.quickedit{ display:none; }

Saturday, May 30, 2015

Pers Release PW IPM DIY Terkait Aksi Seruan Kemanusiaan Untuk Rohingya

Pers release ini dikeluarkan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PW IPM DIY) dalam rangka "Aksi Solidaritas Kemanusiaan Untuk Rohingya" yang dilaksanakan di 0 Km, Kota Yogyakarta pada hari Rabu lalu (27/05/2015).

Berikut pers release yang dikeluarkan oleh PW IPM DIY pada aksi tersebut, dan dapat dilihat di sini

Beberapa hari yang lalu, sekitar 2.000 pengungsi Rohingya diselamatkan di Aceh. Hingga saat ini, ribuan orang diperkiraan masih terombang-ambing di lautan. Konflik etnis Rohingya dengan pemerintah di Myanmar terkait dengan habisnya masa berlaku Kartu Putih–penanda bahwa mereka adalah penduduk Myanmar–melatarbelakangi mengungsinya etnis tersebut ke Malaysia dan Indonesia. Konflik antara etnis Rohingya dengan pemerintah khususnya nasionalis Buddha sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu–termasuk gelombang kerusuhan yang terjadi pada tahun 2012, yang menyebabkan etnis tersebut dilokalisasi oleh pemerintah dan tidak diizinkan bekerja di luar lingkungan tempat tinggal. Pemerintah beralasan melakukan lokalisasi untuk melindungi etnis tersebut dari amukan massa.

Rohingya adalah etnis minoritas di Myanmar. Etnis tersebut tinggal di Rakhine, daerah perbatasan antara Myanmar dengan Bangladesh sejak abad ke-7 Masehi. Pemerintah Myanmar menolak etnis tersebut sebagai warga negara Myanmar, dan menganggapnya sebagai pendatang dari Bangladesh. Bahkan pada masa pemerintahan Presiden Thein Sein krisis Rohingya semakin memburuk dengan pernyataan, “Rohingya is not our people and we have no duty to protect them.”. Kebijakan pemerintah Myanmar mengenai “Burmanisasi” dan “Budhanisasi” semakin memarjinalkan etnis Rohingya. Ditambah provokasi oleh biksu Buddha Myanmar yang disebut sebagai penganut Buddha garis keras mempengaruhi sikap mayoritas yang semakin mendiskriminasi etnis tersebut. Kebencian tersebut (dalam pandangan mereka) membenarkan pembantaian dan pembersihan etnis yang dilakukan terhadap Muslim Rohingya.

Ekstremisme agama oleh penganut Buddha radikal dan diskriminasi terhadap kaum minoritas sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat maupun hati nurani. Bukan hanya soal agama, masalah terusirnya Rohingya dari negeri sendiri dilihat dari segi manapun terutama aspek kemanusiaan, merupakan pelanggaran HAM serius terhadap etnis Rohingya. Setidaknya ada 10 poin HAM menurut Universal Declaration of Human Rights­ yang sangat tampak dilanggar pada kasus ini–8 poin lainnya merupakan efek domino dilanggarnya 10 poin tersebut. Hak kewarganegaraan yang tidak terpenuhi (stateless), hak kebebasan dalam bekerja, bahkan hak hidup, serta hak-hak kemanusiaan lainnya dilanggar secara terang-terangan oleh kelompok mayoritas Buddha ekstrim maupun oleh pemerintahnya sendiri. Bahkan PBB menyatakan bahwa etnis Rohingya merupakan etnis paling tertindas di dunia.
Rohingya, PW IPM DIY
Aksi Peduli Rohingya Oleh PW IPM DIY

Kami Barisan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta–atas nama kemanusiaan, mengecam ekstremisme dalam beragama dan diskriminasi terhadap minoritas–dalam hal ini kasus pengusiran etnis Rohingya dari Myanmar. Kami mengajak seluruh masyarakat Yogyakarta dari berbagai kalangan untuk peka dan peduli terhadap masalah-masalah kemanusiaan tanpa memandang agama, ras, suku bangsa, maupun golongan. Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menguatkan solidaritas, menyalurkan bantuan kepada para pengungsi Rohingya dalam berbagai bentuk.

Thursday, April 9, 2015

Silaturahim PW IPM DIY Dengan Pondok Asy-Syifa' Muhammadiyah Bantul Pasca Rakerwil PW IPM DIY

Bantul – Hari Rabu lalu (8/4), Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PW IPM DIY) berkunjung ke Pondok Asy-Syifa’ Muhammadiyah Bantul yang diwakilkan oleh Ust. Budi Nurastowo Bintriman dalam rangka sowan dengan pengurus pondok tersebut.  
Adapun rombongan dari PW IPM DIY yang bersilaturahim dengan pengurus Pondok Asy-Syifa’ adalah Azhar Nasih Ulwan (Ketua umum), Ibnu Setyawan (Sekretaris umum), Tsania Nur Habiba (Bendahara umum), Widastira Eka Nugraha (Ketua Panitia), Sadida Inani (Sekretaris panitia) dan Adli Zuliansyah P. (Koor Acara).
Pertemuan tersebut berjalan dengan suasana yang hangat karena selain mengucapkan terima kasih atas fasilitas yang diberikan oleh Pondok Asy-Syifa’ pada pelaksanaan Rakerwil (29/3) lalu, sharing-sharing pengalaman dan diskusi ringan juga menghiasi suasana pada silaturahim tersebut.
Dalam silaturahim tersebut, Ust, Budi menyampaikan masukan kepada PW IPM DIY untuk mampu mengembangkan dan memaksimalkan database kader-kader muda Muhammadiyah serta memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi saat ini untuk mempromosikan gerakan IPM.

Acara silaturahim ini diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan oleh PW IPM DIY yang diwakili oleh Ipmawan Azhar kepada Pondok Asy-Syifa’ Muhammadiyah Bantul yang diwakili oleh Ust. Budi.

*Mohon maaf foto tidak tersedia karena terhapus dari HP

Tuesday, March 17, 2015

PW IPM DIY: "Mencetak Kader Pemimpin Qur'ani, Ideologis dan Inspiratif"

Alhamdulillah akhirnya Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PW IPM DIY) telah melaksanakan Up-grading dan Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) di Desa Wisata Sermo, Kulonprogo pada tanggal 7-8 Maret 2015 silam. Acara yang berlangsung selama dua hari satu malam ini diikuti oleh personil PW IPM DIY sejumlah 26 orang dari total 30 personil pimpinan.

Hari pertama pelaksanaan Up-grading dan Rakerpim diawali dengan diskusi bersama dua orang alumni PW IPM DIY, yaitu Ipmawan Fida Afif dan Ipmawan Muhammad Arif Hidayatullah. Setelah itu, dilaksanakan perkenalan antarpersonil pimpinan dengan metode mempresentasikan dirinya sendiri mulai dari hal yang disukai sampai tidak disukai. Hal ini dilakukan dalam rangka semakin menyolidkan internal pimpinan itu sendiri.

Dalam sesi sharing, para alumni menyampaikan pengalaman yang mereka alami selama menjalani masa kepemimpinan di PW IPM DIY. Salah satu hal yang disampaikan dalam sharing tersebut adalah tentang pentingnya PW IPM DIY untuk selalu mengindahkan nilai-nilai IPM dalam setiap gerak langkah IPM DIY.

Struktur PW IPM DIY periode 2014-2016 
Hari kedua pelaksanaan acara, dilanjutkan dengan agenda Rakerpim. Rakerpim ini bertujuan untuk membahas visi dan misi PW IPM DIY selama satu periode ke depan dan pembahasan program kerja bidang selama satu periode serta agenda aksi PW IPM DIY. Adapun dalam Rakerpim ini disetujui visi besar PW IPM DIY yaitu “Menjadikan PW IPM DIY sebagai pencetak kader pemimpin qur’ani, ideologis dan inspiratif.” Akhir dari agenda Up-grading dan Rakerpim ini ditutup dengan foto bersama bagi seluruh personil PW IPM DIY dan dilanjutkan pulang menuju rumah masing-masing.

(tulisan ini juga diposting di http://pwipm-diy.or.id/pw-ipm-diy-mencetak-kader-pemimpin-qurani-ideologis-dan-inspiratif/)