Assalammu'alaikum
Apa kabar nih kawan-kawan sekalian? Sudah lama ya tidak bertemu dengan bongkahan tulisan yang baru. Kali ini aku akan share sedikit saja tentang beberapa hal kepada kawan-kawan semua tentang Al-Qur'an. Mau tahu? here we go
Siapa sih yang tidak tahu Al-Qur'an? Pastinya kita selaku umat Islam yang meyakini Allah SWT adalah satu-satunya sesembahan yang berhak di sembah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya pasti paham betul tentang apa itu Al-Qur'an.
Yap, Al-Qur'an (secara bahasa) adalah "bacaan", dan secara istilah adalah "Kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir (oleh banyak orang) dan membacanya adalah ibadah".
Tentu kita mengetahui bahwa sebagai muslim, kita harus selalu menjaga Al-Qur'an, salah satunya dengan membacanya. Akan tetapi kawan, apakah kita selaku umat islam hanya cukup dengan membaca Al-Qur'an sebagai bentuk kita menjaga Al-Qur'an? Tentu tidak. Di sini aku akan berbagi tentang 4 hal yang menjadi kewajiban kita kepada Al-Qur'an yang mana materi ini aku dapatkan ketika aku sedang di Masjid Gedhe Yogyakarta (saat itu pembicaranya adalah imam besar dari Gaza,Palestina). Ini dia keempat kewajiban tersebut
1. Membaca Al-Quran Dengan Tetap Memperhatikan Tajwid Dan Hukum-hukumnya
Kawan, kewajiban pertama kita adalah membaca Al-Qur'an karena sudah pasti Al-Qur'an adalah petunjuk bagi kita selama kita masih berada di dunia ini. Ada banyak sekali perintah-perintah Allah SWT kepada makhluk-Nya (manusia), yang jika kita melaksanakannya kita akan mendapatkan pahala dan larangan-larangan-Nya kepada makhluk-Nya (manusia) yang jika dilaksanakan akan mendapatkan azab dari-Nya.
Tidak hanya itu, di dalam Al-Qur'an juga terdapat kisah-kisah orang-orang sebelum kita yang mana dari kisah tersebut kita dapat mengambil pelajarannya. Contohnya saja cerita Qorun yang sombong karena kekayaan hartanya ia menjadi sombong dan pelit sehingga ia tidak mau mengeluarkan zakat dari harta tersebut ketika oleh Nabi Musa a.s memerintahkan umatnya untuk berzakat, dan masih banyak lagi kisah-kisah yang bisa kita ambil hikmahnya.
Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah, ketika kita membaca Al-Qur'an kerap kali kita melupakan hukum-hukum bacaan yang ada di dalam Al-Qur'an (bahasa kasarnya semberono). Ketika bacaan tersebut harus dibaca pendek, kita membacanya panjang (begitu pula sebaliknya). Atau, ketika ada hukum tajwid, akan tetapi kita tidak membacanya demikian. Padahal, Allah SWT sendiri sudah memerintahkan kita untuk membaca Al-Qur'an tidak hanya sekedar membacanya. Tetapi juga dengan tartil. Oleh karenanya, marilah kita ketika membaca Al-Qur'an tetapi juga menjaga hukum-hukum bacaannya terlebih bagi kita yang belum mempelajarinya, mulailah belajar tentang ilmu tajwid
2. Memahami Al-Qur'an
Ada suatu kasus ketika kita baru saja pulang dari tadarusan di masjid tempat kita berada, ketika kita ditanya "Habis dari mana?" kita bisa menjawabnya. Akan tetapi, ketika kita ditanya "Apa yang sudah kamu pahami dari yang kamu baca?" tentu kebanyakan dari kita tidak bisa menjawabnya. Apakah ada yang salah? Ya, ternyata selama ini kita hanya sekedar membaca akan tetapi kita tidak memahami isinya secara utuh. Kawan, sesungguhnya ketika kita mengimani Al-Qur'an, haruslah secara utuh (baik membaca,memahami,mengamalkan dan mendakwahkannya). Sama seperti kita mengimani Allah, harus secara penuh, tidak setengah-setengah.
Lalu bagaimanakah cara kita memahami Al-Qur'an? Cukup mudah yaitu, belajarlah Bahasa Arab. Perlu diketahui kawan, tidak semua orang Arab itu memahami apa yang ada di dalam Al-Qur'an. Karena, sesungguhnya Bahasa Arab yang digunakan di dalam Al-Qur'an jelas sangat berbeda dengan Bahasa Arab yang digunakan oleh orang-orang asli Arab.
Terlebih lagi, sekarang kita sudah dibantu dengan adanya kitab-kitab Tafsir yang dibukukan oleh ulama-ulama terkemuka dengan maksud mempermudah kita semua untuk memahami isi Al-Qur'an. Meskipun kita belum bisa menguasai Bahasa Arab, minimal kita bisa memahaminya lewat terjemahan dan kitab-kitab tafsir yang telah ada di sekitar kita.
3. Mengamalkan Al-Qur'an
Setelah kita membaca dan memahami Al-Qur'an, tibalah saatnya bagi kita untuk mengamalkan segala yang sudah diajarkan oleh Al-Qur'an kepada kita (meskipun itu hal yang paling kecil sedikitpun). Ada sebuah kisah tentang pembahasan ini, mari kita simak.
Ingatkah kita cerita tentang K.H Ahmad Dahlan yang mana ketika ia sedang mengajarkan kepada murid-muridnya tentang Surah Al-Maun, adalah seorang muridnya yang bertanya "Kyai Dahlan, mengapa kita tetap mengulang Surah Al-Maun? Sedangkan kami semua di sini sudah hafal betul Surah Al-Maun itu." tanya murid K.H Ahmad Dahlan.
Beliau membalas "Apakah kamu sudah paham betul tentang surah Al-Maun?."
"Betul Kyai." Jawab murid tersebut
Lalu beliau bertanya kembali "Lantas, sudahkah ada diantara kalian semua yang melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah di dalam Surah Al-Maun tersebut?". Murid-murid beliau hanya diam karena belum melaksanakan persis apa yang diperintahkan di dalam Surah Al-Maun. Melihat ekspresi para muridnya, beliaupun berkata "Sekarang, carilah orang-orang miskin di sekitarmu. Mandikanlah mereka,beri mereka makan dan santunilah mereka. Sekian ta'lim kita pada hari ini. Setelah ini silahkan laksanakan apa yang telah saya katakan tadi."
Kawan, betapa mulianya kita semua apabila kita bisa melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh Al-Qur'an. Sesungguhnya ketika kita mau melaksanakan apa yang ada di dalam Al-Qur'an, maka hidup kita insya allah akan tentram dan aman.
Ingatkah kita ketika Al-Qur'an memerintahkan kita untuk bersedekah dan betapa besarnya ganjaran bagi orang-orang yang bersedekah di jalan Allah?
"Perumpamaan bagi orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Q.S Al-Baqarah 261)
[166]. Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
Setelah kita memahami maksud dari ayat tersebut, pertanyaannya sekarang adalah apakah kita akan selalu berdiam diri untuk bersedekah? Jawabannya tidak.
Akan tetapi, sampai saat ini sebagian dari kita masih sulit untuk menyisihkan sedikit harta yang ia miliki untuk seorang fakir ataupun miskin yang kita temui di jalan. Padahal kita sering mendengar ayat ini. Padahal sudah jelas Allah akan memberikan ganjaran sangat besar kepada kita semua apabila kita melaksanakannya. So, adakah keraguan yang masih bertanam di hati kita untuk sedekah? Tentu tidak.
Dan tentu masih banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang harus kita pelajari dan kita amalkan di dalam kehidupan kita semua.
4. Mendakwahkan (Mengajarkan) Ayat Al-Qur'an kepada Orang Lain
Inilah yang menjadi kewajiban kita yang terakhir kepada Al-Qur'an. Yaitu, kita sebarkan dan ajarakan Al-Qur'an kepada siapa saja semampu kita. Ingat, sesungguhnya orang-orang yang paling baik diantara kita adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengamalkannya (Al-Qur'an).
Oleh karena itu, marilah kita saling mendakwahkan islam di manapun kita berada. Kita mulai dari hal-hal kecil, sampai pada akhirnya kita bisa melakukan hal-hal besar. Kita bisa memulainya dari diri kita sendiri, baru ke orang lain. Karena ingat, satu contoh perbuatan baik itu lebih baik daripada beribu-ribu nasehat.
So, bukan saja kita memakan ilmu kita sendiri ataupun mengajak orang lain untuk berbuat baik, akan tetapi kita juga harus mengajarkannya kepada orang lain. Sungguh mereka adalah orang beruntung (bagi yang mendakwahkan islam).
Nah, itu tadi 4 kewajiban kita kepada Al-Qur'an yang harus kita laksanakan semaksimal mungkin. So, siapkah kita untuk melaksanakannya? Tentu iya, karena insya allah akan membantu kita semua apabila kita semua dalam berjuang di jalan Allah melakukannya dengan ikhlas.
Waallahu a'lamu
Wassalammu'alaikum
0 comments:
Post a Comment