.quickedit{ display:none; }

Friday, October 26, 2012

Lawanlah Iri dan Dengkimu!!!

Bismillah...

Assalammu'alaikum 


Bagaimana nih kabar teman-teman pembaca sekalian? Semoga sehat selalu dan semoga makin semangat aja nih selama menjalani kegiatan sehari-hari. 

Kali ini kita sedikit membahas tentang iri dan dengki. Semua pasti tahu kan apa itu iri dan dengki. Nah kalau semuanya sudah tahu, aku ga perlu menjelaskan lagi apa itu iri dan dengki. Tapi masalahnya sekarang, kita sudah benar-benar paham  belum tentang apa itu iri dan dengki dan mengapa Islam melarang kita untuk iri dan dengki?

Mungkin secara lisan kita akan mengatakan "iya", tapi secara kehidupan sehari-hari kita sering kali terjebak di dalam rasa iri dan dengki (meskipun aku juga masih seperti itu). Nah kali ini, kita akan bahas kenapa kok Nabi Muhammad melarang seluruh pengikutnya untuk memelihara rasa iri dan dengki. Lets check it out

Sedikit mengulang nih kawan. Kita semua kadang masih bingung nih "emang-nya apa sih yang beda antara iri dan dengki. Bukannya sama saja ya?". Kawan, iri dan dengki itu berbeda. Iri itu adalah sifat seseorang di mana ketika dia melihat saudaranya mendapatkan nikmat dari Allah SWT, ia menginginkan supaya Allah memberikan nikmat yang sama dengan nikmat yang Allah berikan kepada saudaranya. Sedangkan dengki (hasad) adalah sifat seseorang di mana ketika saudaranya mendapatkan nikmat dari Allah, dia menginginkan supaya nikmat saudaranya tersebut hilang dan berpindah kepadanya. 

Mudahnya kalau mau lihat apa itu dengki, lihat di ayat di bawah ini:


Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran ayat 120)



Nah loh kawan, pertanyaannya mana yang lebih baik? Jawabnya sama sekali tidak ada, karena iri dan dengki itu sama-sama perbuatan yang tercela dan akan membawakan kepada kehancuran. Ingat kawan, ketika kita iri terhadap sesuatu sampai-sampai terbesit pikiran di dalam hati kita supaya nikmat saudara kita tersebut hilang, maka yang akan muncul di hati kita pada akhirnya adalah rasa dendam, dan rasa dendam itu akan membawa kehancuran karena akan membawakan kita kepada situasi di mana kita saling membenci dan saling tidak mempercayai sehingga akan merusak persatuan kita semua. 


Ada beberapa alasan mengapa Allah dan Rasulullah SAW melarang seluruh pengikutnya untuk memelihara sifat iri dan dengki, diantaranya:

1. Iri dan dengki merupakan penyakit hati yang dapat membuat hati kita mati


Iri dan dengki merupakan penyakit bagi hati yang mana apabila dibiarkan secara terus-menerus pada akhirnya hati kita akan mati. Mati di sini maksudnya adalah, pada akhirnya kita akan selalu terjebak di dalam rasa iri dan dengki, sehingga hidup kita pasti akan selalu berada di dalam lingkarang dendam,rasa benci dan lain sebagainya. Terlebih lagi, penyakit hati ini apabila dibiarkan akan menyebabkan seseorang akan semakin jauh dari hidayah Allah karena hatinya telah mati untuk menerima segala petunjuk yang diberikan Allah kepadanya. 

Ingat bagaimana Allah mematikan hati para Kafir Quraisy yang mana saat mereka diajak kepada Islam, mereka malah membenci bahkan mereka dengki kepada Rasulullah SAW karena semua rencana yang mereka rencanakan (bahkan sampai rencana untuk membunuh beliau) selalu tidak berhasil. Sampai pada akhirnya mereka dongkol kepada Nabi Muhammad dan tiada hari mereka habiskan kecuali untuk membenci beliau sehingga ketika mereka diberikan petunjuk oleh Allah, mereka langsung menolaknya. 


Allah juga memperjelas di dalam Surah Al-Baqarah ayat 6-7

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman (6) Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat."

Allah menegaskan bahwa mereka orang-orang kafir adalah orang yang memang ketika sudah diajak kepada Islam tapi mereka tetap saja tidak mau menerimanya, bahkan sampai membencinya. Kenapa itu bisa terjadi? Dijelaskan oleh Allah di Surah Al-Baqarah ayat 10

 "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta"

Di ayat tersebut Allah jelaskan kenapa hati mereka bisa mati, bahkan Allah sampai menutup hati mereka. Hati mereka tertutup karena mereka (salah satunya) selalu memelihara penyakit-penyakit hati mereka. Kata-kata "lalu ditambah Allah penyakitnya" itu maksudnya adalah sebagai kompensasi dari perbuatan mereka yang meminta kepada Allah agar ditambahkan penyakit hati mereka. Ketika mereka melakukan sesuatu yang membuat penyakit di hati mereka berkembang, maka Allah akan berikan penyakit hati itu kepada mereka karena pada dasarnya mereka meminta kepada Allah supaya hati mereka diberikan penyakit dengan cara melakukan segala sesuatu yang memicu tumbuhnya penyakit-penyakit hati ( jadi bukan Allah yang secara langsung menambah penyakit hati mereka). 

2. Membawa kepada perpecahan

Kawan seperti yang tadi aku tulis di atas, ketika kita memelihara rasa iri, pada akhirnya kita akan masuk ke dalam lingkaran dengki. Ketika kita sudah dengki kepada seseorang ketika ia mendapatkan nikmat, maka kita akan benci kepada orang tersebut dan kita akan merencanakan segala sesuatu supaya bagaimana caranya agar nikmat orang tersebut berpindah kepada kita dan dia kehilangan kenikmatannya.

Contoh paling mudah adalah ketika kita melihat pencopet. Pernah ga sih kita berfikir kenapa di lingkungan kita ada terjadi pencopetan dan yang menjadi korban pastilah orang yang rata-rata kaya?. 

Jawabannya mudah dan sangat simpel. Yaitu, mereka hanya dengki kepada kita melihat diri kita yang dengan bangganya memamerkan harta kekayaan kita di masyarakat (entah menggunakan emas, atau lain sebagainya) sedangkan si pencopet tersebut dalam keadaan melarat,butuh makan dan lain sebagainya.

Saat itu ia dalam keadaan membenci dirinya sendiri karena dia berada di dalam sebuah lingkarang ketidakberdayaan. Ketika ia sedang membenci dirinya sendiri, dia melihat orang lain yang dengan santainya memamerkan kekayaannya sehingga ia semakin marah dan benci kepada dirinya sendiri. Bahkan, tidak tanggung-tanggung dia akan membenci Tuhannya karena ia merasakan ketidakadlian, ketika ia menderita, orang lain bersenang-senang. 

Atas dasar itulah, ia ingin membuat calon korbannya supaya dapat merasakan apa yang ia rasakan dan tanpa pikir panjang ia langsung mengeksekusi rencana pencopetannya. 

Itu tadi contoh yang mudah kita dapatkan. Kaitannya dengan persatuan adalah, ketika kita sudah membenci seseorang dan kita melakukan hal yang serupa dengan si pencopet tadi, maka pada akhirnya orang yang kehilangan nikmatnya akan dendam kepada kita dan dia akan membalas apa yang kita lakukan kepadanya. Ketika itu terjadi, kita akan dendam kepadanya dan seterusnya begitu sampai ke anak cucu kita. 

Bayangkan apabila generasi kita selama hidupnya hanya penuh rasa benci dan rasa dendam? Mau jadi apa dunia ini dan mana pembuktian bahwa kita adalah khalifatul fil ardh?

3. Pahala kita akan hilang ibarat rumput yang di makan oleh bara api

Rasulullah SAW bersabda:
"Berhati-hatilah kalian terhadap dengki (iri), karena kedengkian itu menelan kebaikkan seperti api yang memakan kayu bakar atau rumput (HR. Abu Dawud)

"Sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar" (HR. Ibnu Majah)

Kawan ketika kita berbuat iri dan dengki, secara tidak langsung pahala kita akan hilang ditelan oleh iri dan kedengkian yang kita lakukan.

Lantas kalau ini kita biarkan, apa gunanya kita hidup puluh-puluh tahun akan tetapi pahala kita habis di makan oleh sifat iri dan dengki kita. Seperti sebuah lirik lagu (aku lupa judulnya)

Walaupun hidup 
Seribu tahun
Kalau tak sembahyang
Apa gunanya


Nah loh kawan, mau seperti itu ga?


4. Alasan lainnya

Rasulullah bersabda:

عَÙ†ْ Ø£َبِÙŠ Ù‡ُرَÙŠْرَØ©َ رَضِÙŠَ اللهُ عَÙ†ْÙ‡ُ Ù‚َالَ: Ù‚َالَ رَسُÙˆْÙ„ُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: Ù„اَ تَØ­َاسَدُوا Ùˆَلاَ 
تَÙ†َاجَØ´ُوا Ùˆَلاَ تَبَاغَضُوا Ùˆَلاَ تَدَابَرُوا Ùˆَلاَ ÙŠَبِعْ بَعْضُÙƒُÙ…ْ عَÙ„َÙ‰ بَÙŠْعِ بَعْضٍ ÙˆَÙƒُÙˆْÙ†ُوا عِبَادَ اللهِ 
Ø¥ِØ®ْÙˆَاناً. الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ُ Ø£َØ®ُÙˆ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِ لاَ ÙŠَظْÙ„ِÙ…ُÙ‡ُ Ùˆَلاَ ÙŠَØ®ْØ°ُÙ„ُÙ‡ُ Ùˆَلاَ ÙŠَÙƒْØ°ِبُÙ‡ُ Ùˆَلاَ ÙŠَØ­ْÙ‚ِرُÙ‡ُ. التَّÙ‚ْÙˆَÙ‰ Ù‡َÙ‡ُÙ†َا –ÙˆَÙŠُØ´ِÙŠْرُ 
Ø¥ِÙ„َÙ‰ صَدْرِÙ‡ِ Ø«َلاَØ«َ Ù…َرَّاتٍ – بِØ­َسَبِ امْرِئٍ Ù…ِÙ†َ الشَّرِّ Ø£َÙ†ْ ÙŠَØ­ْÙ‚ِرَ Ø£َØ®َاهُ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…َ، ÙƒُÙ„ُّ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِ عَÙ„َÙ‰ 
الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِ Ø­َرَامٌ دَÙ…ُÙ‡ُ ÙˆَÙ…َالُÙ‡ُ ÙˆَعِرْضُÙ‡ُ
[رواه مسلم]
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kamu sekalian saling dengki (hasad), saling menipu, saling membenci, saling menjauhi dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzaliminya, menelantarkannya, mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya menunjuk dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya”.
[HR. Muslim]
Surah An-Nisa ayat 32
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu  
Itu tadi beberapa alasan mengapa Allah dan Rasul-Nya melarang kita untuk iri dan hasad (meskipun masih banyak alasan yang lainnya). Tapi kawan, Rasulullah juga tidak sepenuhnya melarang iri. Dalam hadistnya, beliau bersabda:
"Rasulullah  Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan kitab ini (Alquran) kemudian ia melaksanakannya di waktu malam dan di waktu siang dan terhadap orang yang Allah berikan harta dan ia menyedekahkannya di waktu malam dan di waktu siang." (HR Muslim)
Setelah kita tahu betapa parahnya dampak yang dihasilkan oleh sifat iri dan hasad, oleh sebab itulah kita harus buang jauh sejauh-jauhnya sifat buruk tersebut dan jangan sampai dia menggerogoti hati kita. Siap kawan? 
temannya dapat sebuah "kesuksesan", jangan iri dong.
Ayo koreksi diri dan belajar dari pengalaman yang telah kita jalani :)
Alhamdulillah Tsumma Wassalammu'alaikum :)
*referensi: dari segala sumber di internet.

Friday, October 19, 2012

PR Sebelum Kelulusan

Assalammu'alaikum

Siang yang cerah selalu menemani kita hari ini. Meskipun sekarang mulai masuk musim penghujan setelah musim kemarau membuat keringat kita diperas dengan deras oleh terik matahari, sekarang saatnya kita beradem-ademan di bawah dinginnya udara ketika mendung dan hujan, hehehe. 

Bagaimana nih kabar kawan-kawan pembaca sekalian? Semoga aja tetap sehat ya, semoga tetap semangat dalam mengarungi kehidupan dunia yang penuh dengan lika-liku. 

Kawan, siapa sih yang ga tau apa itu tugas kelulusan yang mana tugas tersebut menjadi tugas wajib yang harus dikerjakan demi kelulusan kita di sekolah (biasanya sih di SMK, tapi mungkin saja SMA juga ada atau bahkan SMP)? Pasti tahu semua kan? Nah kali ini aku akan sedikit berbagi tentang Tugas Kelulusan atau PR yang harus dikerjakan untuk kelulusan belajar di sekolahku (Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta).

Nah, di sekolahku ini ada program wajib yang harus diselesaikan oleh siswa-siswanya demi kelulusan mereka dari sekolah. Tugas ini dibebankan kepada siswa kelas XII Aliyah (setara 3 SMA) semua jurusan baik itu IPS,IPA ataupun Agama (MAK). Tugas-tugas wajib tersebut ternyata tidak sekedar untuk syarat kelulusan dari sekolah, akan tetapi juga sebagai salah satu cara yang dilakukan sekolah kami untuk mempersiapkan kami semua yang akan terjun di masyarat. Meskipun nantinya terdengar sulit, akan tetapi bagi kami ini adalah tantangan kami semua dan tak lupa program ini pastinya akan menjadi kenangan dan pengalaman paling nempel di ingatan kita semua. Mau tahu apa aja tugas-tugasnya? lets check it out

1. Khutbah Jum'at

Khutbah Jum'at menjadi salah satu dari sekian tugas wajib kami untuk kelulusan setelah waktu kami kelas XI, kami mendapatkan pelatihan khutbah dari madrasah (baca sekolah). Nah, kami satu angkatan akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok (tergantung jumlah siswa dalam satu angkatan kelas XII). Untuk angkatanku, kurang lebih ada 15 kelompok yang akan dibimbing oleh Ustad-Ustad kami baik yang mengajar di madrasah maupun yang menjadi pamong/musyrif kami di asrama (bahkan sampai Direktur Madrasahpun ikut). 

Sebelum kami maju untuk khutbah, kami harus mempersiapkan materi khutbah dan sudah dalam bentuk hardcopy yang nantinya dikopikan dan kopiannya diberikan ke pembimbing supaya mendapatkan perbaikan ataupun penambahan. Setelah teks dikumpulkan ke pembimbing, kami akan dilatih mulai dari intonasi,gaya bicara dan lain sebagainya (pokoknya A-Z). Baru deh setelah kami dibimbing, kami dicarikan jadwal untuk khutbah. Biasanya yang paling mudah itu khutbah di masjid sekitar madrasah dan masjid madrasah. Karena, kalau masjid di sekitar madrasah, sudah menjadi langgangan bagi madrasah (karena kakak kelas kami dari turun temurun juga seperti itu). Tapi untuk yang di luar lingkungan madrasah, biasanya kami akan menggantikan jadwal dari pembimbing kami (ada yang di masjid SMA,SMP bahkan sampai yang beda kota sekalipun, tapi masih lingkup DIY).

Ada cerita menarik dari Program Khutbah Jum'at yaitu, ketika salah satu temanku bernama Hanif yang seminggu yang lalu (kalau tidak salah) dapat tugas dari pembimbingnya untuk khutbah di masjid salah satu SMA di Yogyakarta. Saat itu kata dia, ketika sudah turun dari mimbar dan selesai Shalat Jum'at, dia tiba-tiba disalami sama Takmir Masjidnya

"Mas, terima kasih banyak ya atas ilmunya. Kapan ya anak-anak SMA di sini bisa seperti Mas Hanif"

Dari situlah, Hanif pada suatu malam saat kami selesai Shalat Maghrib dia langsung maju ke depan dan bercerita pengalamannya ketika khutbah. Ada satu yang memotivasi kami semua yaitu ketika dia bilang "Sebenarnya masyarakat itu butuh kalian. Jadi segera yang belum khutbah jum'at, sekarang ya digarap (dikerjakan). Banyak masyarakat yang udah nungguin kalian."

2. Praktek Mengajar

Praktek Mengajar juga menjadi tugas wajib kami untuk kelulusan dari madrasah. Kenapa? Karena salah satu visi dari sekolah kami adalah menciptakan kader pengajar dan bisa dilihat dari nama madrasah kami yaitu Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kata "Mu'allimin" adalah jamak dari kata Bahasa Arab yaitu, "mu'allim" yang artinya adalah pengajar. 

Oleh karena itu secara tidak langsung kami setelah lulus dari madrasah, dituntut untuk dapat bisa mengajar di manapun dan kapanpun. Terlebih lagi mengajarkan ilmu yang bermanfaat supaya menjadi amal yang tidak akan terputus ketika kita sudah wafat.

Pertanyaannya adalah, kita kan masih Aliyah, masa tiba-tiba diakhir tahun harus praktek mengajar? Kan aneh? 

Jawabannya mudah. Selama kami di jenjang Aliyah, kami mendapatkan tambahan pelajaran muatan lokal. Yaitu, Ilmu Keguruan (sebagian menyebutnya Ilmu Kependidikan) yang mana mapel (mata pelajaran) tersebut diberika kepada Siswa-Siswa Aliyah dalam rangka mempersiapkan mereka untuk dapat mengajar setelah lulus dari madrasah dan memiliki pengetahuan lebih tentang dinamika pendidikan yang mana pendidikan itu bisa kita dapatkan di mana saja. 

Nah, tindak lanjut dan evaluasi dari mapel tersebut itulah yang disebut dengan Praktek Mengajar. Kami yang kelas XII Aliyah akan mengajar di kelas adik-adik kami yang masih di jenjang Tsanawiyah (setingkat SMP), dengan bimbingan dari guru pengampu mapel di kelas Tsanawiyah yang kita jadikan tempat untuk praktek. 

Di sini, kami diberikan kebebasan untuk menentukan akan mengajarkan mapel apa, di kelas berapa dan metode yang akan digunakan yang nantinya akan kami isi di form yang diberikan oleh Kepala Urusan Kurikulum Aliyah. Setelah kami mengisi form tersebut, kami akan ditemukan dengan guru pengampu mapel dan kelas yang kita pilih. Nantinya kami akan dibimbing untuk membuat RPP (rancangan program pembelajaran), mulai dari alokasi waktu, kegiatan dan evaluasi. Tidak hanya itu, kami juga akan diarahkan bagaimana sebaiknya mengajar siswa-siswa di kelas tertentu, karena setiap kelas memiliki karakteristik yang berbeda. Setelah bimbingan selesai dan kami dinyatakan siap oleh guru pengampu/pembimbing, kami akhirnya masuk ke kelas Tsanawiyah untuk mengajar pada hari di mana guru pengampu yang menjadi pembimbing kami mengajar di kelas tersebut selama 2x35 menit. Selama waktu yang diberikan itulah kami dibebaskan untuk menggunakan metode mengajar sesuai yang direncanakan bisa (game dan lain sebagainya), menguasai kelas dll.

Tapi, tidak sedikit juga yang dikerjain sama adik-adik Tsanawiyahnya ketika mengajar di kelas karena sudah dekat. Tapi, disitulah kami dilatih untuk menjaga kewibawaan kita sebagai guru dihadapan para muridnya. Dari kegiatan tersebut banyak sekali pengalaman yang akan kita dapatkan mulai dari bagaimana cara menguasai kelas dan lain sebagainya.

Aku masih ingat ketika salah satu kakak alumniku tahun 2007 kemarin namanya Kak Zainuddin. Nah, beliau mengajarkan Matematika di kelas penuh dengan canda dan tawa. Sehingga, materi Matematika akhirnya bisa masuk dengan lancar (padahal tahu sendirikan bagaimana sulitnya matematika). Ada lagi yang menarik, ketika Kak Zainuddin mengajar, banyak hadiah yang diberikan ke anak-anak yang bisa mengerjakan soal yang diberikan di papan tulis (ada juga ikat kepala Naruto yang lambangnya desa Konohagure). 

3. Ujian Lisan Kemuhammadiyah dan Kartu Anggota Muhammadiyah

Yang terakhir adalah Ujian Lisan dan Pembuatan KTA Muhammadiyah. Ujian Lisan Kemuhammadiyahan (KMD) nantinya akan dilaksanakan di Gedung Lama PP Muhammadiyah di Jl. KH.Ahmad Dahlan (tapi tergantung madrasah keputusannya nanti di mana, tapi biasanya di sana). Nantinya kami akan dites secara lisan oleh Bapak-bapak dari Pimpinan Muhammadiyah tentang penguasaan materi tentang Ideologi Muhammadiyah dan segala seluk beluknya. Di sini kami akan diuji sudah seberapa pahamkah kami dalam memahami Muhammadiyah, karena salah satu visi dari madrasah kami juga menciptakan kader Muhammadiyah yang militan.

Tidak hanya itu, pembuatan KTA Muhammadiyah juga menjadi syarat kelulusan bagi kami (bahkan syarat mengikuti ujian kelulusan). Karena, setelah kami memiliki KTA tersebut secara tidak langsung kami harus melaksanakan tugas kami sebagai "Anak Panah Muhammadiyah" dan juga sebagai tanda bahwa kami sudah menjadi anggota resmi Muhammadiyah, bukan sebagai partisipan Muhammadiyah.

Kawan, itu tadi 3 tugas yang harus kami lakukan dan kami kerjakan demi kelulusan kami dari madrasah. Batas waktunya ya dari kami naik kelas XII sampai kami lulus. Tapi, kami seangkatan sudah sepakat bahwa untuk poin nomor 1 dan 2 harus segera selesai pada semester pertama supaya nantinya ketika semester kedua kami bisa lebih konsentrasi ke Ujian Nasional. Sekarang tugas kami adalah, LIBAS SEMUA TUGAS hehehe.

Wassalammu'alaikum
Jangan lupa untuk selalu Do'a,Ikhtiar dan
Tawakkal dalam melakukan segala sesuatu yang sedang kita kerjakan :)



*Mohon doanya untuk kesuksesan kami di Ujian Nasional,Kelulusan dan SNAMPTN ya :) 

Tuesday, October 9, 2012

PASSIMMMPAS Akhirnya Berganti Periode :D


Assalammu’alaikum

Apa kabar nih kawan-kawan sekalian? Semoga tetap sehat selalu ya (dan jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang Ia berikan kepada kita semua).

Kawan, kali ini aku akan sedikit share tentang kegiatanku seminggu terakhir ini sih. Sebenarnya tidak ada yang istimewa selama seminggu terakhir ini. Nah mau tahu? Let’s check it out

Alhamdulillah.

Ya, itulah kata yang bisa keluar dari mulutku dan juga dari mulut teman-temanku seperjuanganku di sebuah Organisasi Daerah bernama PASSIMMMPAS. Mau tahu apa itu PASSIMMMPAS? 

Paguyuban Siswa Siswi Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah Pasundan (disingkat PASSIMMMPAS), merupakan organisasi kedaerahan yang ada di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang fungsi organisasi daerah tersebut adalah sebagai wadah silaturahmi siswa-siswi yang berasal dari daerah yang sama (karena Mu’allimin-Mu’allimaat tempat kami bersekolah, siswa-siswinya berasal dari penjuru Indonesia). Tidak hanya itu, Orda (Organisasi Daerah) juga mempunyai misi yaitu mempersiapkan anggota-anggota Orda-nya supaya di masa mendatang dapat terjun di masyarakat di mana ia berasal (karena, di madrasah kami ada istilah Anak Panah Muhammadiyah, yaitu para lulusan dari Madrasah kami yang akan berjuang mendakwahkan islam di tempat ia tinggal).

Nah, passimmpas ini merupakan organisasi kedaerahan yang anggotanya adalah dari Tanah Sunda (Jawa Barat dan Banten) dan DKI Jakarta (karena berdekatan). Di PASSIMMMPAS inilah kami menjalin hubungan silaturahmi sesama anggota dan pimpinan yang berasal dari daerah yang sama. Ada banyak kegiatan yang kami lakukan. Meskipun tidak serutin dan sebesar organisasi yang ada pada dasarnya, akan tetapi kami tetap enjoy dengan kegiatan yang kami lakukan. Biasanya sih kami rapat kordinasi di tempat yang telah kita tentukan bersama untuk membahas apa yang akan kita lakukan dalam waktu dekat ini,bisa berupa pelatihan kepada anggota,forum keakraban bahkan baksos (akan tetapi untuk baksos, perkum kami belum sanggup mengadakannya karena kekurangan tenaga). Nah kawan, baru-baru ini kemarin pas Bulan Ramadhan kami mengadakan Mubaligh Hijrah untuk kelas 4 dan 5 Aliyah (khusus yang siswa Mu’allimin) di Garut dan alhamdulillah lancar dan mendapat respon positif dari Pimpinan Wilayah dan Ranting sekitar tempat yang dijadikan tempat Mubaligh Hijrah.

Nah itu tadi sekilas tentang PASSIMMMPAS. Sebenarnya aku ingin cerita banyak tentang kegiatan PASSIMMMPAS. Akan tetapi, saat ini aku hanya membatasi tentang pelantikkan PASSIMMMPAS periode 2012/2013 (aku mantan periode 2011/2012).

Selama satu periode 2011/2012, banyak sekali tantangan yang aku dan teman-temanku alami. Saat itu aku masih kelas 2 Aliyah (aku menjabat sekretaris umum). Akan tetapi, sekarang aku sudah kelas 3 Aliyah. Oleh karena itulah harus ada pergantian periode dengan adik kelas kami yang sekarang menduduki kelas 1 dan 2 Aliyah.

Awalnya, kami berkumpul di Masjid Gedhe Kauman untuk merapatkan tentang struktur pengurus PASSIMMMPAS periode 2012/2013. Saat itu aku ada di sana bersama beberapa teman-teman kelas 3 untuk mengarahkan supaya rapat hari ini bisa selesai dan nama-nama pengurus barunya bisa fix supaya nanti proses pembuatan SK (Surat Keputusan)-nya tidak mendadak. Akhirnya rapat kami pada hari itu menemui titik terang dan disepakatilah pengurus PASSIMMMPAS yang baru.
Setelah kami rapat di masjid gedhe kauman bersama anak kelas 1 dan 2. Aku bersama anak-anak kelas 3 langsung mencari waktu kapan kita akan melantik mereka. Alhamdulillah akhirnya kami mendapat informasi bahwa Orda dari Sumatera akan mengadakan pelantikan besok hari Jum’at (tanggal 5 Oktober 2012) walaupun pada awalnya ada miss commucation antara kami dan Orda Sumatera. 

Akhirnya, pas H-1 kami kumpul di sebuah masjid yang dekat dari asrama anak-anak Mu’allimin dan Mu’allimaat untuk merapatkan acara besok di Panti Asuhan Yatim Aisyiyah. Di rapat tersebut kami hanya tinggal membahas bagaimana teknis pelantikan dan rangkaian acaranya (karena untuk perizinan,konsumsi dll sudah fix). Akhirnya kami putuskan bahwa konsep pelantikkan akan dijadikan satu (nanti SK kedua perkum dibacakan, dan nanti akan dilantik oleh satu orang) dan acara dimulai pada pukul setengah 9 pagi. Setelah rapat selesai sekitar jam 5 sore, akhirnya kami membubarkan diri untuk kembali ke asrama masing-masing. 

Tapi sebelum pulang ke asrama, aku tiba-tiba diminta tolong untuk merivisi naskah pelantikan yang akan digunakan beserta surat keputusan dan berita acara oleh panitia yang kumpul di rapat tersebut. Akhirnya datang juga deh job baru. Langsung saja malamnya aku bersama temanku mem-fix-kan SK,berita acara dan naskah pelantikan yang akan digunakan besok hari.

Esok harinya, tepat jam setengah 9 akhirnya kami bisa memulai pelantikkan Orda periode 2012/2013 (meskipun rada ngaret dikit sih). Dimulai dari pembukaan,kalam ilahi dan sambutan yang diberikan oleh panitia,perwakilan kedua Orda dan kakak alumni. Akhirnya, sampailah di acara pelantikkan pengurus Orda yang baru. Yang melantik kedua  adalah Kak Fahmi Firmansyah (alumni Mu’allimin sekaligus saat ini menjadi salah satu musyrifku di asrama). 

Setelah mereka dilantik, acara dilanjutkan dengan hiburan-hiburan. Awalnya tak kira ga ada yang bakal tampil. Tapi, ternyata ada dari anak kelas 4 yang tampil membawa kencrung (gitar kecil yang kayak dipakai di hawai itu lo) dan lain sebagainya (kalau tidak salah ada 3 penampilan). 

Inilah pengurus baru yang berfoto dengan pengurus yang sekarang menduduki kelas 3 Aliyah J
Setelah acara hiburan acarapun ditutup dan para pengurus Orda yang baru, mereka langsung berkumpul bersama Ordanya masing-masing untuk membahas ke depannya mereka akan bergerak seperti apa (dan tak lupa pula kami yang kelas 3 share kepada mereka apa kekurangan periode kami). Setelah mereka berkumpul dengan Ordanya masing-masing beserta mendapat nasehat dari kakak kelas mereka, akhirnya kami meninggalkan tempat pelantikkan tersebut dan berakhirlah acara.

Penampilan dari peserta denga kencrungnya
Akan tetapi, itu tidak berlaku untuk panitia. Setelah kami rapat evaluasi dan membereskan tempat pelantikkan, kami langsung sepakat untuk syukuran karena kami sudah berganti periode dengan makan siang bersama (seluruh panitia) di Popeye dekat tempat pelantikkan kami. Tapi, karena waktu sudah menjelang Shalat Jum’at, akhirnya panitia yang dari Mu’allimin ke masjid dulu dan panitia yang dari Mu’allimaat langsung ke tempat makan untuk pesan tempat. Akhirnya setelah kami melaksanakan Shalat Jum’at, kami langsung menyusul ke rumah makan tadi. Di sana meja sudah tersedia dan kami langsung duduk dan makan bersama. Banyak tawa,guyonan yang kami lakukan selama kami makan seperti saling ejeklah dan lain sebagainya. 

Setelah kami makan siang bersama, akhirnya kamipun saling berpamitan dan saling membubarkan diri untuk melakukan aktifitas yang lain. Tak lupa pula kita saling mendoakan karena, esok harinya kami (Mu’allimin dan Mu’allimaat) akan melaksanakan Ujian Tengah Semester. Setelah berpamitan, kamipun pulang menuju asrama masing-masing.

Besar harapan kami dari kelas 3 kepada kader-kader kami kelas  1 dan 2 yang sekarang memegang amanah sebagai pengurus Orda supaya bisa mengharumkan nama Madrasah (Mu’allimin dan Mu’allimaat) serta nama Ordanya masing-masing

Wassalammu’alaikum 

Ini dia acara puncaknya para panitia, aneh2 ya mukanya :)

Sunday, October 7, 2012

What We Have Today 4: "Ber-1,2,3-lah Dalam Menggapai Cita-Cita dan Ber-3,2,1-lah Ketika Cita-Citamu Tercapai"


Assalammu’alaikum

Halo kawanku semuanya, apa kabar kalian hari ini. Semoga tetap semangat dan sehat ya sehingga masih bisa melaksanakan kegiatan sebagaimana biasanya.

Ada yang tau kenapa kok judul tulisannya “Ber-1,2,3-lah dalam menggapai cita-cita dan Ber-3,2,1-lah ketika cita-citamu tercapai”? Mau tahu? Let’s check it out

Ok kawan, sejenak pasti kalian berfikir (begitupula denganku, hehehe) maksud “Ber-1,2,3-lah dalam menggapai cita-cita dan Ber-3,2,1-lah ketika cita-citamu tercapai” itu apa sih (makanan apa coba)? 

Jadi begini kawan, judul di atas tadi adalah salah satu dari sekian rumus dalam hidup yang kita jalani sekarang. Lah terus hubungannya “Ber-1,2,3-lah dalam menggapai cita-cita dan Ber-3,2,1-lah ketika cita-citamu tercapai” dalam kehidupan apa? Emangnya ada hubungannya ya? 

Tentu ada kawan. Yuk kita bahas, tapi sebelumnya coba baca cerita di bawah ini.

Ketika dalam sebuah perlombaan balap lari, juri pasti selalu memberikan aba-aba 1,2,3! kan? Aba-aba tadi digunakan dengan tujuan untuk membuat para peserta lomba agar mempersiapkan dirinya di hitungan 1-2 sebelum hitungan ke-3 di mana lomba sudah dimulai. Dan pada hitungan ke-3 para pesertapun mulai berlari dan berlomba-lomba untuk sampai ke garis finish pertama kali supaya mereka memenangi balapan tersebut. Selama perlombaan berlangsung, mereka keluarkan segala kemampuan yang mereka miliki berikutpula dengan hasil latihan keras mereka dalam mempersiapkan diri untuk perlombaan tersebut. Berlari,berlari dan berlari supaya menjadi yang tercepat. 

Ternyata kawan setelah semua pelari melewati garis finish, dari para pelari tersebut ada 3 orang yang ternyata kalau dilihat secara kasat mata mereka semua finish pertama kali (waduh kok bisa). Akhirnya, para dewan juripun melihat rekaman video lomba lari tersebut. Mulailah hati para pelari ini berdag-dig-dug ria menunggu hasil dari dewan juri, karena mereka tidak tahu siapa yang menang secara pastinya. Setelah dewan juri melihat hasil rekaman video tersebut, terpilihlah 1 orang di antara mereka menjadi pemenang, akan tetapi belum dipublikasikan kepada peserta dan pelatihnya. 

Alhasil ketika akan diumumkan, para penontonpun mulai menghitung mundur setelah mendengar aba-aba dari panitia. 3-2-1! teriak mereka. Semakin teganglah detak jantung ketiga pelari itu. Dan pada akhirnya, setelah hitungan mundur 1, keluarlah seorang pemenang dari cabang balap lari tersebut. Alhasil, tersontaklah si pemenang dari tempat duduknya. Dia tidak percaya bahwa ia bisa menang. Ia mencoba menarik ingatannya ke belakang, bagaimana latihan dan usahanya, bagaimana jalanannya persaingannya bersama 2 pelari yang sama-sama cepat larinya. Dan pada akhirnya ia menangis bahagia ketika ia maju ke podium untuk menerima hadiah medali emas.

Nah kawan, dari cerita di atas coba kita tarik ke kehidupan kita. Cobalah kita ber-1,2,3 dalam menggapai cita-cita kita. Maksudnya adalah, ketika kita sudah menentukan cita-cita kita, maka kita harus mempersiapkan diri kita untuk menghadapi tantangan yang akan kita hadapi selama perjalanan kita menuju cita-cita yang akan kita capai. Seperti para pelari tadi, ketika hitungan 1-2, mereka semakin mempersiapkan dirinya. Karena setelah hitungan ke-3, perjuangan dan halangan mereka akan datang (mereka harus mengalahkan lawan-lawan mereka). Sama hal-nya dengan kita yang sedang menggapai cita-cita. Persiapkan diri kita dari A-Z (bahkan kalau perlu sampai ZZ, :D ), supaya ketika kita sudah mulai start di track kehidupan kita, kita sudah siap untuk menghadapinya.

Nah ketika kita berlari mengejar cita-cita kita, pastilah kita akan menghadapi yang namanya tantangan,cobaan dan lain sebagainya. TETAPLAH BERLARI DAN JANGAN BERHENTI. Ingat, tidak hanya dirimu yang sedang mengejar cita-cita. Karena, di dunia ini ada banyak orang yang memiliki cita-cita yang sama sepertimu. Oleh karena itu, janganlah kamu berhenti supaya tidak tersusul orang lain. KUATKAN TEKADMU KAWAN, sebesar apapun halangan dan rintangan itu ada, supaya engkau bisa mencapai garis finish di urutan terdepan.

Larilah dan kejar impian yang sudah kau canangkan sejak lama
dengan semangat dan kerja keras
Ketika kita sudah mencapai apa yang kita cita-citakan, maka saatnya kita ber-3,2,1. Maksudnya adalah, ketika kita sudah mencapai apa yang kita raih, jangan langsung senang. Akan tetapi, coba kamu ingat-ingat kembali bagaimana perjuangan kerasmu untuk mendapatkan cita-cita yang kamu inginkan tersebut. Bagaimana lika-liku,tangis-tawa,suka-duka dan segala bumbu yang menghiasi perjuanganmu selama ini. Niscaya ketika kita ber3,2,1 , kita akan lebih menghargai dan mensyukuri apa yang telah kita dapatkan (karena tidak sedikit orang yang bersyukur ketika mendapatkan nikmat).

Nah, baru deh setelah kita ber3,2,1 , saatnya kita ambil rasa senang dan syukur tersbut. 

Tapi, apakah cukup hanya melakukan 1-2-3 dan 3-2-1 hanya dalam sekali? Tentu tidak kawan

Ber1,2,3 ketika menggapai cita-cita dan ber3,2,1 setelah cita-cita tercapai itu adalah siklus. Jadi kalau aku gambarkan seperti ini [canangkan cita-cita]-1-2-3-[perjuangan]-[cita-cita tercapai]-3-2-1-[rasa syukur]-[canangkan cita-cita]-dst.

Jadi setelah kita mendapatkan pencapaian, langsung tetapkan pencapaian yang lebih tinggi. Setelah mendapatkan pencapaian yang kita canangkan tadi, putar balik ingatan perjuangan kita kembali, baru setelah itu canangkan kembali target yang tinggi dan begitu seterusnya. Karena, kalau kita hanya memiliki satu cita-cita saja, pada akhirnya setelah kita meraih cita-cita tersebut, kita akan berhenti mencari cita-cita yang lain dan akan berakibat pada produktifitas kita semua dalam hidup ini. Berbeda ketika sebuah cita-cita yang telah kita rencanakan telah tercapai, dan setelah itu kita menargetkan cita-cita yang lebih tinggi lagi. Maka kita akan semakin produktif karena setidaknya kita termotivasi untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi.

Nah itulah kawan sedikit dari rumus hidup yang ada di dunia ini. Dan jangan lupa, dalam menggapai cita-cita harus dengan kerja keras dan tawakal. 

Jadi bersiaplah untuk ber1,2,3 dan ber3,2,1 ria! 1-2-3 and Go!
Salam Semangat

Wassalammu’alaikum

CERPEN: Wasiatku Terhadap Ketiga Anakku

Alkisah di sebuah desa terpencil dari suatu pulau, hiduplah seorang guru agama yang bernama Pak Mukhlis. Ia hidup bersama seorang istri dan ketiga anaknya yang sudah mulai beranjak dewasa. Ke tiga anak ini memiliki kemampuan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ketiga anak tersebut adalah Iman,Ali dan Imran.

Iman adalah anak yang pandai dan cerdas, banyak teman sekolahnya yang menyeganinya karena Iman sangat pintar dalam pelajaran di kelasnya. Bahkan, wali kelasnya sendiri sering merekomendasikan Iman untuk mendapatkan beasiswa.

Ali adalah anak yang piawai dalam memimpin. Selama ia bersekolah, ia sangat disegani karena ia bijaksana dan amanah dalam menjalankan kepemimpinannya bahkan tidak jarang ia bisa membawa teman-temannya untuk benar-benar sadar bahwa mereka adalah calon penerus bangsa ini.

Sedangkan Imran adalah anak yang pemberani. Ia tidak segan-segan melarang teman-temannya untuk melakukan segala sesuatu yang dilarang oleh agama dan Negara, bahkan ia tidak segan-segan untuk menggunakan fisiknya ketika memang harus digunakan.

Pak Mukhlis dalam mendidik anaknya, selalu menceritakan kisah para nabi,sahabat dan para tokoh-tokoh terkenal dalam Islam seperti Imam Ghazali,Jabir Ibn Hayyan dan lain sebagainya di sela-sela menjelang tidur anak-anaknya ketika masih kecil karena, harapan beliau anak-anaknya kelak dapat menjadi seperti para tokoh-tokoh islam.

Akan tetapi, suatu ketika Pak Mukhlis khawatir yang melihat ke tiga anaknya saat ini. Iman yang karena kepintaran dan kecerdasannya, ia sedang mempersiapkan dirinya untuk ujian penerimaan mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi nasional di tanah jawa yang terkenal, sering sekali telat dalam melaksanakan shalat lima waktunya. Bahkan pernah Pak Mukhlis memarahi Iman karena hampir saja ia melupakan shalat isya-nya karena sudah kecapean ketika belajar dan langsung tidur.

Berbeda dengan Ali, berkat kepiawaiannya, Ali mendapatkan tawaran kerja untuk menjadi salah satu dari jajaran CEO (Chief executive officer) di sebuah perusahaan besar di kota. Akan tetapi, sebelum Ali mendapat tawaran kerja di sana, ia sudah diamanati menjadi ketua takmir masjid. Karena kesibukkannya di kota, Ali pun semakin lama lupa dengan tugasnya sebagai ketua takmir masjid yang mana memakmurkan masjid di rumahnya.

Lain halnya dengan Imran, ia sekarang membangun sebuah usaha meubel di rumahnya. Imran yang berani menegur anak buahnya sering kali menjadi permasalahan di lingkungan anak buahnya sendiri karena sering kali Imran ketika menegur anak buahnya menggunakan kata-kata kasar.

Mendapati hal tersebur, Pak Mukhlis pun bingung ingin menasihati anaknya seperti apa dengan cara yang sesuai dengan umur mereka. Akhirnya, Pak Mukhlis teringat dengan ilmu yang pernah ia dapatkan semasa sekolah di sebuah pondok pesantren. Akhirnya, Pak Mukhlis pun memanggil ke tiga anaknya untuk shalat maghrib berjamaah di rumah. Ketika selesai shalat, Pak Mukhlis pun memulai pembicaraan kepada ke tiga anaknya.


“Wahai anakku yang telah beranjak dewasa dan akan menempuh perjalanan hidup kalian yang baru, bapak sangat khawatir dengan keadaan kalian akhir-akhir ini. Bapak sering kali melihat diantara kalian yang shalatnya sudah hampir tidak tepat waktu bahkan hampir tidak melaksanakannya. Diantara kalian pun ada yang sekarang meninggalakan tugasnya sebagai orang yang dipercaya untuk memegang suatu amanat, dan sebagian dari kalian ada yang menggunakan kata-kata kasar ketika menegur seseorang karena kesalahannya.” Kata Pak Mukhlis dalam rangka membuka pembicaraan.

Ketiga anak itu pun saling memandang satu sama lain karena mereka bertiga tidak paham kepada siapa pembiacaraan ini ditujukan, meskipun mereka bertiga mendengarkannya. Lalu, Pak Mukhlis pun berkata lagi
“Sebelum Allah menutup umurku, hendaknya aku mengingatkan kembali kepada kalian sebagai bekal kalian di masa depan dan supaya kalian tidak melupakan apa yang telah aku ajarkan kepada kalian.” Tutup Pak Mukhlis sebelum masuk ke persoalan.

“Wahai anakku, menurut kalian apakah yang paling dekat di dunia ini?” Tanya sang ayah

“Rumah,Masjid,Warung sebelah.” Jawab ke tiga anaknya secara bergantian

“Benar, wahai anakku. Akan tetapi ada yang lebih dekat daripada itu. Tahukah kalian?” Tanya sang ayah akan tetapi mereka menggelengkan kepala.

Akhirnya sang ayah pun berkata “Maut adalah sesuatu yang paling dekat dengan kita. Kita tidak pernah tahu kapan maut memanggil kita semua. Bisa jadi setelah pertemuan kita ini, salah satu dari kita ada yang dipanggil oleh Allah untuk kembali kepadanya. Oleh karena itu anakku, selama engkau berkegiatan ingatlah kepada maut. Dan lakukan segala amalmu hanya dalam rangka untuk mempersiapkan bekal mu setelah mati.” Sang anakpun langsung terbelalak karena mereka akhirnya sadar bahwa sebenarnya maut ada di mana-mana.

“Wahai anakku, menurut kalian apakah yang paling jauh di dunia ini?” Sang ayah bertanya kembali

“Tanah Jawa,Luar Negeri,Luar Angkasa” Jawab mereka secara bergantian

“Benar, wahai anakku. Akan tetapi ada yang lebih jauh daripada itu. Tahukah kalian?” Tanya sang ayah akan tetapi mereka menggelengkan kepala kembali.

Sang ayahpun berkata kembali “Yang paling jauh adalah masa lalu wahai anakku. Ketika kita sudah melewati masa lalu, percuma bagi kita untuk mengulangi masa lalu yang telah kita lewati. Karena, masa lalu itu adalah sebuah pelajaran bagimu. Oleh karena itu, gunakanlah masa kini mu dengan benar dan canangkan masa depanmu.”

“Wahai anakku, menurut kalian apakah yang paling berat di dunia ini?”

“Yang paling berat di dunia ini adalah gajah yang amat besar,gedung-gedung perkotaan yang amat tinggi,peralatan-peralatan berat.” Serempak ketiga anaknya menjawab.

“Benar sekali anakku. Akan tetapi, dari semuanya masih ada yang lebih berat. Tahukah kalian?” Tanya sang ayah, akan tetapi mereka bertiga menggelengkan kepalanya kembali

Sang ayahpun berkata “Yang paling berat di dunia ini adalah memegang amanah. Ingatlah anakku, bahwa esok ketika kamu memegang amanah, gunakan amanah itu dan jagalah amanah yang telah diberikan kepadamu. Karena, sesungguhnya orang-orang yang tidak memegang amanahnya dengan baik, niscaya dia akan masuk ke dalam neraka. Ketika engkau mendapatkan sebuah amanat, tandanya orang-orang disekitarmu telah mempercayaimu, oleh karena itu jagalah amanah tersebut.”

“Wahai anakku, menurut kalian apakah yang paling ringan di dunia ini?”

“Sudah jelas kapas dan debu.” Jawab ketiganya secara serentak.

“Benar, akan tetapi masih ada yang lebih ringan daripada itu. Tahukah kalian?” Tanya sang ayah kembali dan mereka bertiga tetap menggelengkan kepala.

“Ingatlah wahai anakku. Bahwa yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan shalat. Kerap kali ketika kita sedang asik mengurusi sibuknya dunia, kita sampai melupakan shalat lima waktu. Kesibukkan dunia sering kali membuat diri kita terlena, terlebih lagi budaya pergaulan sekarang. Oleh karena itulah, jaga shalat wajib kalian jangan sampai kalian tinggalkan. Ingatlah bahwa shalat yang lima itu adalah tiang agama, dan barang siapa yang tidak melaksanakan shalat yang lima, berarti dia telah meruntuhkan tiang agama.”

“Yang terakhir anakku, menurut kalian apakah yang paling tajam di dunia ini?”

“Pisau dan Samurai.” Jawab ketiganya secara serempak

“Benar anakku. Akan tetapi masih ada yang lebih tajam daripada itu semua. Tahukah kalian?” Kembali mereka bertiga hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Lalu dengan sekejap sang ayah melanjutkan pembicaraannya. “ingatlah anakku, bahwa yang paling tajam adalah lisan (perkataan). Lisan yang keluar dari lidah kalian sesungguhnya lebih tajam daripada apapun. Luka yang dihasilkan oleh senjata, masih bisa disembuhkan dengan obat-obatan. Akan tetapi, luka yang disebabkan oleh lisan kenanya pasti ke hati dan tidak ada obatnya. Apabila hati seseorang telah terluka, maka dendamlah yang muncul di dalam dirinya. Jadi, jagalah lisan kalian agar tidak melukai hati orang lain sehingga mereka tidak dendam kepadamu.”

Sejenak mereka tertegun mendengar penjelasan ayah mereka. Akan tetapi, Pak Mukhlis langsung melanjutkan pembicaraanya kepada ketiga anaknya.

“Wahai anakku, ingatlah semua yang bapak sampaikan itu adalah cerminan dari kalian.” Serentak, ketiga anaknya kaget. Ternyata ayah mereka sedang menyindir dan menasehati mereka dan mereka tidak sadar.
“Iman, bapak sadar kamu sekarang sudah semakin sibuk untuk mengejar kuliahmu. Terlebih lagi kamu pintar dan sering mendapatkan beasiswa. Bapak bangga kepadamu, akan tetapi jangan sampai kamu tinggalkan shalatmu. Bapak rindu sekali saat-saat di mana kamu shalat berjama’ah bersama bapak terlebih lagi bapak sangat senang apabila kamu yang menjadi imam. Janganlah kau lupakan shalatmu, karena di dalam shalat pula terdapat do’a. Berdo’alah kepada Allah, mohon kemudahan kepada-Nya supaya kuliahmu bisa selesai dengan nilai yang baik.

“Imran, jagalah lisan dan perbuatanmu agar tidak menyakiti orang lain. Ingat seperti yang tadi bapak katakan, apabila kamu sudah menyakiti hati orang lain, maka yang muncul adalah dendam, dan dendam itu akan membawakan kepada kehancuran. Sayangilah orang-orang yang berada di bawahmu. Berikan hak mereka sebagai orang yang bekerja kepadamu. Meskipun mereka melakukan kesalahan, tegurlah dengan cara yang baik sehingga mendatangkan ketentraman di dalam hati mereka dalam bekerja. Sehingga mereka bekerja giat bukan karena takut, akan tetapi segan kepadamu.

“Dan yang terakhir kepada anakku Ali. Bapak tahu bahwa sebenarnya kamu sedang sibuk untuk mengurusi pekerjaanmu di kota. Akan tetapi, jangan sampai pekerjaanmu di kota membuatmu lupa bahwa kamu juga memiliki amanat di desa ini. Kamu sekarang dipercaya sebagai seorang takmir masjid, maka laksanakanlah. Ingat semua warga di sini percaya kepadamu, karena kapasitasmu sebagai seorang ketua takmir masjid sudah diakui oleh masyarakat. Setidaknya, ketika kamu sedang berhalangan, berilah kabar kepada pengurus takmir masjid yang lain. Akan tapi, jangan juga kamu selalu bebankan amanah yang seharusnya kamu lakukan kepada orang lain.”

Akhirnya ketiga anaknyapun sadar akan apa yang telah mereka perbuat. Dan sekali lagi sang ayahpun senang melihat perubahan yang terjadi kepada anaknya. Iman sekarang menjadi seorang dosen di salah satu universitas terkenal di kota di mana dulu ia berkuliah setelah mendapatkan beasiswa S2 ke Amerika. Imran saat ini berhasil melebarkan sayap usaha meubelnya sampai ke pasar nasional, bahkan tidak sedikit barang-barang produksinya yang di ekspor ke luar negeri. Tidak hanya itu, Imranpun sekarang menjadi orang yang disegani oleh para bawahannya karena sikapnya yang tegas tapi lembut. Sedangkan Iman, saat ini dipercayai oleh seorang pejabat negara untuk menjadi seorang direktur dari sebuah BUMN. Tidak hanya itu, Iman dalam melaksanakan amanatnya sebagai seorang direktur, ia juga berdakwah kepada para karyawannya.
Pak Mukhlispun senang melihat perkembangan ketiga anaknya yang sukses mencapai cita-cita mereka dan mereka tetap berdakwah di tempat mereka bekerja.

*****

“Wah dik, andaikata 10 tahun yang lalu bapak tidak menasehati kita semua, mungkin saat ini kita tidak akan mendapatkan nikmat yang besar seperti ini.” Ucap Ali kepada kedua adiknya saat mereka berkumpul keluarga besar pada saat Idul Fitri di kampung mereka.

“Iya kak, semoga Allah menerima bapak di sisi-Nya. Dan semoga amal-amal beliau diterima di sisi Allah. Amin” Jawab Imran dan Iman.

Di depan makam ayah mereka bertiga, anginpun bertiup bersepoi-sepoi menandakan waku yang semakin menjelang maghrib setelah langit semakin melukiskan warna kejinggaannya yang indah kepada mereka bertiga.

“Ayo Kak Imran,Kak Ali kita ke masjid. Udah mau waktu maghrib nih” Ajak Iman.

“Ayo” Serempak mereka bertiga meninggalkan makam ayah mereka dan pergi menuju masjid untuk melaksanakan shalat maghrib.




MyDormitory
6 October 2012,16.23 WIB