.quickedit{ display:none; }

Friday, October 26, 2012

Lawanlah Iri dan Dengkimu!!!

Bismillah...

Assalammu'alaikum 


Bagaimana nih kabar teman-teman pembaca sekalian? Semoga sehat selalu dan semoga makin semangat aja nih selama menjalani kegiatan sehari-hari. 

Kali ini kita sedikit membahas tentang iri dan dengki. Semua pasti tahu kan apa itu iri dan dengki. Nah kalau semuanya sudah tahu, aku ga perlu menjelaskan lagi apa itu iri dan dengki. Tapi masalahnya sekarang, kita sudah benar-benar paham  belum tentang apa itu iri dan dengki dan mengapa Islam melarang kita untuk iri dan dengki?

Mungkin secara lisan kita akan mengatakan "iya", tapi secara kehidupan sehari-hari kita sering kali terjebak di dalam rasa iri dan dengki (meskipun aku juga masih seperti itu). Nah kali ini, kita akan bahas kenapa kok Nabi Muhammad melarang seluruh pengikutnya untuk memelihara rasa iri dan dengki. Lets check it out

Sedikit mengulang nih kawan. Kita semua kadang masih bingung nih "emang-nya apa sih yang beda antara iri dan dengki. Bukannya sama saja ya?". Kawan, iri dan dengki itu berbeda. Iri itu adalah sifat seseorang di mana ketika dia melihat saudaranya mendapatkan nikmat dari Allah SWT, ia menginginkan supaya Allah memberikan nikmat yang sama dengan nikmat yang Allah berikan kepada saudaranya. Sedangkan dengki (hasad) adalah sifat seseorang di mana ketika saudaranya mendapatkan nikmat dari Allah, dia menginginkan supaya nikmat saudaranya tersebut hilang dan berpindah kepadanya. 

Mudahnya kalau mau lihat apa itu dengki, lihat di ayat di bawah ini:


Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran ayat 120)



Nah loh kawan, pertanyaannya mana yang lebih baik? Jawabnya sama sekali tidak ada, karena iri dan dengki itu sama-sama perbuatan yang tercela dan akan membawakan kepada kehancuran. Ingat kawan, ketika kita iri terhadap sesuatu sampai-sampai terbesit pikiran di dalam hati kita supaya nikmat saudara kita tersebut hilang, maka yang akan muncul di hati kita pada akhirnya adalah rasa dendam, dan rasa dendam itu akan membawa kehancuran karena akan membawakan kita kepada situasi di mana kita saling membenci dan saling tidak mempercayai sehingga akan merusak persatuan kita semua. 


Ada beberapa alasan mengapa Allah dan Rasulullah SAW melarang seluruh pengikutnya untuk memelihara sifat iri dan dengki, diantaranya:

1. Iri dan dengki merupakan penyakit hati yang dapat membuat hati kita mati


Iri dan dengki merupakan penyakit bagi hati yang mana apabila dibiarkan secara terus-menerus pada akhirnya hati kita akan mati. Mati di sini maksudnya adalah, pada akhirnya kita akan selalu terjebak di dalam rasa iri dan dengki, sehingga hidup kita pasti akan selalu berada di dalam lingkarang dendam,rasa benci dan lain sebagainya. Terlebih lagi, penyakit hati ini apabila dibiarkan akan menyebabkan seseorang akan semakin jauh dari hidayah Allah karena hatinya telah mati untuk menerima segala petunjuk yang diberikan Allah kepadanya. 

Ingat bagaimana Allah mematikan hati para Kafir Quraisy yang mana saat mereka diajak kepada Islam, mereka malah membenci bahkan mereka dengki kepada Rasulullah SAW karena semua rencana yang mereka rencanakan (bahkan sampai rencana untuk membunuh beliau) selalu tidak berhasil. Sampai pada akhirnya mereka dongkol kepada Nabi Muhammad dan tiada hari mereka habiskan kecuali untuk membenci beliau sehingga ketika mereka diberikan petunjuk oleh Allah, mereka langsung menolaknya. 


Allah juga memperjelas di dalam Surah Al-Baqarah ayat 6-7

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman (6) Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat."

Allah menegaskan bahwa mereka orang-orang kafir adalah orang yang memang ketika sudah diajak kepada Islam tapi mereka tetap saja tidak mau menerimanya, bahkan sampai membencinya. Kenapa itu bisa terjadi? Dijelaskan oleh Allah di Surah Al-Baqarah ayat 10

 "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta"

Di ayat tersebut Allah jelaskan kenapa hati mereka bisa mati, bahkan Allah sampai menutup hati mereka. Hati mereka tertutup karena mereka (salah satunya) selalu memelihara penyakit-penyakit hati mereka. Kata-kata "lalu ditambah Allah penyakitnya" itu maksudnya adalah sebagai kompensasi dari perbuatan mereka yang meminta kepada Allah agar ditambahkan penyakit hati mereka. Ketika mereka melakukan sesuatu yang membuat penyakit di hati mereka berkembang, maka Allah akan berikan penyakit hati itu kepada mereka karena pada dasarnya mereka meminta kepada Allah supaya hati mereka diberikan penyakit dengan cara melakukan segala sesuatu yang memicu tumbuhnya penyakit-penyakit hati ( jadi bukan Allah yang secara langsung menambah penyakit hati mereka). 

2. Membawa kepada perpecahan

Kawan seperti yang tadi aku tulis di atas, ketika kita memelihara rasa iri, pada akhirnya kita akan masuk ke dalam lingkaran dengki. Ketika kita sudah dengki kepada seseorang ketika ia mendapatkan nikmat, maka kita akan benci kepada orang tersebut dan kita akan merencanakan segala sesuatu supaya bagaimana caranya agar nikmat orang tersebut berpindah kepada kita dan dia kehilangan kenikmatannya.

Contoh paling mudah adalah ketika kita melihat pencopet. Pernah ga sih kita berfikir kenapa di lingkungan kita ada terjadi pencopetan dan yang menjadi korban pastilah orang yang rata-rata kaya?. 

Jawabannya mudah dan sangat simpel. Yaitu, mereka hanya dengki kepada kita melihat diri kita yang dengan bangganya memamerkan harta kekayaan kita di masyarakat (entah menggunakan emas, atau lain sebagainya) sedangkan si pencopet tersebut dalam keadaan melarat,butuh makan dan lain sebagainya.

Saat itu ia dalam keadaan membenci dirinya sendiri karena dia berada di dalam sebuah lingkarang ketidakberdayaan. Ketika ia sedang membenci dirinya sendiri, dia melihat orang lain yang dengan santainya memamerkan kekayaannya sehingga ia semakin marah dan benci kepada dirinya sendiri. Bahkan, tidak tanggung-tanggung dia akan membenci Tuhannya karena ia merasakan ketidakadlian, ketika ia menderita, orang lain bersenang-senang. 

Atas dasar itulah, ia ingin membuat calon korbannya supaya dapat merasakan apa yang ia rasakan dan tanpa pikir panjang ia langsung mengeksekusi rencana pencopetannya. 

Itu tadi contoh yang mudah kita dapatkan. Kaitannya dengan persatuan adalah, ketika kita sudah membenci seseorang dan kita melakukan hal yang serupa dengan si pencopet tadi, maka pada akhirnya orang yang kehilangan nikmatnya akan dendam kepada kita dan dia akan membalas apa yang kita lakukan kepadanya. Ketika itu terjadi, kita akan dendam kepadanya dan seterusnya begitu sampai ke anak cucu kita. 

Bayangkan apabila generasi kita selama hidupnya hanya penuh rasa benci dan rasa dendam? Mau jadi apa dunia ini dan mana pembuktian bahwa kita adalah khalifatul fil ardh?

3. Pahala kita akan hilang ibarat rumput yang di makan oleh bara api

Rasulullah SAW bersabda:
"Berhati-hatilah kalian terhadap dengki (iri), karena kedengkian itu menelan kebaikkan seperti api yang memakan kayu bakar atau rumput (HR. Abu Dawud)

"Sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar" (HR. Ibnu Majah)

Kawan ketika kita berbuat iri dan dengki, secara tidak langsung pahala kita akan hilang ditelan oleh iri dan kedengkian yang kita lakukan.

Lantas kalau ini kita biarkan, apa gunanya kita hidup puluh-puluh tahun akan tetapi pahala kita habis di makan oleh sifat iri dan dengki kita. Seperti sebuah lirik lagu (aku lupa judulnya)

Walaupun hidup 
Seribu tahun
Kalau tak sembahyang
Apa gunanya


Nah loh kawan, mau seperti itu ga?


4. Alasan lainnya

Rasulullah bersabda:

Ų¹َŁ†ْ Ų£َŲØِŁŠ Ł‡ُŲ±َŁŠْŲ±َŲ©َ Ų±َŲ¶ِŁŠَ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų¹َŁ†ْŁ‡ُ Ł‚َŲ§Ł„َ: Ł‚َŲ§Ł„َ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„ُ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł…: Ł„Ų§َ ŲŖَŲ­َŲ§Ų³َŲÆُŁˆŲ§ ŁˆَŁ„Ų§َ 
ŲŖَŁ†َŲ§Ų¬َŲ“ُŁˆŲ§ ŁˆَŁ„Ų§َ ŲŖَŲØَŲ§ŲŗَŲ¶ُŁˆŲ§ ŁˆَŁ„Ų§َ ŲŖَŲÆَŲ§ŲØَŲ±ُŁˆŲ§ ŁˆَŁ„Ų§َ ŁŠَŲØِŲ¹ْ ŲØَŲ¹ْŲ¶ُŁƒُŁ…ْ Ų¹َŁ„َŁ‰ ŲØَŁŠْŲ¹ِ ŲØَŲ¹ْŲ¶ٍ ŁˆَŁƒُŁˆْŁ†ُŁˆŲ§ Ų¹ِŲØَŲ§ŲÆَ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ 
Ų„ِŲ®ْŁˆَŲ§Ł†Ų§ً. Ų§Ł„ْŁ…ُŲ³ْŁ„ِŁ…ُ Ų£َŲ®ُŁˆ Ų§Ł„ْŁ…ُŲ³ْŁ„ِŁ…ِ Ł„Ų§َ ŁŠَŲøْŁ„ِŁ…ُŁ‡ُ ŁˆَŁ„Ų§َ ŁŠَŲ®ْŲ°ُŁ„ُŁ‡ُ ŁˆَŁ„Ų§َ ŁŠَŁƒْŲ°ِŲØُŁ‡ُ ŁˆَŁ„Ų§َ ŁŠَŲ­ْŁ‚ِŲ±ُŁ‡ُ. Ų§Ł„ŲŖَّŁ‚ْŁˆَŁ‰ Ł‡َŁ‡ُŁ†َŲ§ –ŁˆَŁŠُŲ“ِŁŠْŲ±ُ 
Ų„ِŁ„َŁ‰ ŲµَŲÆْŲ±ِŁ‡ِ Ų«َŁ„Ų§َŲ«َ Ł…َŲ±َّŲ§ŲŖٍ – ŲØِŲ­َŲ³َŲØِ Ų§Ł…ْŲ±ِŲ¦ٍ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„Ų“َّŲ±ِّ Ų£َŁ†ْ ŁŠَŲ­ْŁ‚ِŲ±َ Ų£َŲ®َŲ§Ł‡ُ Ų§Ł„ْŁ…ُŲ³ْŁ„ِŁ…َ، ŁƒُŁ„ُّ Ų§Ł„ْŁ…ُŲ³ْŁ„ِŁ…ِ Ų¹َŁ„َŁ‰ 
Ų§Ł„ْŁ…ُŲ³ْŁ„ِŁ…ِ Ų­َŲ±َŲ§Ł…ٌ ŲÆَŁ…ُŁ‡ُ ŁˆَŁ…َŲ§Ł„ُŁ‡ُ ŁˆَŲ¹ِŲ±ْŲ¶ُŁ‡ُ
[Ų±ŁˆŲ§Ł‡ Ł…Ų³Ł„Ł…]
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kamu sekalian saling dengki (hasad), saling menipu, saling membenci, saling menjauhi dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzaliminya, menelantarkannya, mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya menunjuk dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya”.
[HR. Muslim]
Surah An-Nisa ayat 32
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu  
Itu tadi beberapa alasan mengapa Allah dan Rasul-Nya melarang kita untuk iri dan hasad (meskipun masih banyak alasan yang lainnya). Tapi kawan, Rasulullah juga tidak sepenuhnya melarang iri. Dalam hadistnya, beliau bersabda:
"Rasulullah  Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan kitab ini (Alquran) kemudian ia melaksanakannya di waktu malam dan di waktu siang dan terhadap orang yang Allah berikan harta dan ia menyedekahkannya di waktu malam dan di waktu siang." (HR Muslim)
Setelah kita tahu betapa parahnya dampak yang dihasilkan oleh sifat iri dan hasad, oleh sebab itulah kita harus buang jauh sejauh-jauhnya sifat buruk tersebut dan jangan sampai dia menggerogoti hati kita. Siap kawan? 
temannya dapat sebuah "kesuksesan", jangan iri dong.
Ayo koreksi diri dan belajar dari pengalaman yang telah kita jalani :)
Alhamdulillah Tsumma Wassalammu'alaikum :)
*referensi: dari segala sumber di internet.

3 comments: