Assalammu’alaikum
wr.wb
Apa
kabar kawan-kawan sekalian, semoga tetap sehat dan selalu semangat menjalani
hidup ini.
Untuk
postingan kali ini aku akan menyinggung tema tentang akhlak. Nah, di sini aku
kita akan membicarakan tentang akhlak ketika kita sedang bertamu. Penasaran,
ayo kita bahas bersama.
Kita
sebagai manusia yang sudah pasti dalam menjalani kehidupannya pasti bersama
masyarakat, karena manusia juga dikenal sebagai makhluk sosial yang mana saling
membutuhkan satu sama lain dan tidak dapat hidup sendiri. Coba banyangin kalau
kita hidup cuman sendiri ga ada siapa-siapa. Kerja sendiri,makan sendiri,mandi
sendiri dan semua serba sendiri. Tiba-tiba pas kita sakit, mau berobat malah ga
ada tetangga yang mengantarkan atau ketika lagi butuh uang buat memperbaiki
rumah, eh malah ga ada yang bisa kita minta pinjaman. Pastinya ngenes banget
kan?
Nah
kawan, dalam kehidupan bermasyarakat itu ada banyak sekali macam-macam kegiatan
yang terjadi di dalamnya dalam rangka kita berinteraksi dengan mereka, salah
satunya adalah bertamu.
Siapa
sih yang tidak tahu artinya bertamu. Kalau ada yang masih kurang paham,
biasanya nih waktu kita kecil kita nyebut
kegiatan bertamu itu “main ke rumah teman” (nah paham kan). Tapi kawan, di
sini kita tidak akan membahas tentang apa itu bertamu,mengapa bertamu itu
penting daln lain sebagainya. Akan tetapi kita akan membahas bersama-sama,
bagaimanakah akhlak kita dalam bertamu sesuai yang diajarkan oleh Islam. Karena
kawan meskipun ini hal sepele, tapi kebanyakan dari kita yang tidak memberikan
perhatian terhadap satu perkara ini.
Contohnya
aja ya kawan sering kan kita ketika sedang main atau bertamu di rumah teman
kita, kita malah serasa seperti jadi raja di rumah mereka. Atau kadang kita
malah melakukan sesuatu yang tidak kita sadari yang mana, apa yang kita lakukan
itu membuat hati tuan rumah resah. Atau mungkin sebaliknya ketika kita menerima
tamu, kita kadang pernahkan terbesit pas lihat tamu yang agak “kurang sopan”.
Dalam hati kita langsung bilang, “wah ini orang ga tau sopan santun atau gmana
sih?” (ya ga?)
Oleh
karena itu kawan supaya hal itu tidak terjadi, mari kita bahas bersama.
Setidaknya setelah kita tahu apa saja akhlak dalam bertamu, nantinya kita
ketika bertamu kita bisa tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus tidak
dilakukan. Sehingga, ketika kita bertamu akan mendatangkan manfaat bagi kita
dan tuan rumah.
Yang
pertama nih kawan akhlak dalam bertamu yaitu meminta izin dan mengucapkan salam
Ini
sangat mutlak harus dilakukan kawan. Karena kita ketika bertamu dan memasuki
rumah orang lain haruslah meminta izin, karena kita mendatangi tempat yang
bukan milik kita. Coba bayangkan kawan, ketika ada orang tiba-tiba nyelonong
masuk ke rumah kita, pasti kita marahkan. Karena kita tidak tahu sama sekali
bahwa saat itu ada yang akan bertamu ke rumah kita. Nah, seperti itulah akhlak
kita dalam bertamu. Hendaknya kita meminta izin terlebih dahulu sebelum masuk
ke rumah yang akan kita datangi. Coba kita simak Surah An-Nur ayat 27 berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat”
Nah,
itulah kawan perintah langsung dari Al-Qur’an bahwa ketika kita bertamu harus
izin terlebih dahulu.
Pastinya
pertanyaan selanjutnya adalah, cara bertamunya seperti apa? Kawan, adapun
bentuk kita meminta izin dalam bertamu itu sangat banyak. Contohnya adalah kita
mengetu pintu,menekan tombol bel dan yang paling populer itu dengan mengucapkan
salam.
Dalam
Islam diajarkan bahwa ketika kita meminta izin kepada pemilik rumah ketika akan
bertamu, kita diberikan batasan dalam meminta izin tersebut sebanyak tiga kali.
Apabila sudah izin sebanyak tiga kali, tidak ada jawaban, lebih baik baginya
untuk pulang. Kenapa tiga kali?
Izin
yang pertama bertujuan untuk memberitahu kepada pemilik rumah bahwa ada tamu
yang sedang berkunjung ke rumahnya. Izin yang kedua bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada tuan rumah untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
seperti meja,kursi dan lain sebagainya. Sedangkan izin yang ketiga bertujuan
bahwa kita sudah menunggu dan berharap tuan rumah membukakan pintu untuk kita.
Apabila sampai izin yang ketiga tuan rumah belum membukakan pintu, kita jangan
memaksakan diri untuk masuk. Karena dapat mengganggu kenyamanan tuan rumah
(akhirnya malah berantem nantinya).
jangan lupa meminta izin terlebih dahulu sebelum bertamu :) |
Tapi
kawan, ketika kita meminta izin dari yang pertama sampai yang ketiga pastinya
kita memberikan jeda. Kan ga etis kita nekan bel tiga kali dalam rentang waktu
yang singkat (baru 5 detik udah tekan bel lagi). Karena, itu sama saja membuat
hati tuan rumah menjadi tidak mood untuk
menyambut tamu. Kalaupun disambut, pastinya mbatin
(iya ga buat yang udah pernah mengalami?).
Yang
kedua nih kawan, tidak sembarang waktu
Ketika
kita bertamu, kita juga harus tau waktu yang tepat di mana ketika kita bertamu
tidak mengganggu tuan rumah. Jangan sampai ketika kita bertamu, ternyata saat
itu tuan rumah sedang istirahat atau tidur (pastinya ga enak kan ketika kita
lagi tidur ada yang tiba-tiba bertamu).
Ada
beberapa waktu yang hamper biasanya tuan rumah tidak menginginkan ada tamu yang
bertamu ke rumahnya yaitu: saat tengah/larut malam, pagi-pagi buta dan saat
tengah hari (istirahat siang).
Pertanyaan
sekarang, bagaimana caranya kalau kita ingin bertamu sedangkan kita berada di
tempat yang jauh dan kita tidak tahu kira-kira kapan kita akan sampai di rumah
yang akan kita datangi. Caranya mudah kawan, sebelum kita berangkat, kita
kabarkan kepada tuan rumah bahwa kita akan bertamu. Dan jangan lupa sampaikan
pada tuan rumah kira-kira kita akan sampai di rumahnya jam berapa atau kapan.
Supaya tuan rumah juga punya waktu untuk mempersiapkan segala hal yang
dibutuhkan.
Yang
ketiga kawan, tidak berlama-lama dalam
bertamu
Kadang
nih kawan, ketika kita bertamu kita tidak memperhatikan waktu. Ingat kawan
bahwa ketika kita bertamu dan urusan kita sudah selesai, maka pulanglah segera.
Karena, ketika kita memperlama bertamu kita, akan membebankan tuan rumah. Ingat
kawan selain memenuhi hak-hak tamu, tuan rumah juga memiliki pekerjaan rumah
yang harus mereka kerjakan dan selesaikan. Oleh karenanya kawan sebagai tamu
yang lain, jangan sampai hanya karena kedatangan kita, akhirnya tuan rumah
malah terbebani oleh kehadiran kita.
Yang
keempat, tidak melakukan hal-hal yang
memberatkan tuan rumah dan mengormati jamuan yang dihidangkan.
Ini
yang paling jarang kita perhatikan. Ketika kita bertamu, kerap kali kita
melakukan hal-hal yang justru menambah beban tuan rumah. Contohnya ketika kita bertamu
ke rumah teman, kita main di sana. Tapi sayangnya, setelah selesai bermain kita
tidak membantu untuk membereskan barang-barang yang tadi kita pakai untuk
bermain bersama.
Satu
lagi kawan, ketika kita disuguhi jamuan oleh tuan rumah, kita harus menghormati
itu. Karena, mereka juga memberikan yang terbaik untuk kita sebagai
kewajibannya selaku tuan rumah kepada tamunya. Tapi masalahnya ketika jamuan
itu tidak sesuai dengan selera kita, kita sering kali mengeluarkan komentar
yang secara tidak langsung menyakiti perasaan tuan rumah.
Yang
terkahir kawan, minta izin ketika akan
pulang
Ketika
kita akan pulang karena urusan kita sudah selesai, merupakan keharusan bagi
kita untuk pamit dan meminta izin akan pulang kepada tuan rumah. Karena, ketika
kita tiba-tiba saja menghilang pulang tanpa izin dan pamit, akan membuat tuan
rumah kaget dan khawatir. Karena ia tidak tahu kemana kita tadi, padahal tadi
masih ada di dalam. Terlebih lagi ketika kita tidak izin dan pamit ketika
pulang, hal itu akan memunculkan prasangka tidak baik kepada kita. Kita dikira
sebagai maling dan hal buruk lainnya, karena tiba-tiba menghilang. Apalagi
kalau kita udah dating/masuk tanpa izin, pulangpun tanpa izin, jadi serupa
kayak jelangkung deh (datang tak diundang, pulang tak diantar. Ngerii kan…)
Jangan sampai ada anggapan kita seperti gambar di atas hanya karena kita pulang tanpa pamit |
Nah,
itu tadi beberapa akhlak dalam bertamu yang perlu diperhatikan kawan. Tujuannya
apa, supaya ketika kita bertamu, apa yang kita lakukan membawakan manfaat bagi
kita dan tuan rumah.
Mungkin
setelah ini kita akan berfikir, kok sepertinya dalam bertamu susah sekali.
Tenang kawan, selama kita melakukan hal di atas dengan benar, pastinya akan
terasa mudah. Tapi ingat kawan, selain akhlak dalam bertamu ada juga akhlak
dalam menerima tamu yang akan kita bahas di postingan selanjutnya. Semoga
bermanfaat kawan J
Wassalammu’alaikum
wr.wb
Sumber: Muqorror Akhlak kelas VI Madrasah Aliyah Mu’allimin-Mu’allimaat
Muhammadiyah Yogyakarta, 2007