu diemban oleh langit, bumi dan gunung sebelumnya.

Allah swt berfirman: “Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” QS. Al Ahzab: 72.

Karena dengan terlaksananya amanah kepemimpinan dengan baik, maka akan terealisir secara otomatis amanah-amanah yang lain, baik terkait dengan amanah kepada Allah swt maupun amanah yang berhubungan dengan sesama hamba dan dengan diri sendiri.
Perintah amanah inilah yang berlaku universal kepada siapapun tanpa melihat sifat dan keadaan orang tersebut.

Maimun bin Mahran mengatakan, “Tiga hal yang harus ditunaikan, baik kepada orang yang berbakti maupun kepada pelaku maksiat: amanah, janji dan silaturahim”.
Amanah kepemimpinan menjadi prioritas dari ayat di atas dilihat dari keterkaitan antara kalimat dalam ayatnya dengan menggunakan wau athaf. Bahwa Allah swt menyebutkan perintah “untuk menetapkan hukum diantara manusia dengan adil” setelah perintah menunaikan amanah. Padahal memutuskan hukum diantara manusia merupakan diantara tugas dan kewajiban seorang pemimpin.

Ditambah lagi bahwa pada ayat selanjutnya, yaitu pada surah An-Nisa’ : 59, Allah swt menetapkan manhaj dan nilai yang harus dipegang dalam konteks kepemimpinan yaitu taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta para pemimpin yang telah ditunjuk atau dipilih dengan benar.

Allah swt menegaskan, “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, serta Ulil Amri diantara kamu. Kemudian jika kalian berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan kepada Rasul (As-Sunnah) jika kalian benar-benar orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat”. QS. An Nisa’: 59.

Imam Ar-Razi memahami ayat di atas dengan melihat korelasi yang erat dengan ayat sebelumnya bahwa setelah Allah swt menggambarkan beberapa karakteristik orang-orang kafir dan ancaman azab untuk mereka, Allah swt kembali menyebutkan beberapa kewajiban dan tugas orang-orang beriman. Begitu juga setelah Allah swt menyebutkan pahala yang besar bagi amal sholeh yang dilakukan oleh orang yang beriman, maka Allah swt menyebutkan bahwa amal sholeh yang terbesar adalah menunaikan amanah dan berlaku adil dalam memutuskan perkara diantara manusia tanpa terkecuali.

Inilah bentuk amal sholeh yang terbesar dan harus dilakukan oleh setiap manusia sesuai dengan proporsi dan tingkatan amanah yang diembannya. Bahkan dengan tegas Rasulullah saw menafikan iman dari orang yang tidak bisa menjaga amanah dengan baik, “Tidak ada agama bagi orang yang tidak bisa menunaikan amanah”. (HR. Ahmad dan Al Baihaqi).

Perihal pentingnya kepemimpinan dinyatakan tegas oleh Ibnu Taimiyah:
”Penunjukkan seseorang sebagai pemimpin merupakan salah satu tugas agama yang paling besar. Bahkan agama tidak akan tegak, begitu juga dunia tidak akan baik tanpa keberadaan pemimpin. Kemaslahatan umat manusia tidak akan terwujud kecuali dengan menata kehidupan sosial, karena sebagian mereka memerlukan sebagian yang lain. Dalam konteks ini, kehidupan sosial tidak akan berjalan dengan baik dan teratur tanpa keberadaan seorang pemimpin”.

Imam Ghazali menegaskan, “Dunia adalah ladang akhirat. Agama tidak akan sempurna kecuali dengan dunia. Kekuasaan dan agama adalah kembaran. Agama adalah tiang sedangkan penguasa adalah penjaganya. Bangunan tanpa tiang akan roboh dan apa yang tidak dijaga akan hilang. Keteraturan dan kedisiplinan tidak akan terwujud kecuali dengan keberadaan penguasa”.

Dalam sejarah Islam yang layak dijadikan panutan, bahwa persoalan kepemimpinan merupakan persoalan yang pertama mendapat perhatian dari para sahabat Rasul setelah Rasulullah saw wafat, adalah memilih pemimpin pengganti Rasulullah saw. Bahkan mereka mendahulukan menyelesaikan persoalan ini dari pada mengubur jasad Rasulullah saw. Kemudian para sahabat sepakat membai’at Abu Bakar dan menyerahkan kepemimpinan kepadanya.

Memang secara prinsip, Islam menginginkan agar segala sesuatu tertata dan diatur dengan baik. Islam membenci kesemrawutan dan kekacauan dalam segala hal. Sampai dalam sholat, Rasulullah saw menyuruh untuk menyamakan dan meluruskan shaf dan mendahulukan orang yang lebih baik ilmu dan bacaannya untuk menjadi imam. Bahkan dalam perjalanan biasa, Rasulullah saw berpesan untuk mengangkat pemimpin diantara mereka yang melakukan perjalanan bersama.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak dibenarkan tiga orang bepergian di tengah padang pasir yang tandus, kecuali jika mereka mengangkat salah seorang diantara mereka sebagai amir (pemimpin)”.

Disinilah urgensi kepemimpinan dalam Islam. Kebaikan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kebaikan roda kepemimpinan yang dijalankan di dalamnya. Islam menaruh perhatian yang besar dalam persoalan kepemimpinan. Karenanya ukuran kebaikan sebuah bangsa turut ditentukan dengan kualitas dan nilai kepemimpinan yang dianutnya. Rasulullah saw menyebutkan seperti yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik ra, “Umat ini masih akan tetap terjaga kebaikannya jika selalu jujur dalam ucapannya, adil dalam keputusan hukumnya dan saling berkasih sayang diantara mereka”. Allahu A’lam.

The Lesson from Life

Ada seorang anak dari teman, sudah setengah tahun lulus Wisuda, tidak pergi mencari kerja, pagi tidur sampai siang, malam pergi main internet sampai tengah malam. Belakangan ini meminta uang kepada orang tuanya, mau pergi ke Amerika menuntut ilmu lebih dalam lagi. Teman ini bertanya kepada saya, mesti tidaknya dia membiarkan dia pergi. Saya menatap rambut teman saya yang banyak putihnya dalam dalam & berkata: "Jika kamu berniat agar anak kamu baik nantinya, biarkan dia pergi, tapi jangan kasih dia uang". Saya terpikir cerita keponakan saya. Dia adalah warga Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara, ingin berkelana melihat lihat dunia luar, jadi ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah kembali mau melanjutkan sekolah di Universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang dan dia juga tidak memintanya dari mereka. Sesudah tamat SMA, maka dia segera pergi ke hutan Alaska untuk memotong kayu untuk menabung.

Karena di Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira² tengah malam dan sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika dalam sehari dia bisa bekerja 16 jam, memotong kayu selama 1 musim, maka dia bisa menabung untuk keliling dunia selama 3 musim.

Maka setelah keliling dunia 2 tahun akhirnya kembali ke sekolah untuk meneruskan pelajaran di Universitas. Dan karena hal ini adalah dirinya sendiri yang memikirkan matang² & secara mendalam, maka jurusan pilihannya yang semestinya perlu 4 tahun untuk lulus, diselesaikannya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu mulai mencari pekerjaan.
Karirnya cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin, lancar naik terus sampai ke posisi Kepala Insinyur/ Manajer Teknik. Pada suatu saat dia bercerita kepada saya dan mengatakan hal di bawah ini yang mempengaruhinya seumur hidup.

Ketika dia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali dia dan temannya mendengar teriakan erangan serigala di atas gunung. Mereka sangat cemas dan mulai mencari cari, akhirnya menemukan seekor serigala betina terjerat jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa itu adalah milik seorang Pak Tua.

Pak Tua ini adalah amatiran, menggunakan waktu luangnya untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi beberapa hari lalu karena serangan jantung telah diangkut pakai helikopter ke rumah sakit Ancrukhy untuk mendapatkan pertolongan dan dirawat sekarang.

Dan serigala betina ini bakal mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul keinginan dia melepaskan serigala betina itu tetapi serigala itu sangat ganas & garang sehingga dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak² srigala. Dia & temannya menghabiskan banyak sekali tenaga & waktu untuk mencari sarang srigala, sampai menemukan 4 ekor anak serigala dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Dengan demikian bisa menghindarkan mereka dari bahaya mati kelaparan. Dia mengeluarkan bekal makanan sendiri untuk diberikan ke serigala betina sebagai makanan & mempertahankan hidupnya.

Malam hari masih harus berkemah di sana dekat serigala betina untuk menjaga serigala & keluarganya dari serangan binatang lain karena ibu serigalanya terjerat tidak bisa membela keamanan diri sendiri maupun anak anaknya. Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima, saat dia mau memberi makan serigala betina, tiba² dia memperhatikan serigala tadi mulai meng- goyang²-kan ekornya. Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini.

Akhirnya setelah berlalu 3 hari lagi, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati, membuka jeratan jebakan yang men jepitnya dan melepaskannya bebas kembali. Setelah bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangannya dan membiarkan dia memberikan obat luka di kakinya.

Terakhir serigala betina ini membawa anak² pergi, dengan sesekali memutar balikkan kepalanya melihat ke belakang ke arah dia.
Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya, apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain meletakkan senjatanya & berkawan?

Dia bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik & menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain, karena dari kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih dahulu menunjukkan ketulusan hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil bergurau dia berkata, jika demikian saja tidak bisa, maka kalah sama binatang.)

Karenanya setelah masuk bekerja, di perusahaan dia berbaik hati kepada orang lain. Per-tama² selalu menganggap orang lain berniat baik, kemudian sendiri bersikap tulus, sering kali suka menolong orang lain, tidak berhati sempit & mengingat kesalahan kesalahan kecil orang lain.

Oleh karena ini setiap tahun dia selalu naik jabatan, promosinya cepat sekali. Yang paling penting adalah dia setiap hari melewati kehidupannya dengan sangat gembira, katanya orang yang membantu orang lain adalah lebih gembira dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan, memberi lebih baik daripada menerima.

Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima kasih atas pengalaman dia di Alaska dulu, karena ini membuat dia menerima rejeki kebajikan yang tak habis habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai, strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan manis, manusia yang sudah diasah kesulitan baru menjadi dewasa dan matang.

Jika ada seseorang yang tamat Universitas dan tidak tahu mau bekerja apa, maka harus membiarkan dia pergi keluar untuk diasah oleh sang kehidupan, tidak perlu memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan dengan tenaganya, berikan dia 1 kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya & mencicipi kehidupan, percaya dia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna seumur hidup.

Lamar Boschman - "I would rather my heart be without words than my words be without heart."

ORANG BODOH VS ORANG PINTAR* By Mario Teguh

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis...
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasilboss- nya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar
yangtidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasilorang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum
(SH).oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu orang pintar percaya.
Tapiselanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapitoh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi
staf-nya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapiorang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar
' meratap-ratap ' kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya..
Ribuanorang- orang pintar bekerja untuk mereka.
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

PERTANYAAN :
Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh???
Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??

KESIMPULAN :
Jangan lama-lama jadi orang pinter,
lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah ' resiko ' dan ' berusaha ' ,
karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
Dan mengabdi pada orang bodoh...

Diamanakah posisi anda saat ini...
Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang...

Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
Lalu perhatikan apa yang terjadi...

Stay Super.....

Akhirnya Rampung Juga

Alhamdulillah

Ya... Alhamdulillah kuucapakan dengan membuang nafas lega dan puas setelah sekitar satu minggu lebih menjalankan sebuah ujian tengah semester yang begitu mengerikan. Tapi, sebelumnya saya akan menceritakan mid semester ( part II ) di lain waktu. Karena saat ini pikiran saya hanya terbatas pada selesainya ujian tengah semester ini.

Ok, to the point saja. Mungkin sudah pada dasarnya ya bagi seorang pelajar ( tidak semuanya ) yang namanya melewati ujian apapun bentuknya itu, sangat lega. Ada yang berpendapat bahwa ujian itu serasa bagai masuk ke dalam panggangan neraka yang bikin otak mendidih ( terlalu hiperbola ) dan lain sebagainya.

Tapi, bagi saya selesai ujian itu malah bikin pikiran nambah mumet. Kenapa ya? Mungkin kalau menurut saya, ujian itukan sebenarnya proses pendidikan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan penguasaaan materi kita. Tapi, saya bukannya munafik. Saya sendiripun belajar hanya ketika ujian ( lebih lengkapnya silahkan baca disini )

Lalu, apa yang menjadi sebuah kelegaan bagi saya sendiri?

Pertama, seperti yang saya jabarkan tadi. Kita puas setelah kita bisa melewati ujian. Tapi, tergantung kita juga. Ada yang puas karena bisa mengerjakan ujian hanya sekedar rutinitas dan ada yang memang benar-benar puas karena dia telah mengerahkan segala ilmu yang ia miliki apa adanya untuk menjawab soal ujian.

Kedua, Saya merasa puas karena saya menyadari apa yang harus saya lakukan di kemuadian hari setelah ujian ini berlangsung.

Ketiga, saya merasa puas karena saya telah mengerjakan sebisa dan semampu saya.

Mungkin itu hanya sekedar sharing dari saya. Kurangnya ya... saya mohon maaf dan lebihnya mohon dimaklumin.

Do The Best Before We Late To Be The Best

Sunday, October 24, 2010

Deadline

Astaghfirullah...


Saya baru ingat kalau sekarang adalah hari terakhir ngumpulin tugas akhlak. Tenatang Cinta kepada Allah (Mahabbatullah). Saya baru ingat kemarin malam ketika akan belajar Fisika. Salah satu teman saya bilang "Dli, kamu udah garap akhlak belum?" Spontan saya kaget dan baru ingat bahwa sekarang adalah deadlinenya.

Al-akhir, pagi tadi saya mencoba untuk bangun pagi lalu langsung mandi setelah shalat shubuh. Hasilnya, saya malah terkonsentrasi dengan pelajaran Fisika dan tidak jadi membuat tugas aklak yang rencananya pagi tadi saya buat.

Tapi, sebuah berita baik yang mengatakan bahwa, katanya deadlinenya diundur jadi tanggal 30 Oktober ( kalau tidak salah ). Nah, mumpung diundur, cari bahan dan cari artikel biar bisa berbobot istilah kerennya. Buat para shohib yang punya artikel atau pendapat tentang Mahabbatullah, silahkan komen ya....

Mid semester emang GILA (Part I)

Bwaaaagh.... edan aku dibuat oleh sebuah kata yang tak asing bagi para pembaca sekalian ( baik yang pelajar, yang mahasiswa maupun orang tua )yaitu Mid semester, atau kata kerennya Midle Semester ( bener ga tuh tulisannya ) ?

Jadi begini ceritanya:

Nah, mid semester di sekolah saya sudah berjalan dan hampir selesai ( hari rabu rampung ). Nah apa kesan dan kesan yang saya dapatkan saat mid? Ini dia:

1. Soalnya gila-gila. Kok bisa? Walopun kelas billingual ( katanya ) ternyata ga mudah. Gurunya masuk make bahasa indonesia tapi, pas bikin soal malah make bahasa inggris dan kayaknya ga bisa dimengerti dengan semudah itu.

2. Jadwalnya super edan. Nah yang ini bener-bener edan kelewatan edan. Bayangkan! Sebuah mata pelajaran PKn bisa-bisanya dicampur dengan yang namanya Fisika ( jadwal besok ). Untung aja ustad fisikanya ga bikin soal make bahasa inggris ( katanya ). Tapi sama aja, kalo itung-itungan mumet jeh. Tambah PKn yang selalu membahas masalah IPS ( sosial ). Hafalan lagi tuh mata ujiannya.

3. Mungkin yang tak rasa cuman begitu

Nah pertanyaannya, cara belajarnya gimana? Saya sangat menganut yang namanya SKS ( Sistem Kebut Semalam ), tetapi kadang sudah saya up-grade menjadi ( Sistem Kebut Se-jam ). Ya walaupun kata orang itu ga efektif, tapi bagi saya yang terpenting minimal saya bisa paham dan 50%-nya nyantol di otak setelah keluar dari ruang ujian. Jadi bagi anda yang otaknya tidak biasa dibawa untuk bergila-gila dan panas, saya saranku sebaiknya jangan anda gunakan cara berikut. Karena dapat membuat otak anda stres kalau tidak kuat.

Berssambung sekitar mid di pertemuan akan datang. Ok...??

Friday, October 22, 2010

Prolog This Blog

Assalammualaikum kawan-kawanku sekalian

Alhamdulillah akhirnya aku dapat sebuah nama untuk sebuah blog yang baru. Sinopsis blog ini, insya allah akan tak isi seperti diary tapi dan hal-hal lain yang akan saya sampaikan tentang kehidupan dan lain-lain. So, tunggu saja posting-postingan yang akan muncul ok...??

Sekedar pemberitahuan, maksud dari hit-a-pit (artinya bukan menyerang lubang) tetapi, ini adalah singkatan dari HITam-Atas-PUtiH. artinya, adalah goresan tinta tentang kehidupan dan lain sebagainya.
Mungkin ada yang punya saran dan lain-lain bisa komen di sini

Wassalammualaikum... ^^