Assalammu'alaikum
Yeyeyey, balik lagi kita dengan bongkahan tulisan tangan yang baru. Nah kali ini aku akan sedikit menceritakan tentang tugas kelulusan madrasah yang dulu pernah aku ceritakan ke teman-teman semua nih (buat yang belum baca, bisa baca di sini).
Nah untuk kali ini aku akan share tentang tugas "Khutbah Jum'at" yang menjadi syarat mutlak untuk kelulusanku dari madrasah sebagai salah satu bentuk follow up dari program pelatihan khutbah yang telah kami dapatkan saat kami kelas XI. Seperti yang dulu aku ceritakan, kami semua diminta untuk membuat teks khutbah (sumbernya dari mana saja) dan nantinya akan kami ketik dan kami serahkan kepada pembimbing kami untuk diberikan arahan-arahan (dan tentu saja koreksi materi).
Nah, minggu lalu adalah giliranku untuk maju sebagai Khatib Jum'at dan akan dinilai oleh pembimbingku apakah dinyatakan lulus atau tidak. Karena, kalau aku tidak lulus, berarti aku harus mengulang lagi khutbahku di tempat yang berbeda. Untuk kesempatanku ini, aku menjadi khatib di Masjid Amanah yang bertempat di belakang makam pahlawan (aku lupa nama jalannya) setelah pembimbingku dapat permintaan dari takmir masjid yang ternyata adalah teman beliau untuk menjadi khatib di sana. Langsung saja beliau menyanggupi.
Tapi ada yang lucu sebelum aku maju menjadi khatib. Soalnya, 3 hari sebelum aku maju sebagai khatib, aku ngumpulin teks khutbah untuk dikoreksi sama beliau. Setelah teksnya aku berikan,beliau bilang seperti ini "Dli, nanti saya carikan tempat untuk khutbah. Tapi sementara ini teksnya saya pegang dulu untuk saya koreksi." dan aku hanya mengangguk. Cerita lucu sekaligus mengagetkan adalah ketika aku sedang makan di warung depan asramaku, beliau ada di sana dan ketika aku nanya tentang teks khutbahnya, beliau balas bertanya
"Dli, kalau kamu maju khutbah besok bisa ga? Teman saya yang jadi takmir di sana minta saya jadi khatib, jadi karena saya pembimbingmu, sekalian aja kamu yang maju khatib biar cepat selesai tugasmu." Ucap beliau.
Langsung aja aku kaget. Lah aku aja belum bimbingan sama sekali, kok tiba-tiba aku langsung diminta untuk maju. "Lah, saya sih kalau secara mental udah siap. Tapi teksnya gimana pak?" Tanyaku.
"Gampang aja. Besok pagi setelah shubuh kita langsung bimbingan sebentar aja. Habis itu kamu perisapan sendiri aja." jawab beliau.
Glek! Parah bener. Masa bimbingan cuman sekali. Tapi ya apa boleh buat, toh juga materi teks khutbahnya aku ambil dari blogku sendiri. Jadi tidak ada masalah.
Akhirnya, Jum'at paginya aku bimbingan ke beliau setelah shalat shubuh.
"Assalammu'alaikum wr.wb. Alhamdulillah......" Teks khutbah yang sudah aku pegang, kubacakan mulai dari pembuka khutbah,do'a penutup khutbah pertama,pembuka khutbah kedua dan do'a seperti apa adanya. Akan tetapi, ketika aku menyampaikan materi, aku mencoba untuk tidak melihat teks. Alhasil, ternyata aku masih banyak kurangnya dalam masalah penyampaian. Meskipun begitu, materi yang aku berikan sudah cukup memadai untuk disampaikan dalam Khutbah Shalat Jum'at.
"Sip, udah bagus kok. Tapi ada beberapa yang harus diperhatikan. Kalau bisa cara bicaramu dirapikan lagi, jangan seperti tadi, masih berantakan. Tapi bagus kok kamu udah berani ga terlalu banyak lihat teks."
Sip dah, kalau begitu tinggal latihan sendiri dan siap maju deh siangnya :)
Kamipun janjian jam 11 kami sudah harus berangkat dari asrama menuju masjid yang kami tuju dan kamipun sepakat berangkat ke sana tidak usah menggunakan sarung, karena jaraknya yang jauh (yah sekitar 15 menit kalau naik motor). Setelah siap-siap (mandi dan makan tentunya), akhirnya jam 11 aku dipanggil oleh beliau untuk berangkat naik motor ke Masjid Amanah. Selama di jalan bukannya memperhatikan jalan, malah liatin teks khutbah terus sambil latihan improvisasi. Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menitan, akhirnya kami sampai di masjid tersebut dan langsung saja disambut sama pengurus takmir masjidnya yang ternyata adalah teman seangkatan pembimbingku.
"Ini mas, anak Mu'allimin yang nanti khutbah."
"Ok deh kang. Langsung duduk di depan aja. Nanti jam 12.45 tak kasih aba-aba buat mulai khutbahnya." kata masnya.
Ok lah, ada waktu sekitar setengah jam. Langsung aja aku duduk di shaf depan dan tak lupa aku juga sempatkan baca selebaran "Risalah Jum'at" yang diterbitkan PWM DIY dan setelah itu aku lagi-lagi fokus kepada teks khutbahku karena aku ga mau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Tiba-tiba saja,
"Mas silahkan sudah masuk waktu." Punggungku ditepuk oleh pengerus takmir yang tadi menyambutku ketika datang ke masjid tersebut dan langsung saja aku maju dan langsung ambil nafas dalam dan...
"Assalammu'alaikum wr.wb..." Ucapku dan dilanjutkan adzan dan setelah itu aku memulai khutbahku dan alhamdulillah lancar sampai terakhir.
Ketika sudah selesai shalat, sebelum kami pamit dari Masjid Amanah, aku dipanggil sama bapak-bapak di masjid tersebut. Ketika sedang bersalaman, bapak tersebut memberikan amplop kepadaku. Awalnya mau menolak karena tidak enakkan, tapi pembimbingku mengisyaratkan untuk menerima amplop tersebut dan akhirnya setelah kami berterima kasih, kamipun pamit pulang.
Ketika dalam perjalanan menuju pulang, aku ditanya sama pembimbingku.
"Gmana tadi rasanya? Tapi secara keseluruhan kamu sudah saya nyatakan lulus. Besok-besok kalau saya ada jadwal, kamu siap-siap aja saya minta maju." Ucap pembimbingku sambil memberikan penilaian terhadapku.
"Oh ya, besok-besok kalau kita dikasih sesuatu oleh orang lain karena hasil usaha kita, diterima saja. Karena dalam etika itu ndak baik. Yang paling penting adalah, jangan sampai kita menunjukkan gelagat bahwa kita menginginkan sesuatu. Karena, amplop yang tadi mereka kasih itu sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas usahamu. Paham kan?" Lanjut pembimbingku.
Oh, pantas saja tadi beliau mengisyaratkan kepadaku untuk menerima amplop tersebut. Akhirnya, kamipun melanjutkakan perjalanan kami sampai ke asrama dan setelah itu aku beraktifitas seperti biasa lagi deh. Dan pastinya, pengalaman khatib kali ini benar-benar WAW deh, dan juga tugas kelulusanku tinggal praktek mengajar (insya allah minggu depan) dan membuat Kartu Anggota Muhammadiyah :)
wa...selamat2 ,,calon mubaligh ne
ReplyDelete