.quickedit{ display:none; }

Sunday, September 4, 2011

Selamat Ulang Tahun Kakekku :D

Assalammu'alaikum...

Lagi-lagi sebuah bongkahan terbentuk kembali ya. Walaupun cerita ini sudah lama terjadi yaitu tanggal 1 September kemarin, tapi tidak mengapa jika aku ingin men-sharekan kepada anda sekalian. Kita langsung saja to the point aja yuk ^^


Jadi, alhamdulillah dulu sebelumnya karena akhirnya tahun ini semua keluarga besarku bisa kumpul semua (baik yang di medan dan pangkalan berandan). Tapi, kalau mudik itu basecamp keluargaku pasti selalu di medan. Karena banyak saudara-saudara yang berada di sekitar medan dan sekitarnya. Sedangkan kalau di pangkalan berandan hanya ketika waktu kami sangat luang untuk menginap dan berjalan-jalan menemui kawan-kawan ibu dan ayahku sewaktu masih kecil dulu.

Nah, untuk postingan kali ini sesuai dengan judulnya. Kakek dari pihak ibuku tanggal 1 September kemarin berulang tahun yang ke-76 (10 tahun lebih tua dari Indonesia). Sebelumnya, karena keluarga besar dari pihak ibuku semuanya kumpul di rumah kakek, maka kami sempatkan untuk berfoto bersama semuanya (mulai dari anak,menantu sampai cucu). Ternyata aku juga ga nyangka. Kalau dulu aku masih urutan cucu pertama dari 6 cucu lainya, sekaranng sudah menjadi urutan pertama dari 10 cucu lainnya (hahaha). Esok suatu saat aku akan dipanggil Pa'/Ma' Adang (Paman paling tua) oleh anak-anak dari adik2ku (sepupu dan kandung) dan akhirnya pula aku akan dipanggil Ungku Adang oleh anak2 dari anak adik2ku :D

Balik ke topik. Alhamdulillah akhirnya foto bersama kami selesai juga walaupun setting tempatnya harus menghabiskan waktu sekitar 45 menit. Bukan karena tata ruangan tetapi karena pencahayaan. Nah setelah foto-foto selesai (kita akan lompat kebelakang dulu) saatnya kami para cucu ngerjain kakek kami yang berulang tahun.

Jadi, ceritanya semua berawal ketika aku sedang ngobrol-ngobrol sama ibuku di ruang nonton TV bersama (sudah di rumah kakek). Ibuku bilang
Ibu:"An, tanggal satu nanti ungku ulang tahun loh"
Aku:"Wah, asik tuh ma. Kita kerjain aja gmn?"
Ibu:"Ah, jangan. Nanti dimarahin papa gimana?"
Aku:"Tenang aja ma, ga bakalan kok"
Ibu:"Yaudah, tapi mama ga mau tanggung jawab lo"

Nah, dari situlah aku mulai membuat rencana bersama adik2ku yang ada di rumah kakek. Dan kami semua setuju untuk menyiram kakek kami ketika sore (wah parah nih XD). Jadi, semua rencana ini akulah yang mengetuainya. hehehe

Lanjut ketika kami selesai berfoto keluarga semua (sayangnya tidak lengkap semua karena pamanku sudah ada yang meninggal sekitar 5 tahun yang lalu), saatnyalah kami melaksanakan rencana kami yang semula sudah direncanakan. Dan tentunya ibuku hanya mengijinkan badan saja yang disiram bukan kepala. Ember sudah disediakan sekitar 4 ember penuh air disiapkan untuk disiram ke target.

Sebelum rencana kami mulai, adikku yang paling kecil mengajak kakekku untuk foto bersama di atas ayunan dan keren sekali cara ia merayu kakekku supaya mau ngikut sama dia. Ga cuman adikku aja yang ikut, tapi semua adik sepupuku ikut juga merayu kakekku. Karena yang tahu rencana ini cuman aku,adik2ku dan ibuku. Lantas anak-anak dari kakekku yang lain semua pada bingung dan langsung nanya ke ibuku. Ketika ibuku menjelaskan kepada mereka, respon mereka "wah, ga tanggung jawab lo kalo ada apa-apa sama papa nanti" hahahaha, sambil angkat tangan mereka semua. Ga cuman itu sih, salah satu dari saudara sepupuku juga bilang ga tanggung jawab kalo nanti terjadi apa-apa (huhuhu)

Lanjut ketika saat kejadian. Semuanya berkumpul di depan rumah melihat adik-adikku bermain dan minta difoto bersama kakekku. Ketika ada aba-aba udah, barulah kami dari belakang menyiram kakek kami yang sedang duduk itu. Byuuur!, airpun membasahi baju dan celana kakekku. Langsung saja kakekku kaget karena disiram secara mendadak oleh cucu-cucunya. Kami semuapun tertawa terbahak-bahak dan kakekkupun langusung berkata "Ini pasti kerjaan si aan." sambil tersenyum.

Setelah disiram, kami semuapun masuk ke dalam rumah dan kebetulan saat itu adzan maghrib baru berkumandang (kedinginan tuh XD). Langsung kami menunjukkan kue ulang tahun (ntah kapan dibelinya) yang bertuliskan "Selamat Ulang Tahun Papa Yang Ke-76". Lalu, dipotonglah kue tersebut dan diberikan kepada nenek kami terlebih dahulu :D dan setelah itu dilanjutkan shalat maghrib bersama di rumah.

Setelah Shalat Maghrib, aku dipesan oleh ayahku untuk memberikan tausyiah kepada seluruh keluarga besar. Akupun hanya menyampaikan bahwa ketika umur bertambah kita harus bersyukur bahwa Allah masih memberikan kita kesempatan untuk berjuang di jalannnya satu tahun lagi (atau kurang). Akan tetapi, kita juga harus merenungkan bahwa bertambahnya umur kita, berarti jatah hidup kita berkurang. Selain itu juga aku mewakili cucu-cucu kakek dan nenek berharap semoga kakek dan nenek tetap harmonis :D

Setelah aku, dilanjutkan dari perwakilan anak-anak dari kakek dan nenekku. Mereka berharap sama sepertiku dan mereka juga minta do'a supaya tetap diberikan semangat dan rizki untuk membantu kakek dan neneku.

Lanjut ketika kakekku memberikan tausyiah dan pesan-pesannya. Sempat kakekku menangis karena pada awalnya kakekku akan marah ketika disiram karena ulang tahun jika itu ide anaknya dan anaknya pula yang melakukan. Akan tetapi, karena cucu-cucunya yang merencanakan dan melakukannya, rasa marah itu langsung hilang.

"Menjadi pertanyaan bagi papa, ketika cucu-cucu papa ini menyiram papa. Kapan lagi papa bisa merasakan perasaan seperti ini tahun depan jika papa sudah dipanggil oleh Allah" Sambil menangis karena bahagia dan sedih juga.

Selain itu, kakekku juga berpesan kepada anak-anaknya supaya tetap ingat kepada Allah,jangan tinggalkan shalat dan tetap ingatlah kepada orang tua. Dan bagi cucu-cucunya, tetaplah belajar,tuntut ilmu sebanyak-banyaknya dan gapailah mimpi-mimpimu walaupun ada yang ingin menjadi ketua MUI (salah satu saudaraku).

Setelah itu, kamipun saling bersalaman dan kami langsung menuju ruang makan untuk makan malam bersama.

Semoga, Allah tetap memberikan mereka kesehatan jasmani dan rohani.
Amin...

Wassalammu'alaikum
(maaf, fotonya ga ada :D)

0 comments:

Post a Comment