"Dan Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan air itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian, karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui."(Al-Baqarah[2] ayat:22)
Ya, langit sepertinya dari kemarin menangis dan meneteskan air matanya ke atas bumi pertiwi. Aku tak tahu mengapa langit terus menangis dari kemarin. Aku masih ingat ketika Kali Winongo meluap. "Kak, Kali Winongo meluap hampir masuk ke rumah warga." kata adek kelasku ketika libur Tahun Baru Hijriyyah di asrama pada malam harinya.
Mungkin terkadang kita sedikit menyayangkan ketika hujan turun ke muka bumi ini. Ada sebagian yang mengatakan jadwal acaranya jadi rusak dan lain sebagainya (walaupun saya juga kadang merasa seperti itu). Tetapi, ingatlah berapa tumbuhan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada para tumbuhan.
Aku hanya berharap, semoga hujan ini adalah hujan yang berkah bagi kita semua. Jangan sampai hujan ini adalah tangisan langit yang melihat bumi pertiwi selalu terisksa oleh perbuatan kita selama ini. Jadikan hujan ini berkah untuk semua makhluk-Nya untuk dapat lebih bersyukur kepada-Nya.
Amin...
0 comments:
Post a Comment