.quickedit{ display:none; }

Friday, February 10, 2012

Sekian Lama Ga Berkabar

Assalammu'alaikum

Alhamdulillah kita kembali lagi nih dengan beberapa bongkahan tulisan yang ingin sekali aku bagikan kepada teman-teman sekalian. Ngomong-ngomong nih, kabar kalian semua bagaimana? Sehat atau kurang sehat nih? Bagi yang sehat, tetap jaga kesehatan ya. Karena nikmat sehat itu susah sekali di dapatkan dan itu termasuk nikmat besar yang diberikan Allah kepada kita semua. Bagi kawan-kawan yang saat ini kurang sehat, monggo semoga cepat sehat dan jangan lupa banyak istirahat (bukan begadang).

Nah, kali ini aku mau cerita tentang seorang teman SD seangkatanku yang jauh berada di sana. Aku baru aja buka e-mailku karena sekarang lagi ada di Lab. Komputer (kadi bisa ngenet nih). Jadi, dia ini sekarang sedang bersekolah di Amerika (Waw!!!). Mau tahu ceritanya? Ini dia...

Nah, semua ini bermula ketika sekitaran seminggu yang lalu saat aku ngirim e-mail ke temanku ini (sebutlah di Dira). Alasannya kenapa ya aku ngirim e-mail ke Dira? Aku juga ga tau sebenarnya kenapa. Tapi, yang masih aku inget adalah, aku cuman mau ngobrol-ngobrol lagi aja sama si Dira. Soalnya dah jarang ketemu di facebook sih sekarang. Makanya aku coba kirim e-mail dia.

Siapa ya si Dira ini? Dia itu teman seangkatanku waktu aku masih berada di Sekolah Dasar. Pertama kali aku ketemu sama si Dira, waktu aku pertama kali menginjak kelas 6 SD (6 Qatar namanya). Nah dari situlah awal aku bisa kenal dengan si Dira. Kalau aku boleh sedikit curhat nih (hahaha), dulu pas aku SD pernahlah ada rasa gitu lah ke si Dira (maklum masih masa puber) walaupun sampai sekarang masih ada. Parahnya, ketika aku SD, aku ga berani bilang karena takut diejek,dan lain sebagainya lah (kalian semua pasti tahu kan). Malah, dulu setiap pulang sekolah, sembari nunggu jemputan aku sering duduk-duduk di taman dekat jalan yang mana ketika aku ngobrol sama temen-temenku, pasti selalu menghadap ke si Dira. Namun, sekarang aku udah ga separah waktu aku SD-lah. Soalnya sekarang juga umurku udah mau menjelang 17 tahun, masa masih pikirannya kayak anak kecil? Kan ga mungking toh?.

Nah, sebenarnya ga cuman itu sih. Mungkin karena dulu aku sempat ada rasa gitu ya sama si Dira, dari situlah aku coba ngobrol,dekat sama si Dira. Alhamdulillah aku bisa dekat dan ngobrol sama si Dira seperti layaknya kita ngobrol asik sama seorang yang udah kita kenal banget (walaupun ga di kelas aku ngobrolnya). Waktu itu, aku belum punya HP sama sekali. jadi, aku make HP ibuku untuk sms-an sama si Dira. Ga cuman dia sih, ada teman-temanku yang lain juga kali yang biasa tak ajak sms-an.

Nah, dari situlah pola hidupku agak sedikit berubah mungkin ya. Dulu pas aku SD, gaya bicaraku masih ngikut anak jakartalah (gue,elo) kalau lagi ngobrol sama teman-temanku di rumah dan dimanapun. Tapi, ketika aku mulai sms-an ma si Dira ntah kenapa kok gaya bahasaku mulai berubah total. Tiba-tiba secara ga sadar selama 2 bulanan (kalau ga salah) gaya bahasaku berubah total jadi aku/saya,kamu kalau lagi ngobrol sama teman-temanku sekarang dan alhamdulillah masih bertahan sampai sekarang. Karena, si Dira ini rupanya gaya bahasanya kalau ngobrol, ya "aku,kamu" karena dia juga asli jogja (mungkin). Ga cuman itu sih, aku juga nganggep dia sebagai rival di kelas. Soalnya susah banget sih nyaingin buat ngejar dia tuh di kelas dalam hal prestasi...

Nah, itu dia latar belakang kenapa aku bisa kenal si Dira dan sampai sekarang aku masih sering kontak-kontaknya sama dia. Kita kembali ke alur cerita yang ada. Setelah aku lulus dari SD, aku langsung hijrah dari Bogor menuju kota Jogja untuk belajar. Dan akhirnya aku bisa juga masuk di Mu'allimin (tempatku sekarang dan alhamdulillah dah masuk tahun ke-5). Nah, dari situlah aku mulai lost kontak sama teman-temanku yang dulu satu angkatanlah,teman rumah dan lain sebagainya.

Awalnya aku masih komunikasi make e-mail ke teman-temanku. Tapi, setelah ada FB aku berhijrah ke FB untuk hal komunikasi. Tapi, sekarang teman-temanku udah jarang ada yang ketemu di Fb (termasuk si Dira). Nah, dari situlah aku seminggu yang lalu coba-coba aja kirim e-mail ke Dira hanya sekedar nanya kabarnya aja sih (soalnya dah lama ga komunikasi sih). Nah, pas aku tadi buka e-mail, tekejut bukan main. Ternyata di sekarang lagi kuliah di Amerika sama temanku yang seangkatan juga, namanya Diandra. Wah, dia cerita panjang lebar bagaimana di akhirnya bisa lanjut kuliah di Amerika yang mana sebelumnya di sekolah SMA-nya di Singapura. Dia cerita, kalau sebenarnya di mau berangkat dari College yang ada di Singapura, tapi akhirnya dia berangkat dari College yagn di Indonesia dan akhirnya sampailah di Amerika.
Seneng juga sih bisa lihat teman-temanku pada bisa sekolah ke luar bahkan dalam usia yang relatif sangat muda. Sedangkan aku? ya masih mendekem di Indonesia aja yang dari awal sampai akhir ini (entah kapan akhir hidupku). Tapi, itu semua bukan sebuah gengsi ya bagiku pribadi. Karena, di mana kita berada bukan menjadi sebuah penilaian. Tapi, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bermanfaat dari apa yang telah kita lakukan.

Congratulation to you...
:D

Wassalammu'alaikum



Pada akhirnya aku bisa bertemu kembali :D

Friday, February 3, 2012

Kamu Ga Sendirian Di Sini

Assalammu'alaikum...

Hei kawan, sekali lagi kita bertemu dengan beberapa bongkahan tulisan yang akan aku share-kan kepada teman-teman sekalian. Sebelumnya nih, apa kabar kalian semua? Maaf nih, akhirnya aku baru bisa posting baru lagi hari ini. Alasannya apa ya? Bingung deh. Ok kita to the point aja ya... :D

Kali ini aku sedikit bercerita tentang pengalamanku yang sebenarnya sudah lama aku lalui. Tapi sampai sekarang masih kepikiran dan menjadi motivasiku selama ini (hehehe). Nah ini dia

Ok, terkadang kita mengatakan bahwa semua yang ada di dunia ini, baik yang menjadi kewajiban kita menjadi tanggung jawab kita sendiri. Ternyata kawan, semua itu SALAH BESAR!
Aku baru sadar, ketika aku sempat curhat ke temanku yang bernama "latifah". Waktu itu pas lagi libur semester satu, aku bingung skala maksimal ketika aku memikirkan banyak hal. Kenapa? Karena, saati itupula, setelah libur semester aku harus menyiapkan acara yang lumayan besar. Yaitu "Rapat Evaluasi Tengah Periode PR IPM Mu'allimin". Saat itu, aku ben
ar-benar bingung sama ketua 1 dan 2-nya. Karena, sampai sebelum acara ini dilaksanakan, menurutku kami bertiga belum klop sama sekali. Lebih parahnya lagi, menurut pandanganku, teman-teman pimpinan mereka masih kerja serabutan (acak-acakan).

Nah, mulai dari situlah aku merasa ga bisa nahan lagi rasa bingung dan khawatirku. Sampai saat itulah aku nyoba nyari teman buat curhat (karena, kebetulan aku orangnya sedikit tertutup buat ngutarain masalahku sendiri). Nah, dari situlah aku curhat ke Latifah, kalau aku lagi ada masalah seperti yang tadi aku sampaikan. Aku katakan bahwa kok rasanya IPM itu cuman aku sendiri yang mempertanggung jawabkannya. Kok rasanya aku bertanggung jawab atas semuanya dan lain sebagainya.

Akhirnya, Latifah cuman juga ngasih masukk
an dan alhamdulillah nyadarin aku bahwa sebenarnya aku ga sendirian. Dia bilang "dli, kamu itu ga kerja sendirian. Kamu masih punya teman-temanmu yang seangkatan, yang mau share sama kamu, malah di muat sendiri kamu punya banyak teman buat share. Sekarang tinggal kamu aja yang menentukan, apakah semua mau kamu ambil atau ga. Ingat dli, kamu ga kerja sendirian. kamu punya teman" begitu kata Latifah via sms (karena kebetulan aku curhatnya pas lagi di perjalanan menuju jogja).

Setelah itu, akhirnya aku coba saat rapat aku utarakan apa yang menjadi masalahku selama ini. Dan alhamdulillah, ternyata dari ketua sampai semua pimpinan yang berada di bawahku mengatakan "Dli, kamu tolong percaya kepada kami. Mungkin menurutmu tidak seperti yang kamu inginkan, tapi percayakan semua itu pada kami. Karena kami punya job desc masing-masing kan?".

Betul sekali, ketika semua berkata seperti itu, hilang sekejap kegelisahanku tentang itu :D
Nah kawan, mari kita berfikir. Ketika kita ada di dunia ini, kita tidak sendirian. Ketika kita ingin mencapai sesuatu, pastilah ada yang akan mendorong kita dari belakang. Tinggal bagaimana kita mau berusaha untuk membuka diri agar kita tidak sendirian. Ingat, hidup sendiria itu sangat menderita meskipun orang yang tersebut benar-benar ingin sendirian. Tapi ingatlah, ketika seseorang menginginkan kesendirian, bukan berarti dia ingin sendiri. Tetapi, dia belum menemukan seseorang yang bisa menemaninya
"Ibarat aku terlahir di dalam kegelapan dan kamu yang terlahir di dalam cahaya. Ketika kita bersama, aku ibarat langit malam yang begitu gelap, sedangkan kamu ibarat bintang-bintang yang bergemerlapan di malam hari yang membuat langit malam mejadi lebih indah"

Wassalammu'alaikum :D Terkadang kita merasakan sendirian dan menderita,
padahal sesungguhnya tidak seperti itu :D
Thanks to you