.quickedit{ display:none; }

Saturday, December 22, 2012

Menjadi Dewasa

Assalammu'alaikum 

Gmana nih kabar kawan-kawan sekalian? Semoga tetap sehat selalu ya. Dan buat teman-teman yang udah terima raport nih, Selamat berlibur, dan bagi yang belum ngambil raport, Semoga hasiilnya memuaskan :)

Akhirnya setelah sekian lama menunggu waktu kosong (karena kepakai ujian semester dan bimbingan belajar), aku bisa berbagi lagi nih dengan teman-teman sekalian dengan segalam macam pengalaman dan lain sebagainya. So, check it out

Belakangan ini aku ngobrol sama teman seangkatanku tentang isu yang cukup menarik, yaitu tentang "Dewasa". Banyak orang yang mengatakan bahwa dewasa itu adalah fase setelah kita melewati masa remaja (kurang lebih ketika umur sudah mencapai 18-22 tahun). Tapi ada juga yang bilang kalau dewasa itu adalah proses di mana seseorang bisa mengontrol dirinya sendiri baik secara mental dan emosional. 

Masalahnya sekarang adalah, terkadang dari kita semua tidak pernah sadar bahwa sebenarnya kita semua itu dituntut untuk menjadi dewasa. Kita sering menghindari proses pendewasaan atau bahkan kita men-judge diri kita bahwa kita tidak siap untuk menjadi dewasa karena ini-dan-itu (gampang kagol,atau apalah yang membuat diri kita merasa bahwa belum saatnya untuk dewasa). 

Memang sih ada banyak ilmu yang menjelaskan bagaimana cara kita untuk menjadi dewasa, apa saja yang harus dipersiapkan dan lain sebagainya. Akan tetapi, pertanyaannya sekarang adalah "apakah kita semua sudah siap untuk menjadi seorang yang dewasa".

Kawan, dewasa itu adalah sebuah hasil dari proses pendewasaan kita. Tugas kita sekarang adalah bagaimana kita bisa menjadikan diri kita untuk menjadi dewasa yang sebenarnya dan sesuai dengan apa yang kita dan orang lain inginkan, Memang sih umur menjadi salah satu indikator seseorang untuk dikatakan dewasa. Tetapi, dibalik itu semua ada sebuah "syarat khusus" yang harus kita penuhi untuk menjadi seorang yang dikatakan dewasa itu, yaitu "sudah siapkah kita untuk menjalani proses pendewasaan dan sudah pantaskah kita dikatakan dewasa." Tidak sedikit kita lihat di kehidupan kita beberapa masyarakat yang secara umur sudah dikatakan dewasa, akan tetapi secara psikologis belum dikatakan dewasa karena sikapnya,mentalnya dan lain sebagainya. Sehingga akan muncul pertanyaan "apakah dia sudah menjalankan proses pendewasaan?".

Ada kesalahpahaman di diri kita ketika hanya memandang dewasa pada satu sisi saja seperti umur,fisik dan lain sebagainya dan kesalahpahaman inilah yang membuat kita terkekang dalam melakukan proses pendewasaan. Padahal, indikator seseorang bisa dikatakan dewasa (menurutku) adalah ketika seseoarang itu sudah bisa melakukan "apa yang seharusnya dia lakukan/tidak lakukan". Karena aku percaya bahwa sebenarnya dewasa itu adalah sebuah proses dan pilihan bagi setiap manusia untuk menjalankannya. Dan  juga percaya bahwa dewasa itu tidak hanya berada pada umur/fisik, tapi ada banyak aspek yang bisa kita jadikan patokan untuk menyatakan dewasa seperti: 1) Dewasa dalam berfikri, 2) Dewasa dalam bertindak, 3) Dewasa dalam berbuat, 4) Dewasa dalam berinteraksi dengan orang lain, 5) Dewasa mengurusi dirinya sendiri (mandiri) dan masih banyak lagi. Dan aku juga percaya, setiap orang pasti memiliki kedewasaannya masing-masing dan itu berupa proses.

Tua itu pasti, tapi kalau dewasa....
Kawan, seseorang yang dewasa karena faktor umur/biologis itu adalah hal yang lumrah dan pasti terjadi. Karena tubuh kita akan terus berkembang sampai pada akhirnya kita kembali ke tanah. Sehingga, orang dewasa yang dipandang dari segi umur disebut "tua". Tidak herankan ketika kita memanggil ayah dan ibu kita dengan sebutan orang tua, karena mereka semua dari segi umur dan pengalaman lebih tua daripada kita. Tapi, pernahkan kita mendengar masyarakat memanggil orang tuanya dengan kata "orang dewasa"? Mungkin tidak pernah kawan, karena predikat "dewasa" dalam konteks tadi hanya dapat didapatkan apabila kita sudah melewati proses pendewasaan (psikologis). 

Masalahnya sekarang kan kita kadang bingung, kapan dan di mana kita bisa menjalani proses tersebut. Jawabannya adalah, DI MANA SAJA DAN KAPANPUN. Semua orang akan menjalani proses pendewasaan di mana saja dan kapanpun karena, hidup ini adalah pelajaran. 

Coba bayangkan kawan ketika kita kecil, kita mungkin masih dibiarkan oleh orang tua kita ketika kita menjambak rambut mereka. Akan tetapi, ketika kita menjambak rambut tamu atau orang lain selain orang tua kita, kita pasti ditegur bahwa perbuatan tadi tidak sopan. Dari situlah kita belajar tentang kesopanan,Lanjut lagi ketika kita sudah beranjak dewasa, kita pasti akan berfikir "tidak mungkinlah aku menjambak-jambak rambut orang tuaku seperti bayi lagi karena aku sudah besar." Dari situlah secara tidak langsung kita belajar "apa yang harus dan tidak semestinya kita lakukan" dan secara tidak langsung kita sudah mendewasakan diri kita sendiri.

Contoh lainnya adalah tentang seorang dokter. Seorang dokter meskipun pintar, dia tetap belajar kepada pasiennya. Karena ketika dia memeriksa pasiennya pasti dia akan bertanya tentang keluhan, obat yang sudah digunakan bahkan ketika pasien tersebut harus dirawat inap dia menanyakan proses perawatannya seperti apa. Semua itu dia lakukan demi kesembuhan pasiennya, sehingga ia menjadikan dirinya sebagai murid dari pasien tersebut agar mendapatkan informasi yang akurat tentang pengobatan,perawatan dan lain sebagainya. Begitu pula sang pasien akan belajar bagaimana caranya memberikan informasi yang akurat tentang keluhannya, jangan sampai ia berbohong kepada dokter karena bisa berakibat fatal (nilai kejujuran) dan lain sebagainya. 

Masalahnya, apabila dokter tersebut tidak mau mendengarkan kata pasien dan pasien juga tidak mau mendengarakan apa kata dokter, pada akhirnya si pasien pasti akan meninggal atau setidaknya penyakitnya tidak akan sembuh. Jadi, mau tidak mau dokter dan pasien harus mau saling mengajari satu sama lain.

Kesimpulannya kawan, menjadi dewasa itu pilihan dan menjadi tua itu pasti. Untuk mencapai predikat "dewasa", kita harus menjalani yang namanya proses pendewasaan dan proses pendewasaan itu terjadi di mana-mana tinggal kita siap atau tidak menghadapinya. Dan terakhir, semua orangi itu berhak untuk menjadi dewasa, sehingga tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak menjadi dewasa,  tinggal diri kita sendiri yang siap atau tidak (seperti yang aku katakan)

Wassalammu'alaikum :) 

Kalkulator Syntax Error


Well kawan, gimana nih kabarnya saat ini? Semoga aja tetap sehat dan semangat serta tetap tersenyum di setiap harinya ya. Akhirnya setelah berdiam diri sekian lama di ... (silahkan ditafsirkan sendiri-sendiri), akhirnya dapat juga inspirasi yang bejubel banyak sekali di otak sampai-sampai otakku mau meledak (alay XD). 

 Ada yang tau kalkulator?, alat hitung mekanik yang biasa dipakai pedagang untuk menghitung total pembayaran yang harus dibayar, atau biasa digunakan oleh teman-teman kita untuk menghitung sebuah deretan angkat dengan rumus-rumusnya. 
Dengan adanya kalkulator, pekerjaan kita bisa terselesaikan sangat cepat atau bahkan lebih cepat daripada seperti biasanya. Ada banyak bermacam-macam merk kalkulator yang disediakan oleh produser-produser seperti, Casio dan lain sebagainya. Tapi, ada yang pernah dengar ga “Kalkulator Syntax Error”? Pasti pada penasaran semua, hehehehe

“Kalkulator Syntax Error”, itulah nama yang kami sematkan kepada semua kalkulator ilmiah (yang ada sin,cos,tan,dll). Istilah “Syntax Error” biasanya muncul di kalkulator ilmiah apabila input data yang kita masukkan ke dalam kalkulator, oleh program kalkulator tidak bisa dibaca (alias salah input) yang menyebabkan kalkulator tidak bisa memproses angka tersebut. Contohnya saja kalau kita masukkan angka 15/0 (lima belas-dibagi-nol), pasti akan muncul tulisan “Syntax Error”. Karena, sudah pasti semua angka yang dibagi “0” pastinya tidak bisa didefinisikan. Logikanya aja, mana ada sesuatu itu dibagi “0” (ya kan)
Syntax Error :)
Nah, awal mula kami menyematkan “Syntax Error” ke kalkulator ilmiah yang kami gunakan bermula ketika kami mengikuti pelajaran Ilmu Falak (Ilmu tentang menghitung pergerakkan benda-benda langit untuk menentukan arah kiblat,awal waktu shalat,dll). Saat itu materi yang kami dapatkan adalah tentang “awal waktu shalat”. Di materi itulah kami diberikan langkah-langkah bagaimana cara menghitung awal waktu shalat dengan benar. Tapi jangan dikira, menghitung awal waktu shalat itu sama seperti menghitung matematika seperti pelajaran di kelas. Karena, ada banyak data-data yang harus kita hitung sin,cos,tan dan lain sebagainya (contohnya menghitung Cos 34O32’45”). Oleh karenanya, kalkulator ilmiah sangat dibutuhkan untuk menghitung angka-angka tersebut.

Yang jadi masalah ketika kami menghitung data-data tersebut adalah, terkadang kami kurang teliti memasukkan angka. Karena, sedikit saja kesalahan akan berakibat fatal pada hasil perhitungan (apalagi kalau sudah diterapkan di kehidupan). Dan salah satu kesalahan yang paling fatal adalah ketika kita sudah memasukkan angka dan ternyata layar di kalkulator bertuliskan “Syntax Error”. Parahnya kalau sudah seperti itu, mau ga mau harus mengulang dari awal (apalagi kalau sudah ngitung susah-susah, hasilnya malah Syntax Error).

Nah dari situlah ketika kami ingin menggunakan kalkulator ilmiah untuk mengerjakan Ilmu Falak, kami selalu bilang “Eh kang, kamu punya kalkulator Syntax Error ga?” dan lain sebagainya (pokoknya ada kata Syntax Error lah,hehehe). Tapi semoga aja kalkulator “Syntax Error” hanya berlaku di mapel Ilmu Falak dan ga kebawa sampai kuliah (kan wagu kalau kuliah bilang ke dosen “Pak kalkulator “Syntax Error” saya rusak, hehehe)

Sunday, November 18, 2012

Akhirnya Khutbah Juga :)

Assalammu'alaikum

Yeyeyey, balik lagi kita dengan bongkahan tulisan tangan yang baru. Nah kali ini aku akan sedikit menceritakan tentang tugas kelulusan madrasah yang dulu pernah aku ceritakan ke teman-teman semua nih (buat yang belum baca, bisa baca di sini).

Nah untuk kali ini aku akan share tentang tugas "Khutbah Jum'at" yang menjadi syarat mutlak untuk kelulusanku dari madrasah sebagai salah satu bentuk follow up dari program pelatihan khutbah yang telah kami dapatkan saat kami kelas XI. Seperti yang dulu aku ceritakan, kami semua diminta untuk membuat teks khutbah (sumbernya dari mana saja) dan nantinya akan kami ketik dan kami serahkan kepada pembimbing kami untuk diberikan arahan-arahan (dan tentu saja koreksi materi).

Nah, minggu lalu adalah giliranku untuk maju sebagai Khatib Jum'at dan akan dinilai oleh pembimbingku apakah dinyatakan lulus atau tidak. Karena, kalau aku tidak lulus, berarti aku harus mengulang lagi khutbahku di tempat yang berbeda. Untuk kesempatanku ini, aku menjadi khatib di Masjid Amanah yang bertempat di belakang makam pahlawan (aku lupa nama jalannya) setelah pembimbingku dapat permintaan dari takmir masjid yang ternyata adalah teman beliau untuk menjadi khatib di sana. Langsung saja beliau menyanggupi.

Tapi ada yang lucu sebelum aku maju menjadi khatib. Soalnya, 3 hari sebelum aku maju sebagai khatib, aku ngumpulin teks khutbah untuk dikoreksi sama beliau. Setelah teksnya aku berikan,beliau bilang seperti ini "Dli, nanti saya carikan tempat untuk khutbah. Tapi sementara ini teksnya saya pegang dulu untuk saya koreksi." dan aku hanya mengangguk. Cerita lucu sekaligus mengagetkan adalah ketika aku sedang makan di warung depan asramaku, beliau ada di sana dan ketika aku nanya tentang teks khutbahnya, beliau balas bertanya

"Dli, kalau kamu maju khutbah besok bisa ga? Teman saya yang jadi takmir di sana minta saya jadi khatib, jadi karena saya pembimbingmu, sekalian aja kamu yang maju khatib biar cepat selesai tugasmu." Ucap beliau.

Langsung aja aku kaget. Lah aku aja belum bimbingan sama sekali, kok tiba-tiba aku langsung diminta untuk maju. "Lah, saya sih kalau secara mental udah siap. Tapi teksnya gimana pak?" Tanyaku.

"Gampang aja. Besok pagi setelah shubuh kita langsung bimbingan sebentar aja. Habis itu kamu perisapan sendiri aja." jawab beliau.

Glek! Parah bener. Masa bimbingan cuman sekali. Tapi ya apa boleh buat, toh juga materi teks khutbahnya aku ambil dari blogku sendiri. Jadi tidak ada masalah.

Akhirnya, Jum'at paginya aku bimbingan ke beliau setelah shalat shubuh.

"Assalammu'alaikum wr.wb. Alhamdulillah......" Teks khutbah yang sudah aku pegang, kubacakan mulai dari pembuka khutbah,do'a penutup khutbah pertama,pembuka khutbah kedua dan do'a seperti apa adanya. Akan tetapi, ketika aku menyampaikan materi, aku mencoba untuk tidak melihat teks. Alhasil, ternyata aku masih banyak kurangnya dalam masalah penyampaian. Meskipun begitu, materi yang aku berikan sudah cukup memadai untuk disampaikan dalam Khutbah Shalat Jum'at.

"Sip, udah bagus kok. Tapi ada beberapa yang harus diperhatikan. Kalau bisa cara bicaramu dirapikan lagi, jangan seperti tadi, masih berantakan. Tapi bagus kok kamu udah berani ga terlalu banyak lihat teks."

Sip dah, kalau begitu tinggal latihan sendiri dan siap maju deh siangnya :)

Kamipun janjian jam 11 kami sudah harus berangkat dari asrama menuju masjid yang kami tuju dan kamipun sepakat berangkat ke sana tidak usah menggunakan sarung, karena jaraknya yang jauh (yah sekitar 15 menit kalau naik motor). Setelah siap-siap (mandi dan makan tentunya), akhirnya jam 11 aku dipanggil oleh beliau untuk berangkat naik motor ke Masjid Amanah. Selama di jalan bukannya memperhatikan jalan, malah liatin teks khutbah terus sambil latihan improvisasi. Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menitan, akhirnya kami sampai di masjid tersebut dan langsung saja disambut sama pengurus takmir masjidnya yang ternyata adalah teman seangkatan pembimbingku.

"Ini mas, anak Mu'allimin yang nanti khutbah."
"Ok deh kang. Langsung duduk di depan aja. Nanti jam 12.45 tak kasih aba-aba buat mulai khutbahnya." kata masnya.

Ok lah, ada waktu sekitar setengah jam.  Langsung aja aku duduk di shaf depan dan tak lupa aku juga sempatkan baca selebaran "Risalah Jum'at" yang diterbitkan PWM DIY dan setelah itu aku lagi-lagi fokus kepada teks khutbahku karena aku ga mau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Tiba-tiba saja,

"Mas silahkan sudah masuk waktu." Punggungku ditepuk oleh pengerus takmir yang tadi menyambutku ketika datang ke masjid tersebut dan langsung saja aku maju dan langsung ambil nafas dalam dan...

"Assalammu'alaikum wr.wb..." Ucapku dan dilanjutkan adzan dan setelah itu aku memulai khutbahku dan alhamdulillah lancar sampai terakhir.

Ketika sudah selesai shalat, sebelum kami pamit dari Masjid Amanah, aku dipanggil sama bapak-bapak di masjid tersebut. Ketika sedang bersalaman, bapak tersebut memberikan amplop kepadaku. Awalnya mau menolak karena tidak enakkan, tapi pembimbingku mengisyaratkan untuk menerima amplop tersebut dan akhirnya setelah kami berterima kasih, kamipun pamit pulang.

Ketika dalam perjalanan menuju pulang, aku ditanya sama pembimbingku.

"Gmana tadi rasanya? Tapi secara keseluruhan kamu sudah saya nyatakan lulus. Besok-besok kalau saya ada jadwal, kamu siap-siap aja saya minta maju." Ucap pembimbingku sambil memberikan penilaian terhadapku.

"Oh ya, besok-besok kalau kita dikasih sesuatu oleh orang lain karena hasil usaha kita, diterima saja. Karena dalam etika itu ndak baik. Yang paling penting adalah, jangan sampai kita menunjukkan gelagat bahwa kita menginginkan sesuatu. Karena, amplop yang tadi mereka kasih itu sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas usahamu. Paham kan?" Lanjut pembimbingku.

Oh, pantas saja tadi beliau mengisyaratkan kepadaku untuk menerima amplop tersebut. Akhirnya, kamipun melanjutkakan perjalanan kami sampai ke asrama dan setelah itu aku beraktifitas seperti biasa lagi deh. Dan pastinya, pengalaman khatib kali ini benar-benar WAW deh, dan juga tugas kelulusanku tinggal praktek mengajar (insya allah minggu depan) dan membuat Kartu Anggota Muhammadiyah :)

Thursday, November 15, 2012

Coba-coba Corel Draw :)

Assalammu'alaikum

Lama ga ketemu ya kawan-kawan. Piye kabare (Gimana kabarnya) kawan? Semoga tetap sehat dan selalu bisa tersenyum menghadapi tantangan-tantangan hari ini dan seterusnya ya (hidup optimis).

Nah kali ini aku akan sedikit share tentang sebuah karya iseng yang kubuat beberapa waktu lalu. Penasaran apa itu, yuk kita lihat di sini aja XD.

Jadi ceritanya seperti ini. Entah kenapa aku mulai ngebet banget nama yang namanya CorelDRAW (kita singkat CDr aja ya) setelah aku mengikuti pelajar TIK di madrasahku. CDr ini adalah sebuah aplikasi vektor, yang biasa dipakai buat desain. Awalnya sih aku benar-benar ga ngeh/ngedong (ngerti) apa itu CDr (makanan apa lagi?), soalnya teman-temanku kok banyak yang sering ngabisin waktu mereka di depan layar komputer dan membuka CDr (apalagi waktu aku masih aktif di IPM. Komputer IPM dipake untuk CDr all time).

Akhirnya ketika aku naik kelas XII, akhirnya pelajaran TIK kami mulai membahas tentang CDr dan masih banyak aplikasi lainnya. Tapi sayang kami cuman membahas dasar-dasarnya saja. Soalnya kata guruku, kalau dibahas sampai ke expert-nya kita takutnya ga bisa ngikutin pelajarannya dan terlebih lagi waktu yang terbatas. Jadi beliau menyarankan kami supaya belajar sendiri.

Meskipun tergolong terlambat buat kami semua (terlebih aku), tapi setidaknya bisa memberikan sedikit pencerahanlah supaya besok pas kuliah ketika ditanya tentang CDr, minimal bisa jawab "pernah dengar" dari pada kita bilang "wah makanan apalagi itu?" (Iya ga?).

Nah selama kami belajar tentang CDr, kami diajarkan cara membuat kartu nama,memanipulasi font dan poster. Meskipun sederhana, tapi bagi kami menyenangkan. Apalagi ketika kami membuatnya dengan kreatifitas kami masing-masing, ketika melihat hasil kerjaan kami, tidak sedikit ada yang ketawa karena ga percaya dirinya bisa menggarap tugas tersebut. Nah, berikut ini adalah hasil iseng-iseng yang aku kerjakan ketika waktu pelajaran TIK :D

1. Poster
entah kenapa bisa muncul tiba-tiba
ide seperti ini :)
Nah kawan, itu tadi adalah poster yang aku buat ketika tugas TIK. Awalnya sih bingung mau buat poster seperti apa, habis kreatifitasku lagi mandek. Awalnya sih disuruh buat poster tentang acara perpisahan kelas,  tapi aku makin bingung lagi apa yang harus dibuat.

Entah dapet bisikan dari mana, aku tiba-tiba jadi ingat dengan kata-kata "njuk ngopo (terus kenapa)?". Pokoknya aku tiba-tiba ingat aja dulu pernah ada yang bilang kalau kita maunya enak terus,maunya pintar terus,kaya terus dan lain sebagainya, ketika sudah tercapai semua njuk ngopo?

Maksudnya kita kadang kan maunya enak-enak terus dan maunya selalu enak. Masalahnya kalau kita udah enak-enak terus, lalu pertanyaannya "lah terus maunya gimana lagi"?. Maksud posterku di atas ya cuman nyindir orang-orang yang maunya enak-enakkan aja sih, hehehe.

2. Kartu nama

Nah, kalau ini hasil dari tugas harian yang tak kerjain waktu pelajaran TIK tentang kartu nama. Jadi kami diminta untuk membuat kartu nama sekreatif dan semenarik mungkin. Sebelumnya kami sudah pernah belajar bagaimana cara memanipulasi font supaya terlihat lebih menarik, dan ilmu tersebut kami tuangkan di kartu nama ini.

Sama seperti sebelumnya, aku ga tau mau buat seperti apa. Jangankan desainnya, nama perusahaannya aja aku bingungnya minta ampun. Akhirnya setelah aku searching-searching di internet buat nyari backgroundnya, akhirnya aku menemukan ide untuk membuat kartu nama dari sebuah perusahaan yang menyediakan jasa pelawak. Dari situlah aku mulai menggarap kartu namaku, dan alhasil hasilnya seperti ini deh XD

lagi dan lagi ide yang tidak disangka bisa muncul :D

Nah kawan, itu tadi dari beberapa hasil iseng-isengku dan sekarang aku sedang nyoba ngembangin tentang desain (walaupun beberapa temanku udah ada yang bisa expert). Tapi masalahnya, laptopku susah banget buat ng-isntall CDr, jadi masih agak terkendala deh, hehehe. Pokoknya, nantikan hasil yang lebih heboh lagi XD

*Salam Semangat :D

Wednesday, November 7, 2012

Ketika Amar Ma'ruf Membawaku Kepada Masa Depan


Assalammu'alaikum kawan.... 

Moga-moga aja tetap sehat seperti biasanya dan tetap semangat untuk membaca ya, hehehe 

Nah, postingan kali ini tentang naskah cerpen (cerita pendek) yang aku buat beberapa waktu lalu. Sebenarnya niat awalnya, naskahnya mau aku ikutkan lomba cerpen yang diadakan oleh UKKI UNESA (Unit Kegiatan Kerohanian Islam Universitas Negeri Surabaya). Tapi, karena waktuku ga sempat buat ngirim naskahnya, jadi ya udah kelewat deadline deh.

Daripada mubazir, lebih baik aku bagikan saja kepada kawan-kawan sekalian untuk dibaca bersama. So, ini dia naskahnya (jangan lupa kritik dan sarannya ya :D )

*****
Tidak terasa 2 tahun sudah aku memegang kendali atas perusahaan ini setelah aku direkomendasikan oleh Direktur sebelumnya yaitu Pak Diki untuk menggantikan beliau setelah beliau pensiun. Ada banyak pujian yang datang dari para CEO perusahaanku atas kepemimpinanku dalam melaksanakan tugasku sebagai Direktur perusahaan ini. Padahal pada awalnya aku hanya menjadi seorang manager bagian personalia di perusahaanku bekerja di mana aku selalu mengontrol karyawan baik dalam pemberdayaan dan pengembangan kualitas SDM ataupun kegiatan lainnya yang berhubungan dengan SDM kami. 

Ketika aku masih menjabat sebagai Manajer Bagian Personalia, banyak sekali tanggapan positif yang diberikan kepadaku. Banyak karyawan yang senang dengan cara kepemimpinanku karena aku selalu mengingatkan mereka bahwa sebenarnya kita semua adalah satu tim dan kita harus saling mengingatkan satu sama lainnya ketika ada salah satu di antara kita yang melakukan kesalahan. Tidak hanya itu, aku membuat sebuah gebrakan yaitu, aku selalu menuliskan mimpi yang ada di dalam benakku yang mana mimpi tersebut aku yakin dapat kita capai bersama dan aku beri nama MaN (Manager Note). Setiap kali aku selesai menulis MaN, selalu aku sebarkan ke e-mail semua karyawan yang berada di bawahku untuk dibaca bersama-sama dan nantinya mereka kupersilahkan untuk mengomentari tulisan tersebut bisa dengan tanggapan positif/negatif ataupun ide-ide kreatif, dan ternyata tulisan tersebut mendapat respon positif dari semua jajaran di perusahaan.

Sejenak, kuambil sebuah foto kenanganku bersama teman-temanku di pondok ketika aku masih sekolah di sana yang aku letakkan selalu di meja kerjaku.

Wah ga kepikiran ya udah lebih dari 8 tahun setelah kami lulus dari pondok. Si Ali setamat kuliahnya langsung menjadi seorang Manajer di sebuah restoran dekat rumahnya. Salman saat ini sukses membuka usahanya dan sekarang sudah memiliki banyak cabang” pikirku di dalam benakku terus memandangi foto tersebut satu persatu muka-muka kami bersama dengan musyrif (wali siswa di asrama) kami. 

Tiba-tiba saja pandanganku berhenti pada satu sosok yang berwajah masih relatif muda dan di foto tersebut berpose dengan gaya yang aneh. Ya, dialah musyrif kami yang bernama Ust Latif yang mana beliau adalah alumni dari sekolah kami. Orangnya ya asik diajak diskusi dan agak edan kalau udah yang namanya canda bareng (maklumlah alumni sendiri jadi kayak kakak kelas ngobrol sama adek kelasnya sendiri). Tapi dari semua itu, ada satu hal yang paling membekas di dalam diri kami semua terlebih lagi di dalam diriku. Yaitu, semangat amar ma’ruf nahi munkar yang selalu ia ajarkan kepada kami semua. Kak Latif selalu mengajarkan kepada kami semua untuk selalu melaksanakan perintah amar ma’ruf nahi munkar yang mana kami harus saling mengingatkan satu sama lain supaya tidak melakukan pelanggaran dan selalu mengajak kepada kebaikkan, sejenak ingatan masa laluku terputar kembali di hadapanku.


*****

Pernah suatu saat ketika salah satu teman kami ketahuan merokok oleh Kak Latif, dia cuman nanya ke anak-anak kamar “Siapa yang melihat teman kalian ini merokok?” Tanya Kak Latif dan kami semua diam.

Setelah menunggu beberapa saat, sebagian dari kamipun maju menghadap Kak Latif yang mana mereka yang menghadap adalah anak-anak yang melihat teman kami merokok. “Ok, jadi kalian yang melihat teman kalian ini merokok. Faris, silahkan kamu tampar teman-temanmu yang lihat kamu merokok tapi ga ngingetin kamu kalau merokok itu melanggar peraturan.” Ucap Kak Latif.

Kamipun kaget dan berdiri membeku, terlebih lagi teman-teman kami yang akan ditampar oleh Faris. Kami sempat berfikir “kok bisa ya yang ngelakuin pelanggaran Faris, kok yang dihukum malah yang melihat Faris merokok” pikir kami terlihat dari raut wajah kami. 

Akhirnya, Farispun menampar wajah teman-teman kami yang tidak mengingatkan Faris yang merokok dengan raut wajah terpaksa karena kalau dia tidak menampar teman-temannya, pada akhirnya Kak Latif-lah yang akan menampar mereka, dan kami semua tahu betapa keras dan sakitnya tamparan Kak Latif. Setelah insiden itupun, Kak Latif meninggalkan kamar kami dan kami semua saat itupula penuh rasa marah kepada Kak Latif. Akhirnya kami semuapun sepakat supaya memberontak ke Kak Latif dengan tidak setoran hafalan,cuek kalau diajak ngobrol dan lain sebagainya selama satu minggu.

Belum genap satu minggu, ketika kami sedang ta’lim Ba’da Shalat Maghrib di kamar kami, Kak Latif tidak mengisinya dengan materi seperti biasanya. Kak Latif langsung mengabsen kami satu persatu dan setelah itu map absensipun ditaruh di depannya. Dengan wajah agak datar setelah menghela nafas, Kak Latifpun membuka pembicaraan “Beberapa hari ini setelah insiden kakak main ke kamar kalian, dari kalian semuanya berubah total. Kalian pasti kepikiran kenapa ketika Faris merokok, yang kakak hukum adalah teman-teman kalian yang tidak mengingatkan Faris bahwa merokok itu pelanggaran.” Kamipun langsung sedikit tersentak, karena ternyata Kak Latif bisa menerka apa yang ada di dalam pikiran kami.

“Dek, kakak sekarang akan bercerita sedikit saja. Ketika kakak 2 bulan yang lalu mengikuti kemah komunitas pecinta alam, di sana kakak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dan sekarang menjadi pedoman kakak.” Kak Latif membuka cerita yang akan ia ceritakan kepada kami semua

“Di kemah tersebut ada yang paling berkesan bagi kakak. Yaitu, semangat amar ma’ruf nahi munkar. Asal kalian tahu, di sana ketika salah satu anggota kelompoknya melakukan kesalahan, yang dihukum bukan yang melakukan kesalahan tersebut. Akan tetapi, yang dihukum adalah teman-teman sekelompoknya. Mereka dihukum karena mereka cuek terhadap teman mereka yang melakukan pelanggaran, seolah-olah itu bukan urusan mereka. Padahal mereka semua satu kelompok, sudah pastilah mereka harus saling menjaga dan saling mengingatkan.”

“Ada kejadian di mana salah satu anggota kelompok kakak yang saat itu dia datang terlambat karena dia kesulitan untuk mengemas barang-barangnya. Ketika sampai di lapangan, ia ditanya tentang kelompoknya oleh panitia. Akhirnya, kelompok kakak yang dipanggil karena teman kakak yang terlambat tadi adalah anggota kelompok kakak. Kamipun langsung dihukum push-up seratus kali karena kami meninggalkan dan tidak mengingatkannya serta membantunya.”

“Ingat dek, Islam itu mengajarkan kita semua untuk selalu beramar ma’ruf nahi munkar. Kalian tak jamin sudah hafal Surah Ali Imran ayat 104. Di ayat tersebut Allah perintahkan kepada kita semua untuk selalu beramar ma’ruf nahi munkar di manapun dan kapanpun kita berada.” Kak Latifpun mengambil nafas sejenak dan melanjutkan pembicaraanya kepada kami semua. 

“Lebih-lebih kalian seangkatan sudah mendeklarasikan bahwa kalian ini bukan angkatan, tapi keluarga besar. Sudah semestinya kalau kalian ini sebagai keluarga, teman-teman kalian saat ini sudah bukan menjadi teman lagi, akan tetapi saudara kalian sendiri. Kalian ingatkan materi ta’lim kita seminggu yang lalu yang membahas bahwa Allah memerintahkan kita semua untuk selalu menjaga diri sendiri dan keluarga kita dari segala perbuatan dosa yang menyebabkan kita dan keluarga kita masuk ke dalam neraka?” Tanya Kak Latif dan kamipun serempak mengangguk untuk membenarkan itu.

“Nah, sekarang coba lihat. Di sini ada peraturan bahwa kalian dilarang merokok. Dan kalau kalian merokok, nanti akan kena poin dan akhirnya bisa dikeluarka. Nah tugas kalian yang sudah mendeklarasikan sebagai keluarga adalah, menjaga saudara kalian dari melakukan pelanggar tersebut, ga cuman rokok aja, tapi semua pelanggaran supaya nantinya tidak ada satupun dari keluarga kalian yang dikeluarkan. Kakak tahu kalian dulu ketika kenaikkan kelas, sudah banyak kehilangan saudara-saudara kalian yang terpaksa tidak naik kelas dan akhirnya pindah sekolah. Jangan sampai itu terjadi kembali.” Tutup Kak Latif tentang cerita tersebut.

Kamipun akhirnya paham kenapa kok Kak Latif kemarin menghukum teman-teman kami yang tidak mengingatkan Faris yang sedang merokok. Ternyata semua itu semata-mata supaya kami semua memiliki semangat untuk berdakwah yang kuat dan tidak hanya itu, Kak Latif juga ingin menumbuhkan rasa saling memiliki satu sama lain karena kami ini keluarga. Dan semenjak itulah aku bersama teman-temanku selalu menjunjung tinggi semangat dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang diajarkan oleh Kak Latif.

*****
“Alhamdulillah, sekarang kalian udah mau jadi alumni sekolah ini. Kakak bangga kepada kalian karena selama satu terakhir kalian di sini kakak lihat kalian semangat sekali untuk saling mengingatkan. Kakak harap kalian tetap semangat beramar ma’ruf nahi munkar dimanapun kalian berada.” Kak Latif membuka pembicaraan kami. Saat itu kami sedang berada di Pantai Sundak untuk mengadakan pesta perpisahan. Karena, lusa kami akan diwisuda untuk menjadi alumni sekolah kami.

“Wah kak, kalau aja kemarin Faris ga ketahuan merokok mungkin saya ga bakalan kena tampar tuh sama Faris. Tapi kalau ga ketahuan, kapan lagi kita sadar buat saling amar ma’ruf nahi munkar?” respon temanku bernama Juri sambil cengengesan.

“Dasar anak satu ini. Tapi, berkat kalian juga kakak bisa lebih dewasa dalam mendidik lebih-lebih kalau kakak besok udah nikah.” Jawab Kak Latif dengan guyonan khasnya.

“Wuuu... Udah dapet jodoh belum kak? Kalau udah besok pas akad, kami sekelas diundang dong. Masa yang bahagia kakak sendiri? Hahahahaha.” Respon kawanku Asar dan disambut dengan suara tawa yang menggelegar.

“Lihat tuh, muka Kak Latif merah!.” Teriakku kepada semua teman-temanku setelah melihat respon Kak Latif. 

“Wah, ternyata benar tuh udah dapet jodoh. Hahahahaha.” Sambut kami semua, dan Kak Latifpun hanya bisa tertawa lepas bersama kami semua malam itu.

*****

“Pak Andri, sebentar lagi rapat kordinasi dengan seluruh Manajer akan dimulai 10 menit lagi.” Ucap Sekretaris Pribadiku sekaligus menyadarkanku dari lamunanku.

“Wah, Pak Andri lagi nostalgia dengan teman-teman sekelas Pak Andri ya? Maaf nih saya malah mengganggu Pak Andri.” Ucapnya sembari membungkukkan badannya sebagai tandan permohonan maaf.

“Loh, kenapa harus membungkuk segala. Panggil saya Kak Andri saja juga tidak apa-apa kok.” Ucapku sembari tersenyum kepada Sekretaris Pribadiku yang ternyata dia adalah adik kelasku ketika aku masih kuliah.

“Siap Pak Andri, eh salah Kak Andri. Oh ya, semua Manajer sudah berkumpul di ruang rapat.” Ucap Sekretaris Pribadiku dan akupun pergi meninggalkan meja kerjaku dan menuju ruang rapat bersama para Manajer yang ternyata, semua Manajer ada di sana adalah teman-temanku seangkatan dulu yang secara tidak sengaja, ketika aku masih menjabat sebagai Manajer, mereka masih menjabat sebagai Karyawan. Akan tetapi karena semangat amar ma’ruf nahi munkar dan etos kerja mereka, mereka, semua direkomendasikan oleh Manajer mereka masing-masing untuk dipromosikan sebagai Manajer dalam rapat Direksi.

“Waduh, ternyata kawan kita yang satu ini sekarang sudah jadi pemimpin perusahaan ini ya dan sekarang sudah memimpin kita.” Temanku Faris membuka pembicaraan sebelum rapat benar-benar kami mulai
“Kalau seperti ini sih jadinya seperti reuni setelah 8 tahun. Ga nyangka kita bisa bertemu seperti ini.” Sahut Juri.

“Ya semua ini ga mungkin terjadi kalau semisalnya dulu Kak Latif ga ngingetin kita kalau kita harus saling menjaga.” Sambung Asar sambil menunjuk ke arah Faris sambil tertawa, dan semua yang berada di dalam ruanganpun saling tertawa satu sama lain.

“Sudah-sudah, sekarang rapat kita mulai dulu. Sekarang bukan seperti dulu lagi. Sekarang kita sedang menghadapi sebuah agenda yang harus kita selesaikan secara bersama-sama. Masalah dan tantangan yang kita hadapi lebih kompleks sekarang. Ayo kita mulai rapatnya, Assalammu’alaikum wr.wb.” Ucapku supaya waktu yang tersedia tidak terbuang percuma, karena pembahasan saat ini sangat penting. Karena terkait dengan program kami yaitu munumbuhkan semangat amar ma’ruf nahi munkar di lingkungan perusahaan kami.

“Wa’alaikum salam wr.wb. Wah seperti biasanya nih, Pak Adri tetap tegas seperti dulu. Ok ayo kita mulai rapatnya.” Sambut Faris setelah membalas salamku beserta para Manajer yang lain dan akhirnya rapat kordinasi kamipun dimulai dengan semangat dan penuh rasa tanggung jawab.”

Friday, October 26, 2012

Lawanlah Iri dan Dengkimu!!!

Bismillah...

Assalammu'alaikum 


Bagaimana nih kabar teman-teman pembaca sekalian? Semoga sehat selalu dan semoga makin semangat aja nih selama menjalani kegiatan sehari-hari. 

Kali ini kita sedikit membahas tentang iri dan dengki. Semua pasti tahu kan apa itu iri dan dengki. Nah kalau semuanya sudah tahu, aku ga perlu menjelaskan lagi apa itu iri dan dengki. Tapi masalahnya sekarang, kita sudah benar-benar paham  belum tentang apa itu iri dan dengki dan mengapa Islam melarang kita untuk iri dan dengki?

Mungkin secara lisan kita akan mengatakan "iya", tapi secara kehidupan sehari-hari kita sering kali terjebak di dalam rasa iri dan dengki (meskipun aku juga masih seperti itu). Nah kali ini, kita akan bahas kenapa kok Nabi Muhammad melarang seluruh pengikutnya untuk memelihara rasa iri dan dengki. Lets check it out

Sedikit mengulang nih kawan. Kita semua kadang masih bingung nih "emang-nya apa sih yang beda antara iri dan dengki. Bukannya sama saja ya?". Kawan, iri dan dengki itu berbeda. Iri itu adalah sifat seseorang di mana ketika dia melihat saudaranya mendapatkan nikmat dari Allah SWT, ia menginginkan supaya Allah memberikan nikmat yang sama dengan nikmat yang Allah berikan kepada saudaranya. Sedangkan dengki (hasad) adalah sifat seseorang di mana ketika saudaranya mendapatkan nikmat dari Allah, dia menginginkan supaya nikmat saudaranya tersebut hilang dan berpindah kepadanya. 

Mudahnya kalau mau lihat apa itu dengki, lihat di ayat di bawah ini:


Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran ayat 120)



Nah loh kawan, pertanyaannya mana yang lebih baik? Jawabnya sama sekali tidak ada, karena iri dan dengki itu sama-sama perbuatan yang tercela dan akan membawakan kepada kehancuran. Ingat kawan, ketika kita iri terhadap sesuatu sampai-sampai terbesit pikiran di dalam hati kita supaya nikmat saudara kita tersebut hilang, maka yang akan muncul di hati kita pada akhirnya adalah rasa dendam, dan rasa dendam itu akan membawa kehancuran karena akan membawakan kita kepada situasi di mana kita saling membenci dan saling tidak mempercayai sehingga akan merusak persatuan kita semua. 


Ada beberapa alasan mengapa Allah dan Rasulullah SAW melarang seluruh pengikutnya untuk memelihara sifat iri dan dengki, diantaranya:

1. Iri dan dengki merupakan penyakit hati yang dapat membuat hati kita mati


Iri dan dengki merupakan penyakit bagi hati yang mana apabila dibiarkan secara terus-menerus pada akhirnya hati kita akan mati. Mati di sini maksudnya adalah, pada akhirnya kita akan selalu terjebak di dalam rasa iri dan dengki, sehingga hidup kita pasti akan selalu berada di dalam lingkarang dendam,rasa benci dan lain sebagainya. Terlebih lagi, penyakit hati ini apabila dibiarkan akan menyebabkan seseorang akan semakin jauh dari hidayah Allah karena hatinya telah mati untuk menerima segala petunjuk yang diberikan Allah kepadanya. 

Ingat bagaimana Allah mematikan hati para Kafir Quraisy yang mana saat mereka diajak kepada Islam, mereka malah membenci bahkan mereka dengki kepada Rasulullah SAW karena semua rencana yang mereka rencanakan (bahkan sampai rencana untuk membunuh beliau) selalu tidak berhasil. Sampai pada akhirnya mereka dongkol kepada Nabi Muhammad dan tiada hari mereka habiskan kecuali untuk membenci beliau sehingga ketika mereka diberikan petunjuk oleh Allah, mereka langsung menolaknya. 


Allah juga memperjelas di dalam Surah Al-Baqarah ayat 6-7

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman (6) Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat."

Allah menegaskan bahwa mereka orang-orang kafir adalah orang yang memang ketika sudah diajak kepada Islam tapi mereka tetap saja tidak mau menerimanya, bahkan sampai membencinya. Kenapa itu bisa terjadi? Dijelaskan oleh Allah di Surah Al-Baqarah ayat 10

 "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta"

Di ayat tersebut Allah jelaskan kenapa hati mereka bisa mati, bahkan Allah sampai menutup hati mereka. Hati mereka tertutup karena mereka (salah satunya) selalu memelihara penyakit-penyakit hati mereka. Kata-kata "lalu ditambah Allah penyakitnya" itu maksudnya adalah sebagai kompensasi dari perbuatan mereka yang meminta kepada Allah agar ditambahkan penyakit hati mereka. Ketika mereka melakukan sesuatu yang membuat penyakit di hati mereka berkembang, maka Allah akan berikan penyakit hati itu kepada mereka karena pada dasarnya mereka meminta kepada Allah supaya hati mereka diberikan penyakit dengan cara melakukan segala sesuatu yang memicu tumbuhnya penyakit-penyakit hati ( jadi bukan Allah yang secara langsung menambah penyakit hati mereka). 

2. Membawa kepada perpecahan

Kawan seperti yang tadi aku tulis di atas, ketika kita memelihara rasa iri, pada akhirnya kita akan masuk ke dalam lingkaran dengki. Ketika kita sudah dengki kepada seseorang ketika ia mendapatkan nikmat, maka kita akan benci kepada orang tersebut dan kita akan merencanakan segala sesuatu supaya bagaimana caranya agar nikmat orang tersebut berpindah kepada kita dan dia kehilangan kenikmatannya.

Contoh paling mudah adalah ketika kita melihat pencopet. Pernah ga sih kita berfikir kenapa di lingkungan kita ada terjadi pencopetan dan yang menjadi korban pastilah orang yang rata-rata kaya?. 

Jawabannya mudah dan sangat simpel. Yaitu, mereka hanya dengki kepada kita melihat diri kita yang dengan bangganya memamerkan harta kekayaan kita di masyarakat (entah menggunakan emas, atau lain sebagainya) sedangkan si pencopet tersebut dalam keadaan melarat,butuh makan dan lain sebagainya.

Saat itu ia dalam keadaan membenci dirinya sendiri karena dia berada di dalam sebuah lingkarang ketidakberdayaan. Ketika ia sedang membenci dirinya sendiri, dia melihat orang lain yang dengan santainya memamerkan kekayaannya sehingga ia semakin marah dan benci kepada dirinya sendiri. Bahkan, tidak tanggung-tanggung dia akan membenci Tuhannya karena ia merasakan ketidakadlian, ketika ia menderita, orang lain bersenang-senang. 

Atas dasar itulah, ia ingin membuat calon korbannya supaya dapat merasakan apa yang ia rasakan dan tanpa pikir panjang ia langsung mengeksekusi rencana pencopetannya. 

Itu tadi contoh yang mudah kita dapatkan. Kaitannya dengan persatuan adalah, ketika kita sudah membenci seseorang dan kita melakukan hal yang serupa dengan si pencopet tadi, maka pada akhirnya orang yang kehilangan nikmatnya akan dendam kepada kita dan dia akan membalas apa yang kita lakukan kepadanya. Ketika itu terjadi, kita akan dendam kepadanya dan seterusnya begitu sampai ke anak cucu kita. 

Bayangkan apabila generasi kita selama hidupnya hanya penuh rasa benci dan rasa dendam? Mau jadi apa dunia ini dan mana pembuktian bahwa kita adalah khalifatul fil ardh?

3. Pahala kita akan hilang ibarat rumput yang di makan oleh bara api

Rasulullah SAW bersabda:
"Berhati-hatilah kalian terhadap dengki (iri), karena kedengkian itu menelan kebaikkan seperti api yang memakan kayu bakar atau rumput (HR. Abu Dawud)

"Sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar" (HR. Ibnu Majah)

Kawan ketika kita berbuat iri dan dengki, secara tidak langsung pahala kita akan hilang ditelan oleh iri dan kedengkian yang kita lakukan.

Lantas kalau ini kita biarkan, apa gunanya kita hidup puluh-puluh tahun akan tetapi pahala kita habis di makan oleh sifat iri dan dengki kita. Seperti sebuah lirik lagu (aku lupa judulnya)

Walaupun hidup 
Seribu tahun
Kalau tak sembahyang
Apa gunanya


Nah loh kawan, mau seperti itu ga?


4. Alasan lainnya

Rasulullah bersabda:

عَÙ†ْ Ø£َبِÙŠ Ù‡ُرَÙŠْرَØ©َ رَضِÙŠَ اللهُ عَÙ†ْÙ‡ُ Ù‚َالَ: Ù‚َالَ رَسُÙˆْÙ„ُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: Ù„اَ تَØ­َاسَدُوا Ùˆَلاَ 
تَÙ†َاجَØ´ُوا Ùˆَلاَ تَبَاغَضُوا Ùˆَلاَ تَدَابَرُوا Ùˆَلاَ ÙŠَبِعْ بَعْضُÙƒُÙ…ْ عَÙ„َÙ‰ بَÙŠْعِ بَعْضٍ ÙˆَÙƒُÙˆْÙ†ُوا عِبَادَ اللهِ 
Ø¥ِØ®ْÙˆَاناً. الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ُ Ø£َØ®ُÙˆ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِ لاَ ÙŠَظْÙ„ِÙ…ُÙ‡ُ Ùˆَلاَ ÙŠَØ®ْØ°ُÙ„ُÙ‡ُ Ùˆَلاَ ÙŠَÙƒْØ°ِبُÙ‡ُ Ùˆَلاَ ÙŠَØ­ْÙ‚ِرُÙ‡ُ. التَّÙ‚ْÙˆَÙ‰ Ù‡َÙ‡ُÙ†َا –ÙˆَÙŠُØ´ِÙŠْرُ 
Ø¥ِÙ„َÙ‰ صَدْرِÙ‡ِ Ø«َلاَØ«َ Ù…َرَّاتٍ – بِØ­َسَبِ امْرِئٍ Ù…ِÙ†َ الشَّرِّ Ø£َÙ†ْ ÙŠَØ­ْÙ‚ِرَ Ø£َØ®َاهُ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…َ، ÙƒُÙ„ُّ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِ عَÙ„َÙ‰ 
الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِ Ø­َرَامٌ دَÙ…ُÙ‡ُ ÙˆَÙ…َالُÙ‡ُ ÙˆَعِرْضُÙ‡ُ
[رواه مسلم]
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kamu sekalian saling dengki (hasad), saling menipu, saling membenci, saling menjauhi dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzaliminya, menelantarkannya, mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya menunjuk dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya”.
[HR. Muslim]
Surah An-Nisa ayat 32
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu  
Itu tadi beberapa alasan mengapa Allah dan Rasul-Nya melarang kita untuk iri dan hasad (meskipun masih banyak alasan yang lainnya). Tapi kawan, Rasulullah juga tidak sepenuhnya melarang iri. Dalam hadistnya, beliau bersabda:
"Rasulullah  Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan kitab ini (Alquran) kemudian ia melaksanakannya di waktu malam dan di waktu siang dan terhadap orang yang Allah berikan harta dan ia menyedekahkannya di waktu malam dan di waktu siang." (HR Muslim)
Setelah kita tahu betapa parahnya dampak yang dihasilkan oleh sifat iri dan hasad, oleh sebab itulah kita harus buang jauh sejauh-jauhnya sifat buruk tersebut dan jangan sampai dia menggerogoti hati kita. Siap kawan? 
temannya dapat sebuah "kesuksesan", jangan iri dong.
Ayo koreksi diri dan belajar dari pengalaman yang telah kita jalani :)
Alhamdulillah Tsumma Wassalammu'alaikum :)
*referensi: dari segala sumber di internet.

Friday, October 19, 2012

PR Sebelum Kelulusan

Assalammu'alaikum

Siang yang cerah selalu menemani kita hari ini. Meskipun sekarang mulai masuk musim penghujan setelah musim kemarau membuat keringat kita diperas dengan deras oleh terik matahari, sekarang saatnya kita beradem-ademan di bawah dinginnya udara ketika mendung dan hujan, hehehe. 

Bagaimana nih kabar kawan-kawan pembaca sekalian? Semoga aja tetap sehat ya, semoga tetap semangat dalam mengarungi kehidupan dunia yang penuh dengan lika-liku. 

Kawan, siapa sih yang ga tau apa itu tugas kelulusan yang mana tugas tersebut menjadi tugas wajib yang harus dikerjakan demi kelulusan kita di sekolah (biasanya sih di SMK, tapi mungkin saja SMA juga ada atau bahkan SMP)? Pasti tahu semua kan? Nah kali ini aku akan sedikit berbagi tentang Tugas Kelulusan atau PR yang harus dikerjakan untuk kelulusan belajar di sekolahku (Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta).

Nah, di sekolahku ini ada program wajib yang harus diselesaikan oleh siswa-siswanya demi kelulusan mereka dari sekolah. Tugas ini dibebankan kepada siswa kelas XII Aliyah (setara 3 SMA) semua jurusan baik itu IPS,IPA ataupun Agama (MAK). Tugas-tugas wajib tersebut ternyata tidak sekedar untuk syarat kelulusan dari sekolah, akan tetapi juga sebagai salah satu cara yang dilakukan sekolah kami untuk mempersiapkan kami semua yang akan terjun di masyarat. Meskipun nantinya terdengar sulit, akan tetapi bagi kami ini adalah tantangan kami semua dan tak lupa program ini pastinya akan menjadi kenangan dan pengalaman paling nempel di ingatan kita semua. Mau tahu apa aja tugas-tugasnya? lets check it out

1. Khutbah Jum'at

Khutbah Jum'at menjadi salah satu dari sekian tugas wajib kami untuk kelulusan setelah waktu kami kelas XI, kami mendapatkan pelatihan khutbah dari madrasah (baca sekolah). Nah, kami satu angkatan akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok (tergantung jumlah siswa dalam satu angkatan kelas XII). Untuk angkatanku, kurang lebih ada 15 kelompok yang akan dibimbing oleh Ustad-Ustad kami baik yang mengajar di madrasah maupun yang menjadi pamong/musyrif kami di asrama (bahkan sampai Direktur Madrasahpun ikut). 

Sebelum kami maju untuk khutbah, kami harus mempersiapkan materi khutbah dan sudah dalam bentuk hardcopy yang nantinya dikopikan dan kopiannya diberikan ke pembimbing supaya mendapatkan perbaikan ataupun penambahan. Setelah teks dikumpulkan ke pembimbing, kami akan dilatih mulai dari intonasi,gaya bicara dan lain sebagainya (pokoknya A-Z). Baru deh setelah kami dibimbing, kami dicarikan jadwal untuk khutbah. Biasanya yang paling mudah itu khutbah di masjid sekitar madrasah dan masjid madrasah. Karena, kalau masjid di sekitar madrasah, sudah menjadi langgangan bagi madrasah (karena kakak kelas kami dari turun temurun juga seperti itu). Tapi untuk yang di luar lingkungan madrasah, biasanya kami akan menggantikan jadwal dari pembimbing kami (ada yang di masjid SMA,SMP bahkan sampai yang beda kota sekalipun, tapi masih lingkup DIY).

Ada cerita menarik dari Program Khutbah Jum'at yaitu, ketika salah satu temanku bernama Hanif yang seminggu yang lalu (kalau tidak salah) dapat tugas dari pembimbingnya untuk khutbah di masjid salah satu SMA di Yogyakarta. Saat itu kata dia, ketika sudah turun dari mimbar dan selesai Shalat Jum'at, dia tiba-tiba disalami sama Takmir Masjidnya

"Mas, terima kasih banyak ya atas ilmunya. Kapan ya anak-anak SMA di sini bisa seperti Mas Hanif"

Dari situlah, Hanif pada suatu malam saat kami selesai Shalat Maghrib dia langsung maju ke depan dan bercerita pengalamannya ketika khutbah. Ada satu yang memotivasi kami semua yaitu ketika dia bilang "Sebenarnya masyarakat itu butuh kalian. Jadi segera yang belum khutbah jum'at, sekarang ya digarap (dikerjakan). Banyak masyarakat yang udah nungguin kalian."

2. Praktek Mengajar

Praktek Mengajar juga menjadi tugas wajib kami untuk kelulusan dari madrasah. Kenapa? Karena salah satu visi dari sekolah kami adalah menciptakan kader pengajar dan bisa dilihat dari nama madrasah kami yaitu Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kata "Mu'allimin" adalah jamak dari kata Bahasa Arab yaitu, "mu'allim" yang artinya adalah pengajar. 

Oleh karena itu secara tidak langsung kami setelah lulus dari madrasah, dituntut untuk dapat bisa mengajar di manapun dan kapanpun. Terlebih lagi mengajarkan ilmu yang bermanfaat supaya menjadi amal yang tidak akan terputus ketika kita sudah wafat.

Pertanyaannya adalah, kita kan masih Aliyah, masa tiba-tiba diakhir tahun harus praktek mengajar? Kan aneh? 

Jawabannya mudah. Selama kami di jenjang Aliyah, kami mendapatkan tambahan pelajaran muatan lokal. Yaitu, Ilmu Keguruan (sebagian menyebutnya Ilmu Kependidikan) yang mana mapel (mata pelajaran) tersebut diberika kepada Siswa-Siswa Aliyah dalam rangka mempersiapkan mereka untuk dapat mengajar setelah lulus dari madrasah dan memiliki pengetahuan lebih tentang dinamika pendidikan yang mana pendidikan itu bisa kita dapatkan di mana saja. 

Nah, tindak lanjut dan evaluasi dari mapel tersebut itulah yang disebut dengan Praktek Mengajar. Kami yang kelas XII Aliyah akan mengajar di kelas adik-adik kami yang masih di jenjang Tsanawiyah (setingkat SMP), dengan bimbingan dari guru pengampu mapel di kelas Tsanawiyah yang kita jadikan tempat untuk praktek. 

Di sini, kami diberikan kebebasan untuk menentukan akan mengajarkan mapel apa, di kelas berapa dan metode yang akan digunakan yang nantinya akan kami isi di form yang diberikan oleh Kepala Urusan Kurikulum Aliyah. Setelah kami mengisi form tersebut, kami akan ditemukan dengan guru pengampu mapel dan kelas yang kita pilih. Nantinya kami akan dibimbing untuk membuat RPP (rancangan program pembelajaran), mulai dari alokasi waktu, kegiatan dan evaluasi. Tidak hanya itu, kami juga akan diarahkan bagaimana sebaiknya mengajar siswa-siswa di kelas tertentu, karena setiap kelas memiliki karakteristik yang berbeda. Setelah bimbingan selesai dan kami dinyatakan siap oleh guru pengampu/pembimbing, kami akhirnya masuk ke kelas Tsanawiyah untuk mengajar pada hari di mana guru pengampu yang menjadi pembimbing kami mengajar di kelas tersebut selama 2x35 menit. Selama waktu yang diberikan itulah kami dibebaskan untuk menggunakan metode mengajar sesuai yang direncanakan bisa (game dan lain sebagainya), menguasai kelas dll.

Tapi, tidak sedikit juga yang dikerjain sama adik-adik Tsanawiyahnya ketika mengajar di kelas karena sudah dekat. Tapi, disitulah kami dilatih untuk menjaga kewibawaan kita sebagai guru dihadapan para muridnya. Dari kegiatan tersebut banyak sekali pengalaman yang akan kita dapatkan mulai dari bagaimana cara menguasai kelas dan lain sebagainya.

Aku masih ingat ketika salah satu kakak alumniku tahun 2007 kemarin namanya Kak Zainuddin. Nah, beliau mengajarkan Matematika di kelas penuh dengan canda dan tawa. Sehingga, materi Matematika akhirnya bisa masuk dengan lancar (padahal tahu sendirikan bagaimana sulitnya matematika). Ada lagi yang menarik, ketika Kak Zainuddin mengajar, banyak hadiah yang diberikan ke anak-anak yang bisa mengerjakan soal yang diberikan di papan tulis (ada juga ikat kepala Naruto yang lambangnya desa Konohagure). 

3. Ujian Lisan Kemuhammadiyah dan Kartu Anggota Muhammadiyah

Yang terakhir adalah Ujian Lisan dan Pembuatan KTA Muhammadiyah. Ujian Lisan Kemuhammadiyahan (KMD) nantinya akan dilaksanakan di Gedung Lama PP Muhammadiyah di Jl. KH.Ahmad Dahlan (tapi tergantung madrasah keputusannya nanti di mana, tapi biasanya di sana). Nantinya kami akan dites secara lisan oleh Bapak-bapak dari Pimpinan Muhammadiyah tentang penguasaan materi tentang Ideologi Muhammadiyah dan segala seluk beluknya. Di sini kami akan diuji sudah seberapa pahamkah kami dalam memahami Muhammadiyah, karena salah satu visi dari madrasah kami juga menciptakan kader Muhammadiyah yang militan.

Tidak hanya itu, pembuatan KTA Muhammadiyah juga menjadi syarat kelulusan bagi kami (bahkan syarat mengikuti ujian kelulusan). Karena, setelah kami memiliki KTA tersebut secara tidak langsung kami harus melaksanakan tugas kami sebagai "Anak Panah Muhammadiyah" dan juga sebagai tanda bahwa kami sudah menjadi anggota resmi Muhammadiyah, bukan sebagai partisipan Muhammadiyah.

Kawan, itu tadi 3 tugas yang harus kami lakukan dan kami kerjakan demi kelulusan kami dari madrasah. Batas waktunya ya dari kami naik kelas XII sampai kami lulus. Tapi, kami seangkatan sudah sepakat bahwa untuk poin nomor 1 dan 2 harus segera selesai pada semester pertama supaya nantinya ketika semester kedua kami bisa lebih konsentrasi ke Ujian Nasional. Sekarang tugas kami adalah, LIBAS SEMUA TUGAS hehehe.

Wassalammu'alaikum
Jangan lupa untuk selalu Do'a,Ikhtiar dan
Tawakkal dalam melakukan segala sesuatu yang sedang kita kerjakan :)



*Mohon doanya untuk kesuksesan kami di Ujian Nasional,Kelulusan dan SNAMPTN ya :) 

Tuesday, October 9, 2012

PASSIMMMPAS Akhirnya Berganti Periode :D


Assalammu’alaikum

Apa kabar nih kawan-kawan sekalian? Semoga tetap sehat selalu ya (dan jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang Ia berikan kepada kita semua).

Kawan, kali ini aku akan sedikit share tentang kegiatanku seminggu terakhir ini sih. Sebenarnya tidak ada yang istimewa selama seminggu terakhir ini. Nah mau tahu? Let’s check it out

Alhamdulillah.

Ya, itulah kata yang bisa keluar dari mulutku dan juga dari mulut teman-temanku seperjuanganku di sebuah Organisasi Daerah bernama PASSIMMMPAS. Mau tahu apa itu PASSIMMMPAS? 

Paguyuban Siswa Siswi Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah Pasundan (disingkat PASSIMMMPAS), merupakan organisasi kedaerahan yang ada di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang fungsi organisasi daerah tersebut adalah sebagai wadah silaturahmi siswa-siswi yang berasal dari daerah yang sama (karena Mu’allimin-Mu’allimaat tempat kami bersekolah, siswa-siswinya berasal dari penjuru Indonesia). Tidak hanya itu, Orda (Organisasi Daerah) juga mempunyai misi yaitu mempersiapkan anggota-anggota Orda-nya supaya di masa mendatang dapat terjun di masyarakat di mana ia berasal (karena, di madrasah kami ada istilah Anak Panah Muhammadiyah, yaitu para lulusan dari Madrasah kami yang akan berjuang mendakwahkan islam di tempat ia tinggal).

Nah, passimmpas ini merupakan organisasi kedaerahan yang anggotanya adalah dari Tanah Sunda (Jawa Barat dan Banten) dan DKI Jakarta (karena berdekatan). Di PASSIMMMPAS inilah kami menjalin hubungan silaturahmi sesama anggota dan pimpinan yang berasal dari daerah yang sama. Ada banyak kegiatan yang kami lakukan. Meskipun tidak serutin dan sebesar organisasi yang ada pada dasarnya, akan tetapi kami tetap enjoy dengan kegiatan yang kami lakukan. Biasanya sih kami rapat kordinasi di tempat yang telah kita tentukan bersama untuk membahas apa yang akan kita lakukan dalam waktu dekat ini,bisa berupa pelatihan kepada anggota,forum keakraban bahkan baksos (akan tetapi untuk baksos, perkum kami belum sanggup mengadakannya karena kekurangan tenaga). Nah kawan, baru-baru ini kemarin pas Bulan Ramadhan kami mengadakan Mubaligh Hijrah untuk kelas 4 dan 5 Aliyah (khusus yang siswa Mu’allimin) di Garut dan alhamdulillah lancar dan mendapat respon positif dari Pimpinan Wilayah dan Ranting sekitar tempat yang dijadikan tempat Mubaligh Hijrah.

Nah itu tadi sekilas tentang PASSIMMMPAS. Sebenarnya aku ingin cerita banyak tentang kegiatan PASSIMMMPAS. Akan tetapi, saat ini aku hanya membatasi tentang pelantikkan PASSIMMMPAS periode 2012/2013 (aku mantan periode 2011/2012).

Selama satu periode 2011/2012, banyak sekali tantangan yang aku dan teman-temanku alami. Saat itu aku masih kelas 2 Aliyah (aku menjabat sekretaris umum). Akan tetapi, sekarang aku sudah kelas 3 Aliyah. Oleh karena itulah harus ada pergantian periode dengan adik kelas kami yang sekarang menduduki kelas 1 dan 2 Aliyah.

Awalnya, kami berkumpul di Masjid Gedhe Kauman untuk merapatkan tentang struktur pengurus PASSIMMMPAS periode 2012/2013. Saat itu aku ada di sana bersama beberapa teman-teman kelas 3 untuk mengarahkan supaya rapat hari ini bisa selesai dan nama-nama pengurus barunya bisa fix supaya nanti proses pembuatan SK (Surat Keputusan)-nya tidak mendadak. Akhirnya rapat kami pada hari itu menemui titik terang dan disepakatilah pengurus PASSIMMMPAS yang baru.
Setelah kami rapat di masjid gedhe kauman bersama anak kelas 1 dan 2. Aku bersama anak-anak kelas 3 langsung mencari waktu kapan kita akan melantik mereka. Alhamdulillah akhirnya kami mendapat informasi bahwa Orda dari Sumatera akan mengadakan pelantikan besok hari Jum’at (tanggal 5 Oktober 2012) walaupun pada awalnya ada miss commucation antara kami dan Orda Sumatera. 

Akhirnya, pas H-1 kami kumpul di sebuah masjid yang dekat dari asrama anak-anak Mu’allimin dan Mu’allimaat untuk merapatkan acara besok di Panti Asuhan Yatim Aisyiyah. Di rapat tersebut kami hanya tinggal membahas bagaimana teknis pelantikan dan rangkaian acaranya (karena untuk perizinan,konsumsi dll sudah fix). Akhirnya kami putuskan bahwa konsep pelantikkan akan dijadikan satu (nanti SK kedua perkum dibacakan, dan nanti akan dilantik oleh satu orang) dan acara dimulai pada pukul setengah 9 pagi. Setelah rapat selesai sekitar jam 5 sore, akhirnya kami membubarkan diri untuk kembali ke asrama masing-masing. 

Tapi sebelum pulang ke asrama, aku tiba-tiba diminta tolong untuk merivisi naskah pelantikan yang akan digunakan beserta surat keputusan dan berita acara oleh panitia yang kumpul di rapat tersebut. Akhirnya datang juga deh job baru. Langsung saja malamnya aku bersama temanku mem-fix-kan SK,berita acara dan naskah pelantikan yang akan digunakan besok hari.

Esok harinya, tepat jam setengah 9 akhirnya kami bisa memulai pelantikkan Orda periode 2012/2013 (meskipun rada ngaret dikit sih). Dimulai dari pembukaan,kalam ilahi dan sambutan yang diberikan oleh panitia,perwakilan kedua Orda dan kakak alumni. Akhirnya, sampailah di acara pelantikkan pengurus Orda yang baru. Yang melantik kedua  adalah Kak Fahmi Firmansyah (alumni Mu’allimin sekaligus saat ini menjadi salah satu musyrifku di asrama). 

Setelah mereka dilantik, acara dilanjutkan dengan hiburan-hiburan. Awalnya tak kira ga ada yang bakal tampil. Tapi, ternyata ada dari anak kelas 4 yang tampil membawa kencrung (gitar kecil yang kayak dipakai di hawai itu lo) dan lain sebagainya (kalau tidak salah ada 3 penampilan). 

Inilah pengurus baru yang berfoto dengan pengurus yang sekarang menduduki kelas 3 Aliyah J
Setelah acara hiburan acarapun ditutup dan para pengurus Orda yang baru, mereka langsung berkumpul bersama Ordanya masing-masing untuk membahas ke depannya mereka akan bergerak seperti apa (dan tak lupa pula kami yang kelas 3 share kepada mereka apa kekurangan periode kami). Setelah mereka berkumpul dengan Ordanya masing-masing beserta mendapat nasehat dari kakak kelas mereka, akhirnya kami meninggalkan tempat pelantikkan tersebut dan berakhirlah acara.

Penampilan dari peserta denga kencrungnya
Akan tetapi, itu tidak berlaku untuk panitia. Setelah kami rapat evaluasi dan membereskan tempat pelantikkan, kami langsung sepakat untuk syukuran karena kami sudah berganti periode dengan makan siang bersama (seluruh panitia) di Popeye dekat tempat pelantikkan kami. Tapi, karena waktu sudah menjelang Shalat Jum’at, akhirnya panitia yang dari Mu’allimin ke masjid dulu dan panitia yang dari Mu’allimaat langsung ke tempat makan untuk pesan tempat. Akhirnya setelah kami melaksanakan Shalat Jum’at, kami langsung menyusul ke rumah makan tadi. Di sana meja sudah tersedia dan kami langsung duduk dan makan bersama. Banyak tawa,guyonan yang kami lakukan selama kami makan seperti saling ejeklah dan lain sebagainya. 

Setelah kami makan siang bersama, akhirnya kamipun saling berpamitan dan saling membubarkan diri untuk melakukan aktifitas yang lain. Tak lupa pula kita saling mendoakan karena, esok harinya kami (Mu’allimin dan Mu’allimaat) akan melaksanakan Ujian Tengah Semester. Setelah berpamitan, kamipun pulang menuju asrama masing-masing.

Besar harapan kami dari kelas 3 kepada kader-kader kami kelas  1 dan 2 yang sekarang memegang amanah sebagai pengurus Orda supaya bisa mengharumkan nama Madrasah (Mu’allimin dan Mu’allimaat) serta nama Ordanya masing-masing

Wassalammu’alaikum 

Ini dia acara puncaknya para panitia, aneh2 ya mukanya :)

Sunday, October 7, 2012

What We Have Today 4: "Ber-1,2,3-lah Dalam Menggapai Cita-Cita dan Ber-3,2,1-lah Ketika Cita-Citamu Tercapai"


Assalammu’alaikum

Halo kawanku semuanya, apa kabar kalian hari ini. Semoga tetap semangat dan sehat ya sehingga masih bisa melaksanakan kegiatan sebagaimana biasanya.

Ada yang tau kenapa kok judul tulisannya “Ber-1,2,3-lah dalam menggapai cita-cita dan Ber-3,2,1-lah ketika cita-citamu tercapai”? Mau tahu? Let’s check it out

Ok kawan, sejenak pasti kalian berfikir (begitupula denganku, hehehe) maksud “Ber-1,2,3-lah dalam menggapai cita-cita dan Ber-3,2,1-lah ketika cita-citamu tercapai” itu apa sih (makanan apa coba)? 

Jadi begini kawan, judul di atas tadi adalah salah satu dari sekian rumus dalam hidup yang kita jalani sekarang. Lah terus hubungannya “Ber-1,2,3-lah dalam menggapai cita-cita dan Ber-3,2,1-lah ketika cita-citamu tercapai” dalam kehidupan apa? Emangnya ada hubungannya ya? 

Tentu ada kawan. Yuk kita bahas, tapi sebelumnya coba baca cerita di bawah ini.

Ketika dalam sebuah perlombaan balap lari, juri pasti selalu memberikan aba-aba 1,2,3! kan? Aba-aba tadi digunakan dengan tujuan untuk membuat para peserta lomba agar mempersiapkan dirinya di hitungan 1-2 sebelum hitungan ke-3 di mana lomba sudah dimulai. Dan pada hitungan ke-3 para pesertapun mulai berlari dan berlomba-lomba untuk sampai ke garis finish pertama kali supaya mereka memenangi balapan tersebut. Selama perlombaan berlangsung, mereka keluarkan segala kemampuan yang mereka miliki berikutpula dengan hasil latihan keras mereka dalam mempersiapkan diri untuk perlombaan tersebut. Berlari,berlari dan berlari supaya menjadi yang tercepat. 

Ternyata kawan setelah semua pelari melewati garis finish, dari para pelari tersebut ada 3 orang yang ternyata kalau dilihat secara kasat mata mereka semua finish pertama kali (waduh kok bisa). Akhirnya, para dewan juripun melihat rekaman video lomba lari tersebut. Mulailah hati para pelari ini berdag-dig-dug ria menunggu hasil dari dewan juri, karena mereka tidak tahu siapa yang menang secara pastinya. Setelah dewan juri melihat hasil rekaman video tersebut, terpilihlah 1 orang di antara mereka menjadi pemenang, akan tetapi belum dipublikasikan kepada peserta dan pelatihnya. 

Alhasil ketika akan diumumkan, para penontonpun mulai menghitung mundur setelah mendengar aba-aba dari panitia. 3-2-1! teriak mereka. Semakin teganglah detak jantung ketiga pelari itu. Dan pada akhirnya, setelah hitungan mundur 1, keluarlah seorang pemenang dari cabang balap lari tersebut. Alhasil, tersontaklah si pemenang dari tempat duduknya. Dia tidak percaya bahwa ia bisa menang. Ia mencoba menarik ingatannya ke belakang, bagaimana latihan dan usahanya, bagaimana jalanannya persaingannya bersama 2 pelari yang sama-sama cepat larinya. Dan pada akhirnya ia menangis bahagia ketika ia maju ke podium untuk menerima hadiah medali emas.

Nah kawan, dari cerita di atas coba kita tarik ke kehidupan kita. Cobalah kita ber-1,2,3 dalam menggapai cita-cita kita. Maksudnya adalah, ketika kita sudah menentukan cita-cita kita, maka kita harus mempersiapkan diri kita untuk menghadapi tantangan yang akan kita hadapi selama perjalanan kita menuju cita-cita yang akan kita capai. Seperti para pelari tadi, ketika hitungan 1-2, mereka semakin mempersiapkan dirinya. Karena setelah hitungan ke-3, perjuangan dan halangan mereka akan datang (mereka harus mengalahkan lawan-lawan mereka). Sama hal-nya dengan kita yang sedang menggapai cita-cita. Persiapkan diri kita dari A-Z (bahkan kalau perlu sampai ZZ, :D ), supaya ketika kita sudah mulai start di track kehidupan kita, kita sudah siap untuk menghadapinya.

Nah ketika kita berlari mengejar cita-cita kita, pastilah kita akan menghadapi yang namanya tantangan,cobaan dan lain sebagainya. TETAPLAH BERLARI DAN JANGAN BERHENTI. Ingat, tidak hanya dirimu yang sedang mengejar cita-cita. Karena, di dunia ini ada banyak orang yang memiliki cita-cita yang sama sepertimu. Oleh karena itu, janganlah kamu berhenti supaya tidak tersusul orang lain. KUATKAN TEKADMU KAWAN, sebesar apapun halangan dan rintangan itu ada, supaya engkau bisa mencapai garis finish di urutan terdepan.

Larilah dan kejar impian yang sudah kau canangkan sejak lama
dengan semangat dan kerja keras
Ketika kita sudah mencapai apa yang kita cita-citakan, maka saatnya kita ber-3,2,1. Maksudnya adalah, ketika kita sudah mencapai apa yang kita raih, jangan langsung senang. Akan tetapi, coba kamu ingat-ingat kembali bagaimana perjuangan kerasmu untuk mendapatkan cita-cita yang kamu inginkan tersebut. Bagaimana lika-liku,tangis-tawa,suka-duka dan segala bumbu yang menghiasi perjuanganmu selama ini. Niscaya ketika kita ber3,2,1 , kita akan lebih menghargai dan mensyukuri apa yang telah kita dapatkan (karena tidak sedikit orang yang bersyukur ketika mendapatkan nikmat).

Nah, baru deh setelah kita ber3,2,1 , saatnya kita ambil rasa senang dan syukur tersbut. 

Tapi, apakah cukup hanya melakukan 1-2-3 dan 3-2-1 hanya dalam sekali? Tentu tidak kawan

Ber1,2,3 ketika menggapai cita-cita dan ber3,2,1 setelah cita-cita tercapai itu adalah siklus. Jadi kalau aku gambarkan seperti ini [canangkan cita-cita]-1-2-3-[perjuangan]-[cita-cita tercapai]-3-2-1-[rasa syukur]-[canangkan cita-cita]-dst.

Jadi setelah kita mendapatkan pencapaian, langsung tetapkan pencapaian yang lebih tinggi. Setelah mendapatkan pencapaian yang kita canangkan tadi, putar balik ingatan perjuangan kita kembali, baru setelah itu canangkan kembali target yang tinggi dan begitu seterusnya. Karena, kalau kita hanya memiliki satu cita-cita saja, pada akhirnya setelah kita meraih cita-cita tersebut, kita akan berhenti mencari cita-cita yang lain dan akan berakibat pada produktifitas kita semua dalam hidup ini. Berbeda ketika sebuah cita-cita yang telah kita rencanakan telah tercapai, dan setelah itu kita menargetkan cita-cita yang lebih tinggi lagi. Maka kita akan semakin produktif karena setidaknya kita termotivasi untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi.

Nah itulah kawan sedikit dari rumus hidup yang ada di dunia ini. Dan jangan lupa, dalam menggapai cita-cita harus dengan kerja keras dan tawakal. 

Jadi bersiaplah untuk ber1,2,3 dan ber3,2,1 ria! 1-2-3 and Go!
Salam Semangat

Wassalammu’alaikum