Sekali Berarti, Setelah Itu "(Bukan Berarti)" Mati
Ya, kata-kata itulah yang masih teringat di dalam otakku. Mungkin teman-teman satu sekolahku yang membaca posting ini pasti sudah tahu kapan kalian melihat kata-kata ini. Kata-kata ini adalah tema dalam acara perpisahan kakak kelas 6 kami (angkatan 84/lulusan 2010).
Mungkin sebagian kita menganggap bahwa, ketika kita mati yang kita tinggalkan hanyalah nama. Ternyata kawan, pendapat kita yang seperti itu sangatlah salah. Mengapa? Kakak kelas saya, Kak Hanan dan Kak Cali (Ghazali) pernah mengatakan pada sebuah acara. "Gajah mati boleh meninggalkan gadingnya. Harimau mati boleh meninggalkan taring dan kulitnya. Tetapi manusia mati, bukan meninggalkan nama. Tapi, yang mereka tinggalakan adalah karya."
Beliau berdua ternyata benar. Ketika kita meninggal dan kita telah membuat karya yang benar-benar mengagumkan, maka nama kita akan tetap terkenang di dalam hati setiap orang yang kita tinggalkan. Berbeda dengan hanya meninggalkan nama, ketika kita meninggal dan hanya meninggalakan nama, orang tidak akan tahu siapa kita. Karena, nama seseorang akan selalu melekat pada karyanya.
Ingat Leonardo Da Vinci yang dengan lukisan monalisa-nya, membuat namanya menjadi populer. Ingat pula Thomas Alfa Edison, yang dengan penemuan lampunya namanya tetap terkenang dan tokoh-tokoh ternama karena karya mereka.
So, mari kita berkarya selama kita hidup. Jangan pernah takut untuk berkarya. Karena, dengan karya nama kita akan tetap dikenang. Tetapi ingat, ukirkan karya kita dengan tinta emas (kebaikkan) bukan dengan tinta hitam (keburukkan)
0 comments:
Post a Comment