.quickedit{ display:none; }

Thursday, December 23, 2010

Sebuah Pesan Dari Desa Tanjung



"Nak, kamu ini masih SMA toh?" Tanya si bapak kepada anak-anaknya.
"Inggih pak." Anak-anak itu menjawab.
"Sekarang kalian belajar yang baik,sungguh-sungguh dan jangan lupa tetap ingat Yang Kuasa. Besok kalau kalian sudah lulus, ubah bangsa ini." Kata bapak tersebut

Ya, itulah pesan dari Bapak Gandung sebagai kepala keluarga di rumah yang mana kami tempati selama 2 hari 3 malam. Beliau adalah seorang TNI, selain itu beliau juga sebagai peternak sapi.

Saya masih ingat apa pesan beliau sebelum kami pamit meninggalkan rumah kediaman beliau (walaupun yang saya tulis adalah dengan bahasa saya sendiri, akan tetapi maknanya tetap saya pertahankan). Ketika itu, kami yang sedang bersiap-siap untuk acara penutupan TKB (Training Kader Bangsa) Angkatan ke-dua langsung dilepas hangat oleh keluarga Bapak Gandung.

Kami meminta maaf kepada keluarga beliau apabila selama 2 hari 3 malam ini dari kami banyak melakukan kesalahan yang disengaja walalupun tidak disengaja.

Selain itu, ada hal menarik lainnya yang saya dapatkan. Yaitu ketika Bapak Gandung bertanya kepada kami, apakah kami merokok? Kami menjawab tidak karena kami memang tidak merokok. Lalu Bapak Gandung memberi kami nasehat "Kalau kalian merokok pada umur remaja seperti ini tidak masalah. Akan tetapi jika kalian tidak merokok sampai sekarang, lanjutkan untuk tidak merokok. Karena rokok membuat diri kita sakit. Walaupun saya juga perokok, tetapi saya tetap berkeinginan untuk berhenti merokok, karena saya tahu apa dampaknya bagi kesehatan saya."

Betapa bijaksananya Bapak Gandung bagi saya terutama dan teman-teman saya. Beliau mengatakan secara jujur bahwa beliau perokok, akan tetapi maksud beliau adalah supaya kita tidak menjadi perokok seperti beliau. Sungguh jarang sekali kami bisa bertemu seorang yang mirip seperti Bapak Gandung.

Monday, December 13, 2010

Sekali Berarti, Setelah Itu "(Bukan Berarti)" Mati

Sekali Berarti, Setelah Itu "(Bukan Berarti)" Mati







Ya, kata-kata itulah yang masih teringat di dalam otakku. Mungkin teman-teman satu sekolahku yang membaca posting ini pasti sudah tahu kapan kalian melihat kata-kata ini. Kata-kata ini adalah tema dalam acara perpisahan kakak kelas 6 kami (angkatan 84/lulusan 2010).

Mungkin sebagian kita menganggap bahwa, ketika kita mati yang kita tinggalkan hanyalah nama. Ternyata kawan, pendapat kita yang seperti itu sangatlah salah. Mengapa? Kakak kelas saya, Kak Hanan dan Kak Cali (Ghazali) pernah mengatakan pada sebuah acara. "Gajah mati boleh meninggalkan gadingnya. Harimau mati boleh meninggalkan taring dan kulitnya. Tetapi manusia mati, bukan meninggalkan nama. Tapi, yang mereka tinggalakan adalah karya."

Beliau berdua ternyata benar. Ketika kita meninggal dan kita telah membuat karya yang benar-benar mengagumkan, maka nama kita akan tetap terkenang di dalam hati setiap orang yang kita tinggalkan. Berbeda dengan hanya meninggalkan nama, ketika kita meninggal dan hanya meninggalakan nama, orang tidak akan tahu siapa kita. Karena, nama seseorang akan selalu melekat pada karyanya.

Ingat Leonardo Da Vinci yang dengan lukisan monalisa-nya, membuat namanya menjadi populer. Ingat pula Thomas Alfa Edison, yang dengan penemuan lampunya namanya tetap terkenang dan tokoh-tokoh ternama karena karya mereka.

So, mari kita berkarya selama kita hidup. Jangan pernah takut untuk berkarya. Karena, dengan karya nama kita akan tetap dikenang. Tetapi ingat, ukirkan karya kita dengan tinta emas (kebaikkan) bukan dengan tinta hitam (keburukkan)

Friday, December 10, 2010

Semoga Langit Tak Terus Menangis



"Dan Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit ‎sebagai atap dan Dia menurunkan air dari langit, lalu Dia menghasilkan ‎dengan air itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian, karena itu ‎janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu ‎mengetahui.‎"
(Al-Baqarah[2] ayat:22)

Ya, langit sepertinya dari kemarin menangis dan meneteskan air matanya ke atas bumi pertiwi. Aku tak tahu mengapa langit terus menangis dari kemarin. Aku masih ingat ketika Kali Winongo meluap. "Kak, Kali Winongo meluap hampir masuk ke rumah warga." kata adek kelasku ketika libur Tahun Baru Hijriyyah di asrama pada malam harinya.

Mungkin terkadang kita sedikit menyayangkan ketika hujan turun ke muka bumi ini. Ada sebagian yang mengatakan jadwal acaranya jadi rusak dan lain sebagainya (walaupun saya juga kadang merasa seperti itu). Tetapi, ingatlah berapa tumbuhan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada para tumbuhan.

Aku hanya berharap, semoga hujan ini adalah hujan yang berkah bagi kita semua. Jangan sampai hujan ini adalah tangisan langit yang melihat bumi pertiwi selalu terisksa oleh perbuatan kita selama ini. Jadikan hujan ini berkah untuk semua makhluk-Nya untuk dapat lebih bersyukur kepada-Nya.

Amin...

Kawan Aku Tak Bermaksud Pelit!


Heemm....

Mungkin menjadi sebuah polemik yang sudah menjadi hal yang biasa terjadi di dalam lingkungan asrama. Yaitu kebersamaan. Mungkin banyak yang mengatakan kebersamaan itu saling berbagi,saling membantu,satu hati satu jiwa dan lain sebagainya. Tetapi, kenapa mulai berbelok arti pengertian dari kata "kebersamaan". Dari kesalahan ini mereka menganggap bahwa kebersamaan adalah "punyamu ya punyaku,punyaku ya punyamu".

Kawan, aku bukannya ingin pelit atau tak ingin berbagi dengan kalian. Tapi, aku hanya hanya khawatir jika kata "kebersamaan" disalah artikan dengan bahwasanya apa yang kita miliki juga harus dipakai bersama-sama. Kalo kita tetap berpegang teguh seperti itu, aku takut nanti di masa depan teman-teman tidak bisa berdiri sendiri. Bolehlah kita saling meminta bantuan,barang atau meminjam. Tetapi, jangan sampai terlalu sering. Jadilah mandiri kawan.

Aku bukannya tidak mengakui kebersamaan. Tetapi, kebersamaan itu ada ketika kita sama-sama senang, saling bant. Bukan ketika kita selalu meminta atau meminjam barang orang lain. So, aku berharap semoga kita bisa lebih mandiri dalam mengatur diri kita sendiri.

SALAM PERDAMAIAN DAN KEBERSAMAAN KAWAN!!

Tuesday, December 7, 2010

Batu Rintangan Akhir Tahun


Huuft...

Sepertinya datang juga saat-a-saat ujian yang bagi sebagian orang adalah hari-hari dimana kita akan disiksa dengan segala lembar yang bersikan soal-soal. Di mana soal tersebut membuat otak mumet. Ya, akupun juga merasakan hal seperti itu. Tetapi, entah kenapa aku malah santai-santai begitupula teman-temanku di asrama.

Mungkin sebagian dari kita mengatakan bahwa ujian itu yang terpenting nilai bagus, dapet ranking 1, dan lain sebagainya. Menurutku salah. Boleh kita mengejar nilai, tetapi ingat! Saat ujian nilai kejujuran kitalah yang akan diuji. Masalah nilai besar atau tidak, semuanya tidaklah masalah. Aku teringat perkataan ayahku saat Ujian Nasional kemarin "An, kalau semisalnya ga lulus UN juga tidak apa-apa, asalkan jujur papa tetap bangga akan usaha aan." Itu perkataan ayahku yang selalu tak ingat.

So bagi kita semua, jangan takut untuk melaksanakan ujian. Baik itu ujian semester dan lain sebagainya. "Junjung tinggi kejujuran tuk menjadi manusia yang mulia!"

Sunday, November 7, 2010

Merapi Oh Merapi....



Huuft...
Entah kenapa aku malah mangkel lama kelamaan ini melihat aktivitas gunung merapi yang begitu tak jelas keadaannya.

Asrama sepi, anak-anaknya pada pulang semua ke rumah untuk menyelamatkan diri ( dalam artian mengungsi sementara.

Oi merapi, sampai kapan engkau akan membuat ibu pertiwi menangis sejadi-jadinya? masih ingatkan kau tentang bencana alam yang baru-baru ini menimpa saudara-saudara kami di Mentawai. Sampai-sampai terus menjadi headline di setiap koran dan media informasi dan lain sebagainya.

Temen asrama ada yang membuat guyonan "Pantes aja merapi meleduk terus, wong juru kuncinya ga ada. Kayak pintu aja, kalo gemboknya rusak, pintu pasti kebuka" dan guyonan-guyonan lainnya.

Oi merapi...
Segeralah engkau hentikan aktivtasmu. Kami hanya bisa berdoa supaya bencana ini akan segera berhenti.

Amin Yaa Allah

Thursday, November 4, 2010

Merapi Meletus, Hujan Abu Turun Terus

" Oi. Kasih tahu semua pos kalo pesertanya dikumpulin lagi di masjid. Hujan abunya parah ei..."

Ya, itulah instruksi dari ketua panitia MALAM ( Malam latih mental ) yang diadakan oleh Dept.Perkaderan PR IPM Mu'allimin pada jum'at dini hari tadi sekitar jam 01.50 WIB.

Pada awalanya, kami beserta para peserta MALAM telah dihimbau untuk menggunakan masker untuk antisipasi terhadap ledakan merapi dan hujan abu yang turun. Karena, pada hari sabtu sebelumnya, daerah sekolahku juga terkena hujan abu karena ledakan merapi.

Hari Sabtu...
Pada saat itu, saya baru bangun tidur. Teman saya teriak " Dli... Hujan abu oi..." dengan kencangnya. Secara tidak sadar, saya dan teman-teman sekamar langsung melihat keluar dan, NYATA terjadi hujan abu.

Kamipun dibagkan masker oleh musyrif kami ( pendamping di asrama ). Pelajaran di sekolahpun akhirnya tertunda sebanyak 2 jam pelajaran karena hujan abu tersebut.


Hari Kamis-Jum'at...

Nah, kamis malam adalah acara kami bagi para pimpinan IPM. Karena kami akan mengkader adek-adek kelas kami lewat acara yang bernama MALAM ( Malam Latih Mental ). Di sana, kami akan memeberikan pengetahuan kepada adek-adek kami yang masih tsanawiyah ( Setingkat SMP ) sama seperti ketika kami masih tsanawiyah.

Sekitar jam 9 malam, kami mulai berangkat ke pemakaman pakunchen. Di mulai dari sana kami membagi tugas untuk menjaga pos ( dari pos 1-6 ). Tak lupa pula, kami mempersiapkan materi yang akan diberikan. Akhirnya kami masuk menjaga pos pada pukul 10 malam.

Sekitar jam 1 dini hari, kami yang sedang menjaga pos mulai mendengarkan suara gemerisik di pohon yang ada di dekat kami. Kami kira hanya pasir atau apalah. Ternyata, sekitar jam 1 lebih 20 dini hari, Ketua panitia meminta kami supaya kembali ke masjid bersama para peserta.

Kamipun akhirnya pulang dari pakunchen pada pukul 2 malam dan tidur di Masjid Jami' Mu'allimin. tetapi, alhamdulillah semua peserta dan panitia tidak ada yang terkena dampak hujan abu seperti ISPA.

Semoga merapi cepat selesai sehingga kita bisa melakukan kegiatan seperti biasanya. Amin...

Wednesday, October 27, 2010

Menunaikan Amanah Kepemimpinan ( Presented by: Dr. Attabiq Luthfi, MA )

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu sekalian untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu dan sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (An-Nisa’ : 58).

Ayat ini meskipun menggunakan redaksi yang umum “kepada kamu sekalian”, namun secara lebih khusus pembicaraan ayat ini ditujukan kepada para pemimpin dan penguasa seperti yang dipahami oleh Muhammad bin Ka’ab dan Zaid bin Aslam yang dinukil oleh Ibnu Katsir.

Pemahaman seperti ini sangat tepat, karena merekalah yang memiliki amanah yang besar untuk ditunaikan sehingga mereka diminta untuk menjaga amanah dan pemerintahan tersebut dengan benar dan adil. Jika amanah dan keadilan disia-siakan, maka umat manusia akan binasa dan negeri ini akan hancur.

Rasulullah saw mengingatkan dalam sebuah haditsnya, “Bila amanah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya. Dikatakan, bagaimana bentuk penyia-nyiaannya?. Beliau bersabda, “Bila persoalan diserahkan kepada orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya”. (Bukhari dan Muslim).

Sayid Quthb dalam tafsir fi Dzilalil Qur’an menyimpulkan bahwa amanah yang dimaksud oleh ayat ini harus diawali dengan amanah yang paling besar yang tidak mampu diemban oleh langit, bumi dan gunung sebelumnya.

Allah swt berfirman: “Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” QS. Al Ahzab: 72.

Karena dengan terlaksananya amanah kepemimpinan dengan baik, maka akan terealisir secara otomatis amanah-amanah yang lain, baik terkait dengan amanah kepada Allah swt maupun amanah yang berhubungan dengan sesama hamba dan dengan diri sendiri.
Perintah amanah inilah yang berlaku universal kepada siapapun tanpa melihat sifat dan keadaan orang tersebut.

Maimun bin Mahran mengatakan, “Tiga hal yang harus ditunaikan, baik kepada orang yang berbakti maupun kepada pelaku maksiat: amanah, janji dan silaturahim”.
Amanah kepemimpinan menjadi prioritas dari ayat di atas dilihat dari keterkaitan antara kalimat dalam ayatnya dengan menggunakan wau athaf. Bahwa Allah swt menyebutkan perintah “untuk menetapkan hukum diantara manusia dengan adil” setelah perintah menunaikan amanah. Padahal memutuskan hukum diantara manusia merupakan diantara tugas dan kewajiban seorang pemimpin.

Ditambah lagi bahwa pada ayat selanjutnya, yaitu pada surah An-Nisa’ : 59, Allah swt menetapkan manhaj dan nilai yang harus dipegang dalam konteks kepemimpinan yaitu taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta para pemimpin yang telah ditunjuk atau dipilih dengan benar.

Allah swt menegaskan, “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, serta Ulil Amri diantara kamu. Kemudian jika kalian berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan kepada Rasul (As-Sunnah) jika kalian benar-benar orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat”. QS. An Nisa’: 59.

Imam Ar-Razi memahami ayat di atas dengan melihat korelasi yang erat dengan ayat sebelumnya bahwa setelah Allah swt menggambarkan beberapa karakteristik orang-orang kafir dan ancaman azab untuk mereka, Allah swt kembali menyebutkan beberapa kewajiban dan tugas orang-orang beriman. Begitu juga setelah Allah swt menyebutkan pahala yang besar bagi amal sholeh yang dilakukan oleh orang yang beriman, maka Allah swt menyebutkan bahwa amal sholeh yang terbesar adalah menunaikan amanah dan berlaku adil dalam memutuskan perkara diantara manusia tanpa terkecuali.

Inilah bentuk amal sholeh yang terbesar dan harus dilakukan oleh setiap manusia sesuai dengan proporsi dan tingkatan amanah yang diembannya. Bahkan dengan tegas Rasulullah saw menafikan iman dari orang yang tidak bisa menjaga amanah dengan baik, “Tidak ada agama bagi orang yang tidak bisa menunaikan amanah”. (HR. Ahmad dan Al Baihaqi).

Perihal pentingnya kepemimpinan dinyatakan tegas oleh Ibnu Taimiyah:
”Penunjukkan seseorang sebagai pemimpin merupakan salah satu tugas agama yang paling besar. Bahkan agama tidak akan tegak, begitu juga dunia tidak akan baik tanpa keberadaan pemimpin. Kemaslahatan umat manusia tidak akan terwujud kecuali dengan menata kehidupan sosial, karena sebagian mereka memerlukan sebagian yang lain. Dalam konteks ini, kehidupan sosial tidak akan berjalan dengan baik dan teratur tanpa keberadaan seorang pemimpin”.

Imam Ghazali menegaskan, “Dunia adalah ladang akhirat. Agama tidak akan sempurna kecuali dengan dunia. Kekuasaan dan agama adalah kembaran. Agama adalah tiang sedangkan penguasa adalah penjaganya. Bangunan tanpa tiang akan roboh dan apa yang tidak dijaga akan hilang. Keteraturan dan kedisiplinan tidak akan terwujud kecuali dengan keberadaan penguasa”.

Dalam sejarah Islam yang layak dijadikan panutan, bahwa persoalan kepemimpinan merupakan persoalan yang pertama mendapat perhatian dari para sahabat Rasul setelah Rasulullah saw wafat, adalah memilih pemimpin pengganti Rasulullah saw. Bahkan mereka mendahulukan menyelesaikan persoalan ini dari pada mengubur jasad Rasulullah saw. Kemudian para sahabat sepakat membai’at Abu Bakar dan menyerahkan kepemimpinan kepadanya.

Memang secara prinsip, Islam menginginkan agar segala sesuatu tertata dan diatur dengan baik. Islam membenci kesemrawutan dan kekacauan dalam segala hal. Sampai dalam sholat, Rasulullah saw menyuruh untuk menyamakan dan meluruskan shaf dan mendahulukan orang yang lebih baik ilmu dan bacaannya untuk menjadi imam. Bahkan dalam perjalanan biasa, Rasulullah saw berpesan untuk mengangkat pemimpin diantara mereka yang melakukan perjalanan bersama.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak dibenarkan tiga orang bepergian di tengah padang pasir yang tandus, kecuali jika mereka mengangkat salah seorang diantara mereka sebagai amir (pemimpin)”.

Disinilah urgensi kepemimpinan dalam Islam. Kebaikan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kebaikan roda kepemimpinan yang dijalankan di dalamnya. Islam menaruh perhatian yang besar dalam persoalan kepemimpinan. Karenanya ukuran kebaikan sebuah bangsa turut ditentukan dengan kualitas dan nilai kepemimpinan yang dianutnya. Rasulullah saw menyebutkan seperti yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik ra, “Umat ini masih akan tetap terjaga kebaikannya jika selalu jujur dalam ucapannya, adil dalam keputusan hukumnya dan saling berkasih sayang diantara mereka”. Allahu A’lam.

The Lesson from Life

Ada seorang anak dari teman, sudah setengah tahun lulus Wisuda, tidak pergi mencari kerja, pagi tidur sampai siang, malam pergi main internet sampai tengah malam. Belakangan ini meminta uang kepada orang tuanya, mau pergi ke Amerika menuntut ilmu lebih dalam lagi. Teman ini bertanya kepada saya, mesti tidaknya dia membiarkan dia pergi. Saya menatap rambut teman saya yang banyak putihnya dalam dalam & berkata: "Jika kamu berniat agar anak kamu baik nantinya, biarkan dia pergi, tapi jangan kasih dia uang". Saya terpikir cerita keponakan saya. Dia adalah warga Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara, ingin berkelana melihat lihat dunia luar, jadi ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah kembali mau melanjutkan sekolah di Universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang dan dia juga tidak memintanya dari mereka. Sesudah tamat SMA, maka dia segera pergi ke hutan Alaska untuk memotong kayu untuk menabung.

Karena di Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira² tengah malam dan sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika dalam sehari dia bisa bekerja 16 jam, memotong kayu selama 1 musim, maka dia bisa menabung untuk keliling dunia selama 3 musim.

Maka setelah keliling dunia 2 tahun akhirnya kembali ke sekolah untuk meneruskan pelajaran di Universitas. Dan karena hal ini adalah dirinya sendiri yang memikirkan matang² & secara mendalam, maka jurusan pilihannya yang semestinya perlu 4 tahun untuk lulus, diselesaikannya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu mulai mencari pekerjaan.
Karirnya cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin, lancar naik terus sampai ke posisi Kepala Insinyur/ Manajer Teknik. Pada suatu saat dia bercerita kepada saya dan mengatakan hal di bawah ini yang mempengaruhinya seumur hidup.

Ketika dia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali dia dan temannya mendengar teriakan erangan serigala di atas gunung. Mereka sangat cemas dan mulai mencari cari, akhirnya menemukan seekor serigala betina terjerat jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa itu adalah milik seorang Pak Tua.

Pak Tua ini adalah amatiran, menggunakan waktu luangnya untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi beberapa hari lalu karena serangan jantung telah diangkut pakai helikopter ke rumah sakit Ancrukhy untuk mendapatkan pertolongan dan dirawat sekarang.

Dan serigala betina ini bakal mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul keinginan dia melepaskan serigala betina itu tetapi serigala itu sangat ganas & garang sehingga dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak² srigala. Dia & temannya menghabiskan banyak sekali tenaga & waktu untuk mencari sarang srigala, sampai menemukan 4 ekor anak serigala dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Dengan demikian bisa menghindarkan mereka dari bahaya mati kelaparan. Dia mengeluarkan bekal makanan sendiri untuk diberikan ke serigala betina sebagai makanan & mempertahankan hidupnya.

Malam hari masih harus berkemah di sana dekat serigala betina untuk menjaga serigala & keluarganya dari serangan binatang lain karena ibu serigalanya terjerat tidak bisa membela keamanan diri sendiri maupun anak anaknya. Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima, saat dia mau memberi makan serigala betina, tiba² dia memperhatikan serigala tadi mulai meng- goyang²-kan ekornya. Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini.

Akhirnya setelah berlalu 3 hari lagi, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati, membuka jeratan jebakan yang men jepitnya dan melepaskannya bebas kembali. Setelah bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangannya dan membiarkan dia memberikan obat luka di kakinya.

Terakhir serigala betina ini membawa anak² pergi, dengan sesekali memutar balikkan kepalanya melihat ke belakang ke arah dia.
Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya, apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain meletakkan senjatanya & berkawan?

Dia bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik & menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain, karena dari kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih dahulu menunjukkan ketulusan hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil bergurau dia berkata, jika demikian saja tidak bisa, maka kalah sama binatang.)

Karenanya setelah masuk bekerja, di perusahaan dia berbaik hati kepada orang lain. Per-tama² selalu menganggap orang lain berniat baik, kemudian sendiri bersikap tulus, sering kali suka menolong orang lain, tidak berhati sempit & mengingat kesalahan kesalahan kecil orang lain.

Oleh karena ini setiap tahun dia selalu naik jabatan, promosinya cepat sekali. Yang paling penting adalah dia setiap hari melewati kehidupannya dengan sangat gembira, katanya orang yang membantu orang lain adalah lebih gembira dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan, memberi lebih baik daripada menerima.

Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima kasih atas pengalaman dia di Alaska dulu, karena ini membuat dia menerima rejeki kebajikan yang tak habis habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai, strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan manis, manusia yang sudah diasah kesulitan baru menjadi dewasa dan matang.

Jika ada seseorang yang tamat Universitas dan tidak tahu mau bekerja apa, maka harus membiarkan dia pergi keluar untuk diasah oleh sang kehidupan, tidak perlu memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan dengan tenaganya, berikan dia 1 kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya & mencicipi kehidupan, percaya dia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna seumur hidup.

Lamar Boschman - "I would rather my heart be without words than my words be without heart."

ORANG BODOH VS ORANG PINTAR* By Mario Teguh

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis...
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasilboss- nya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar
yangtidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasilorang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum
(SH).oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu orang pintar percaya.
Tapiselanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapitoh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi
staf-nya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapiorang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar
' meratap-ratap ' kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya..
Ribuanorang- orang pintar bekerja untuk mereka.
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

PERTANYAAN :
Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh???
Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??

KESIMPULAN :
Jangan lama-lama jadi orang pinter,
lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah ' resiko ' dan ' berusaha ' ,
karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
Dan mengabdi pada orang bodoh...

Diamanakah posisi anda saat ini...
Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang...

Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
Lalu perhatikan apa yang terjadi...

Stay Super.....

Akhirnya Rampung Juga

Alhamdulillah

Ya... Alhamdulillah kuucapakan dengan membuang nafas lega dan puas setelah sekitar satu minggu lebih menjalankan sebuah ujian tengah semester yang begitu mengerikan. Tapi, sebelumnya saya akan menceritakan mid semester ( part II ) di lain waktu. Karena saat ini pikiran saya hanya terbatas pada selesainya ujian tengah semester ini.

Ok, to the point saja. Mungkin sudah pada dasarnya ya bagi seorang pelajar ( tidak semuanya ) yang namanya melewati ujian apapun bentuknya itu, sangat lega. Ada yang berpendapat bahwa ujian itu serasa bagai masuk ke dalam panggangan neraka yang bikin otak mendidih ( terlalu hiperbola ) dan lain sebagainya.

Tapi, bagi saya selesai ujian itu malah bikin pikiran nambah mumet. Kenapa ya? Mungkin kalau menurut saya, ujian itukan sebenarnya proses pendidikan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan penguasaaan materi kita. Tapi, saya bukannya munafik. Saya sendiripun belajar hanya ketika ujian ( lebih lengkapnya silahkan baca disini )

Lalu, apa yang menjadi sebuah kelegaan bagi saya sendiri?

Pertama, seperti yang saya jabarkan tadi. Kita puas setelah kita bisa melewati ujian. Tapi, tergantung kita juga. Ada yang puas karena bisa mengerjakan ujian hanya sekedar rutinitas dan ada yang memang benar-benar puas karena dia telah mengerahkan segala ilmu yang ia miliki apa adanya untuk menjawab soal ujian.

Kedua, Saya merasa puas karena saya menyadari apa yang harus saya lakukan di kemuadian hari setelah ujian ini berlangsung.

Ketiga, saya merasa puas karena saya telah mengerjakan sebisa dan semampu saya.

Mungkin itu hanya sekedar sharing dari saya. Kurangnya ya... saya mohon maaf dan lebihnya mohon dimaklumin.

Do The Best Before We Late To Be The Best

Sunday, October 24, 2010

Deadline

Astaghfirullah...


Saya baru ingat kalau sekarang adalah hari terakhir ngumpulin tugas akhlak. Tenatang Cinta kepada Allah (Mahabbatullah). Saya baru ingat kemarin malam ketika akan belajar Fisika. Salah satu teman saya bilang "Dli, kamu udah garap akhlak belum?" Spontan saya kaget dan baru ingat bahwa sekarang adalah deadlinenya.

Al-akhir, pagi tadi saya mencoba untuk bangun pagi lalu langsung mandi setelah shalat shubuh. Hasilnya, saya malah terkonsentrasi dengan pelajaran Fisika dan tidak jadi membuat tugas aklak yang rencananya pagi tadi saya buat.

Tapi, sebuah berita baik yang mengatakan bahwa, katanya deadlinenya diundur jadi tanggal 30 Oktober ( kalau tidak salah ). Nah, mumpung diundur, cari bahan dan cari artikel biar bisa berbobot istilah kerennya. Buat para shohib yang punya artikel atau pendapat tentang Mahabbatullah, silahkan komen ya....

Mid semester emang GILA (Part I)

Bwaaaagh.... edan aku dibuat oleh sebuah kata yang tak asing bagi para pembaca sekalian ( baik yang pelajar, yang mahasiswa maupun orang tua )yaitu Mid semester, atau kata kerennya Midle Semester ( bener ga tuh tulisannya ) ?

Jadi begini ceritanya:

Nah, mid semester di sekolah saya sudah berjalan dan hampir selesai ( hari rabu rampung ). Nah apa kesan dan kesan yang saya dapatkan saat mid? Ini dia:

1. Soalnya gila-gila. Kok bisa? Walopun kelas billingual ( katanya ) ternyata ga mudah. Gurunya masuk make bahasa indonesia tapi, pas bikin soal malah make bahasa inggris dan kayaknya ga bisa dimengerti dengan semudah itu.

2. Jadwalnya super edan. Nah yang ini bener-bener edan kelewatan edan. Bayangkan! Sebuah mata pelajaran PKn bisa-bisanya dicampur dengan yang namanya Fisika ( jadwal besok ). Untung aja ustad fisikanya ga bikin soal make bahasa inggris ( katanya ). Tapi sama aja, kalo itung-itungan mumet jeh. Tambah PKn yang selalu membahas masalah IPS ( sosial ). Hafalan lagi tuh mata ujiannya.

3. Mungkin yang tak rasa cuman begitu

Nah pertanyaannya, cara belajarnya gimana? Saya sangat menganut yang namanya SKS ( Sistem Kebut Semalam ), tetapi kadang sudah saya up-grade menjadi ( Sistem Kebut Se-jam ). Ya walaupun kata orang itu ga efektif, tapi bagi saya yang terpenting minimal saya bisa paham dan 50%-nya nyantol di otak setelah keluar dari ruang ujian. Jadi bagi anda yang otaknya tidak biasa dibawa untuk bergila-gila dan panas, saya saranku sebaiknya jangan anda gunakan cara berikut. Karena dapat membuat otak anda stres kalau tidak kuat.

Berssambung sekitar mid di pertemuan akan datang. Ok...??

Friday, October 22, 2010

Prolog This Blog

Assalammualaikum kawan-kawanku sekalian

Alhamdulillah akhirnya aku dapat sebuah nama untuk sebuah blog yang baru. Sinopsis blog ini, insya allah akan tak isi seperti diary tapi dan hal-hal lain yang akan saya sampaikan tentang kehidupan dan lain-lain. So, tunggu saja posting-postingan yang akan muncul ok...??

Sekedar pemberitahuan, maksud dari hit-a-pit (artinya bukan menyerang lubang) tetapi, ini adalah singkatan dari HITam-Atas-PUtiH. artinya, adalah goresan tinta tentang kehidupan dan lain sebagainya.
Mungkin ada yang punya saran dan lain-lain bisa komen di sini

Wassalammualaikum... ^^