.quickedit{ display:none; }

Saturday, July 21, 2012

Travelling to Baitullah 1: Masjid Nabawi (Masjid Pertama di Madinah)

Assalammu'alaikum

Selamat siang semuanya dan selamat menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan semuanya. Semoga tetap diberikan kekuatan oleh-Nya hingga kita dapat meraih hari kemenangan pada saat Idul Fitri , amiin...

Kalau sobat kemarin masih ingat tentang postinganku yang serupa yang judulnya Travelling to Baitullah (Start), kali ini aku akan melanjutkan ceritaku selama aku menjalankan ibadah umrah. Kalau kemarin aku baru bercerita selama perjalanan dari Indonesia ke Madinah, sekarang aku akan sedikit share tentang Madinah Al-Munawwarah yaitu tentang Raudhh dan Masjid Nabawi. Here we go


Alhamdulillah setelah perjalanan selama kurang lebih 7 jam dari Jeddah menuju Madinah, akhirnya kami sampai juga di Madinah sekitar jam 7 pagi (kalau tidak salah). Kami menginap di hotel Madinah Al-Mubarak dan alhamdulillah ternyata tempat kami menginap selama 3 malam dekat sekali dengan Masjid Nabawi. Setelah kami turun dari bis, kami langsung saja menyantap sarapan pagi dan setelah itu kami beristirahat sejenak untuk melepaskan penat selama perjalanan.

Ketika kami sedang sarapan, pemimpin rombongan kami (Ust. Hasnul) akhirnya berbagi cerita dan tempat-tempat mana saja yang harus kami kunjungi, bahkan beliau mewajibkan kami semua minimal kami dapat berada di Raudhah (taman surga artinya) sekali selama kami berada di Madinah. Penasaran apa itu Raudhah? Raudhah itu adalah tempat yang terletak diantara makan Nabi Muhammad SAW dengan tempat mimbar Rasulullah. Ditempat itulah insya allah do'a yang kita panjatkan kepada Allah mustajab apabila kita berdoa di sana, Subhanallah.

Akan tetapi, benar-benar butuh perjuangan dan keinginan yang kuat untuk kesana. Karena kita tahu kemuliaan ketika kita berdoa di sana adalah mustajab atau dikabulkan oleh Allah insya allah, maka banyak sekali jama'ah yang berdesak-desakan untuk dapat shalat dan berdo'a di sana. Bahkan, askar (penjaga/polisi) di sanapun harus benar-benar berjuang bagaimana caranya supaya semua jama'ah dapat shalat dan berdoa di sana barang sejenak dengan tertib (karena setelah shalat wajib, banyak sekali jama'ah yang ke sana, sehingga perlu adanya pengaturan oleh para askar).

Itu tadi adalah sekilas tentang Raudhah yang artinya adalah Taman Surga. Tapi seperti ini kawan, ketika kita memang benar-benar ingin ke Raudhah adalah yakinlah bahwa kita akan sampai ke sana dan jangan lupa selalu mohon kemudahan kepada Allah agar dimudahkan untuk mencapai Raudhah meskipun hanya untuk shalat 2 rakaat dan berdo'a sejenak. Akan tetapi, ada yang perlu diperhatikan juga. Ketika kita ingin shalat di sana dan ternyata sudah penuh, mintalah permisi untuk diberikan tempat agar dapat shalat di sana dan setelah kita menyelesaikan shalat kita, langsung kita pamit untuk keluar (karena keperluan kita sudah selesai dan sebagai tanda menghormati kepada yang lain/yang sudah berada di Raudhah lama sebelum para jama'ah berkumpul).

Kalau diantara kawan-kawan ada yang ingin ke Raudhah, ada waktu-waktu yang mungkin di sana agak sepi, yaitu saat jam 7-9 pagi. Pada saat-saat itulah Raudhah sedang sepi sehingga apabila kita ingin berlama-lama di Raudhah, aku sarankan pada jam-jam tadi. Tapi, perlu diingat bahwa mulai dari jam 8 sampai siang Raudhah itu diperuntukkan untuk jama'ah perempuan. Sehingga, luas Raudhah yang sebenarnya terbagi menjadi 2 bagian (satu bagian untuk jama'ah perempuan dan satu bagian lagi untuk jama'ah laki-laki).

Nah, itu tadi beberapa sedikit share tentang Raudhah. Nah yang terakhir tentang Masjid Nabawi.

Masjid Nabawi ini didirikan oleh Nabi Muhammad SAW, oleh karena itu dinamakan Masjid Nabawi (Masjid Nabi) ketika Nabi Muhammad SAW datang saat hijrahnya kaum muslimin ke Madinah dari Mekkah. Di tempat ini juga, melekat tempat tinggal beliau. Sehingga tidak heran apabila ketika kita masuk ke dalam Masjid Nabawi dan terus maju ke depan sampai melewati Raudhah dan kita berbelok ke kiri, kita akan menemukan makam Nabi Muhammad (paling kiri), makam Abu Bakar Ash-Shidiq r.a (di sebelah kanan makam nabi) dan makam Umar Ibn Khattab (di paling kanan). Karena, kebiasaan saat itu dalam memakamkan seseorang adalah memakamkannya langsung di tempat mereka meninggal. Adapun ketika Rasulullah wafat di kamarnya, kamar beliau ditempati oleh Abu Bakar Ash-Shidiq r.a dan saat itu Aisyah r.a masih mendiami tempat itu karena Abu Bakar Ash-Shidiq adalah mahramnya. Sedangkan ketika Abu Bakar Ash-Shidiq r.a wafat di kamar Rasulullah juga, maka Umar Ibn Khattab r.a lah yang menghuni rumah Rasulullah dan saat itulah Aisyah r.a meninggalkan rumah beliau karena Umar Ibn Khattab r.a bukan muhrimnya.

Ada yang menarik dari Masjid Nabawi, yaitu payung-payung raksasa yang selalu meneduhi kita selama siang hari dan akan tertutup pada saat menjelang maghrib. Uniknya lagi, payung-payung raksasa ini terbuka dan tertutup secara otomatis. Selain itu tiang-tiang payung tersebut terdapat kipas angin yang cukup besar untuk menyejukkan para jama'ah di sana. Sehingga tidak jarang banyak jama'ah yang membawa keluarganya dan duduk sebentar disekitar pelataran depan Masjid Nabawi.

Tidak hanya itu, di dalam Masjid Nabawipun rasanya tentram sekali. Karena ketika masuk di sebelah kiri kanan kita akan melihat termos air Zam-Zam yang berjejer panjang. Ketika kita sudah masuk lebih ke bagian tengah masjid, maka setiap 2-3 shaf akan ada termos air Zam-Zam di sana. Sehingga tidak perlu khawatir untuk haus karena ada banyak air Zam-Zam yang akan siap menghilangkan dahaga kita.

Waallahu a'lamu...
Bersambung, Wassalammu'alaikum


*berikut foto-foto yang aku dapatkan :)
Pintu masuk pelataran Masjid Nabawi dan payung raksasa ada di belakang
Ramainya Jama'ah tiap shalat wajib
Subhanallah ini gambar salah satu pemandangan Masjid Nabawi pada malam hari
Kipas angin yang menempel di tiang payung raksasa (atas), Masjid Nawabi pada malam hari (bawah)








 

0 comments:

Post a Comment