.quickedit{ display:none; }

Thursday, September 27, 2012

A Joke Conversation

One day, there was two people met at one place there was Joko and Dudung. Dudung is an airport employees. There was a debate between Joko and Dundung. Because, Joko wanted to looked for someone, but Dudung said he can't met with the person which sought by Joko. Do you want to know what they was talking about, which make them debate each other? Here we are

Joko : Excuse me sir. Is Soekarno Hatta here?

Dudung : Yes, Soekarno-Hatta is here

Joko: Ooh. Can i meet with  him?

Dudung: Emmm. Mr. do you want to see Soekarno-Hatta here? What a joke it is sir? He isn't here.

Joko: What are you talking? You say Soekarno Hatta is here. I saw the sign to Soekarno Hatta when i was driving to here.

Dudung: Sory Mr, the person you looking for has named Soekarno Hatta. But here is Soekarno-Hatta International Airport.

LOL!!!

Kata Mutiara Part XVII


Assalammu'alaikum...


Kawan, ketemu lagi kita dengan sebuah bongkahan tulisan yang akan aku tuliskan disini. Kali ini aku akan berbagi tentang "Friends Note" yaitu beberapa kata yang aku dapatkan dari teman-temanku. So, lets check it out

Nah, untuk "Friends Notes" yang ini, aku diberikan oleh temanku yang bernama Fitri. Dia ini teman di tempat aku ngisi Taman Pendidikan Al-Qur'an di Masjid Darussalam Serangan (tapi sekarang jarang ketemu karena aku jarang ke sana karena padat waktuku). Dia ini sering ngasih kata-kata yang inspiratif. Penasaran sama pesannya? Ini dia ...

"DOA bukanlah BAN SEREP yang hanya kita gunakan di saat kita asedang menghadapi masalah. Akan tetapi, DOA adalah KEMUDI yang harus kita gunakan setiap waktunya untuk mengarahkan kita ke arah yang tepat"

Nah kawan, sedikit merefleksikan saja nih. Kita kerapkali berdo'a (khusyuk bahkan sangat khusyuk) ketika kita sedang menghadapi masalah yang besar saja. Tapi ketika kita sedang tidak mendapati masalah/ujian dari-Nya, kita cenderung berdo'a biasa-biasa saja dan tidak khusyuk bahkan sampai tidak berdo'a sama sekali. Atau ketika kita sedang dilanda ujian, kita berdo'a kepada-Nya setiap waktu. Tapi ketika kita sedang  dalam keadaan tidak dilanda ujian, kita berdoa hanya saat shalat (itupun cuman sebentar bahkan sampai tidak berdoa). Benar ga nih (meskipun ga sepenuhnya benar).

Kita kerapkali membutuhkan Allah ketika kita dirundung ujian. Tapi ketika dalam keadaan sebaliknya, kita malah melupakan Allah. Sama halnya dengan do'a. Kita hanya jadikan do'a sebagai pelengkap kehidupan kita. Padahal kawan, kita hidup di dunia ini sebenarnya hanya untuk beribadah kepada Allah

"Tidaklah aku ciptakan manusia dan jin melainkan untuk beribadah kepadaku", itu firman Allah di salah satu suratnya di dalam Al-Qur'an.

Salah satu bentuk ibadah adalah dengan berdo'a kawan. Karena, sesungguhnya dalam ibadah itu pasti ada do'a. Contohnya saja kita shalat, ketika kita membaca Al-Fatihah, sesungguhnya kita sedang berdo'a (coba saja lihat terjemahannya). Oleh karena itu kawan, jangan jadikan do'a sebagai BAN SEREP yang kita gunakan saat darurat, tapi jadikan do'a itu sebagai petunjuk supaya kita selalu diarahkan ke jalan yang benar. Dan jangan lupa untuk selalu memohon petunjuk kepada Allah agar kita tidak tersesat di dunia ini :D
Berdoalah kepada-Nya kapanpun dan di manapun
dan jangan lupa untuk mohon petunju pada-Nya

Wassalammu'alaikum

Wednesday, September 26, 2012

Alhamdulillah, Proposal Hidup 3 Tahun Yang Lalu Terwujud :')

Assalammu'alaikum

Kawan, apa kabar kalian semua? Semoga sehat-sehat saja ya.

Alhamdulillah nih kawan, aku ga nyangka dan sepertinya ini hari pertama dan juga hari di mana janjiku kepada diriku yang kutuliskan di proposal hidupku ketika 3 tahun yang lalu terwujud.

Kawan, alhamdulillah akhirnya aku bisa menerbitkan buku pertamaku. Ya buku pertamaku yaitu "Antologi Cerpen Bertema Cinta Bernilai Dakwah" yang diadakan oleh komunitas menulis yang aku ikuti bernama Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia yang mana dalam proyek tersebut diambil 25 penulis yang akan diseleksi dari penulis-penulis lain untuk dimasukkan ke dalam proyek tersebut (meskipun aku gelombang ke-2 dan saat ini masih dalam proses terbit, jadi tunggu dulu ya).

Meskipun sebenarnya informasi ini sudah lama sekali aku dapatkan bahwa aku termasuk 25 penulis yang naskahnya akan diterbitkan dalam satu buku, tapi sampai tadi sebelum aku membuka grup FAM aku masih sangat khawatir. Kenapa? Soalnya aku satu-satunya peserta yang tidak mengumpulkan bukti pembayaran iuran untuk cetak buku tersebut, karena buktinya hilang entah di mana.

Jadi seperti ini ceritanya kawan. Saat aku masih buka-buka grup FAM dan saat itu masih gelombang pertama (karena gelombang ke-2 baru dibuka setelah ada pertimbangan dan masukan). Nah ketika sudah masuk sampai nama ke-23, aku sudah pesimis karena ga mungkin lagilah aku masuk 25 nominasi karena sainganku banyak banget dan rata-rata tulisan mereka pasti lebih bagus. Mulai sejak itulah aku tidak pernah meng-update informasi tentang antologi cerpen tersebut karena aku sudah pesimis.

Akan tetapi, aku kaget ketika sudah lewat 3 atau 4 hari kemudian. Rupanya aku lihat dibuka 25 penulis gelombang ke-2 karena banyaknya naskah yang dianggap qualified untuk diterbitkan (karena daripada mubazir, sekalian aja dibuat 2 buku). Nah, muncul kembali harapanku untuk bisa masuk ke dalam 25 penulis tersebut. Tapi, saat itu yang muncul sudah sampai 15 nama (kalau tidak salah) dan saat itupula semakin menciut lagi harapanku. "Kalau masuk ke 25 penulis tersebut alhamdulillah, kalau tidak ya sudah mungkin belum saatnya" kataku dalam hati. Tapi, tiap hari aku ikuti terus up-date berita antologi cerpen tersebut sampai aku bolak-balik minjem HP ibu/ayahku (karena punyaku ga bisa dipake browsing).

Sampai pada akhirnya ketika aku diperjalanan pulang menuju Jakarta (karena saat itu aku baru pulang dari Padang), kami berhenti di rumah makan untuk makan siang. Nah, aku sempatkan untuk minjam HP ayahku. Ketika itupula yang bertama aku buka adalah grup FAM (klik disini). Ketika aku buka, posting yang pertama muncul adalah informasi tentang up-date 25 nama yang terpilih untuk dibukukan dalam antologi tersebut dan alangkah kagetnya aku, ternyata alhamdulillah aku masuk dari 25 penulis tersebut (nomer 19). Langsung selesai makan aku bilang ke ayah-ibuku tentang informasi ini dan kebetulan ada ATM di deket rumah makan tersebut dan langsung deh aku kirim uang iurannya (untuk penerbitan).

Akan tetapi, permasalahan baru datang ketika aku belum mengumpulkan bukti pembayaran. Ternyata ketika aku buka grup lagi dan aku buka e-mail, di sana tertera bahwa ke-25 nama yang tercantum harus mengirimkan bukti pembayarannya. Masalahnya adalah, saat itu aku udah kembali ke asrama dan otomatis aku cuman bisa buka internet ya malam hari (itupun tergantung kondisi). Akhirnya aku coba cari-cari di mana bukti pembayarannya tak simpan, dan ternyata HILANG! Waduh, makin pesimis aku (soalnya pas aku tanya ke admin grupnya harus dikirim meskipun sudah ngasih konfirmasi). Nah lo, aku makin galau dah akhirnya.

Sampai akhirnya aku beranikan diri untuk nanya ke Bunda Aliya (Sekum FAM-nya) tentang kondisiku. Alhamdulillah kata beliau tidak masalah tapi beliau juga ngasih aku nasehat kalau besok-besok jangan sampai diulang lagi, karena terkait dengan kedisiplinan seorang penulis. Tapi, meskipun sudah mendapat jawaban demikian, aku masih belum tenang karena aku masih ga yakin bahwa karyaku akan diterbitkan karena aku satu-satunya (mungkin) peserta yang tidak mengirimkan bukti pembayaran untuk iuran kepada FAM karena kelalaianku (hilang). Sampai pada akhirnya aku bilang ke temanku yang sudah pernah tak kabarin kalau karyaku terbit "Eh, kayaknya karyaku ga terbit deh. Soalnya aku ga lengkap persyaratannya" (pokoknya ).

Sampai pada akhirnya aku ga percaya setelah buka grup FAM lagi bahwa cover untuk buku ke-2 antologi cerpennya sudah jadi dan ternyata namaku ada di sana. Alhamdulillah yaa Allah, aku ga nyangka masih bisa nyantol di sana namaku (padahal aku udah pesimis).

At least, aku mau ngucapin terima kasih kepada Bunda Aliya,FAM,Alif dan semua yang berperan dalam cerita ini. Karena tanpa mereka tidak mungkin aku bisa mewujudkan proposal hidupku 3 tahun yang lalu yaitu "Menerbitkan buku/novel yang bertema cinta" (aku masih ingat proposal itu dan masih ada dilemariku sampai sekarang dan aku selalu membacanya setiap pagi).

Alhamdulillah proposal hidup 3 tahun yang lalu
menjadi kenyataan (saat ini masih dalam proses penerbitan)
Thank a lot and zillion, i can't believe it can be happen :'). If you want to see the book,click here and you can book it by contacting Aliya Nurlaela 081259821511 :)

Wassalammu'alaikum

Friday, September 21, 2012

Melelahkan Tapi Memuaskan,Semangat!

Assalammu'alaikum

Kawanku, apa kabar kalian semua hari ini? Semoga baik-baik saja ya

Huft, ga kerasa nih ternyata 2 minggu belakangan ini aku harus merelakan waktu libur mingguanku (kamis malam dan jum'at) untuk mengurusi beberapa kegiatan yang cukup melelahkan dan bisa membuat galau ternyata. Mau tau nih ceritanya, yuk kita check it out

Jadi seperti ini kawan, baru saja hari ini aku menyelesaikan salah satu program kerja Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Mu'allimin Yogyakarta Periode 2011/2012 yaitu menjadi fasilitator untuk Up-Grading pimpinan IPM periode 2012/2013 di Maskan Jazman Al-Kindi,Kaliurang bersama para eks Badan Pelaksana Harian periode 2011/2012 dan Pembina IPM kami.

Seminggu sebelumnya (tepatnya hari Rabu-Jum'at), aku bersama seluruh teman-teman pimpinan, harus melaksanakan Musawarah Ranting yang mana agenda acara tersebut adalah laporanpertanggungjawaban pimpinan periode 2011/2012,sidang komisi yang membahas 1. Peta permasalahan,strategi dan arah kebijakan PR IPM Mu'allimin, 2. Evaluasi Gerakan Pelajar Kreatif dan 3. Rekomendasi-rekomendasi, dan agenda terakhir yaitu pengumuman ketua umum dan tim formatur terpilih.

Mau cerita yang mana dulu nih, mau Up-Grading atau Musran? Biar lebih enak, kita cerita dari Musran dulu ya biar urut nanti ceritanya

1. Musawarah Ranting

Alhamdulillah nih kawan, hari Rabu-Jum'at seminggu yang lalu akhirnya kami secara resmi sudah melepas tanggung jawab sebagai pimpinan (meskipun baru benar-benar lepas setelah pelantikan pimpinan periode 2012/2013). Sumpah, persiapa yang kami lakukan sangatlah pendek bahkan benar-benar pendek, mengapa? Karena kami harus mempersiapkan panitia lokal,laporanpertanggungjawaban tiap departemen dan materi Musran hanya dalam 5 hari , dan alhamdulillah selesai tepat pada waktunya (waw, ngebut make apa tuh garapnya).

Aku yang kebetulan (bersama Ketua 1 dan Ketua 2) pada saat Rapat Evaluasi Tengah Periode mendapatkan amanat sebagai Tim Materi Musran, secara otomatis harus menggarap dua pekerjaan sekaligus yaitu, LPJ dan Materi Musran. Ditambah lagi, aku harus mengarahkan panitia lokal untuk mempersiapkan Musran tersebut mulai dari menyebarkan undangan sampai masalah perizinan ke Madrasah.

Wah benar-benar deh menguras energi yang ada di tubuh sampai lemak di dalam tubuh ini meleleh keluar lewat pori-pori yang ada di kulit. Akhirnya, dengan mengucap basmallah aku coba untuk mulai melakukan semuanya secara teratur dan alhamdulillah sampai pada akhir acara semua berjalan lancar.

Hari pertama kami habiskan untuk membahas tata tertib dan LPJ dari ketua-bendahara (karena baru dimulai pada malam hari, sedangkan pukul 10 malam kami sudah harus balik ke asrama). Hari kedua, kami lanjutkan  LPJ dari Departemen Perkaderan sampai Departemen Sosial (jumlahnya ada delapan departemen) mulai dari ba'da ashar sampai pukul setengah 11 malam (karena hari jum'atnya libur jadi ada toleransi). Nah pada hari Jum'atnya, dari jam 8 sampai jam setengah 12, kami mengadakan sidang komisi yang terbagi menjadi tiga (seperti yang aku jelaskan tadi di awal). Setelah kami shalat jum'at di masjid madrasah, kami lanjutkan acara sampai jam 3 sore yaitu pengumuman ketua umum dan tim formatur terpilih yang nantinya mereka akan menentukan siapa saja pimpinan IPM periode 2012/2013.

Nah saat pengumuman ketua umum dan tim formaturlah yang menjadi momen paling menegangkan. Karena setelah diumumkan siapa yang menjadi ketua umum dan tim formatur, secara langsung merekalah yang akan memegang tanggung jawab sebagai pimpinan di periode mendatang. Ketika pengumuman tersebut, ada 3 calon ketua umum yang mana salah satu diantara mereka akan menjadi ketua umum dan dua orang lainnya akan menjadi tim formatur bersama enam orang lainnya.

Ketika akan diumumkan siapa yang menjadi ketua umum, aku sempat khawatir apakah Ketua 2-ku (wakil ketua terpilih oleh tim formatur dari kelas 1 SMA) akan menjadi ketua umum (karena sekarang ia sudah kelas 2 SMA), karena aku sempat khawatir apakah ia akan menjadi ketua umum (karena pemilihan dilakukan lewat pemilihan umum). Akan tetapi alhamdulillah ia jadi ketua umum, meskipun dia juga kaget kok bisa jadi ketua umum. Akhirnya, ditetapkanlah ketua umum PR IPM Mu'allimin yang baru beserta tim formaturnya.

2. Up-Grading

Setelah kami menyelesaikan Musran, akhirnya kami para BPH melaksanakan tugas terakhir sebelum pelantikan pimpinan yang baru, yaitu Up-Grading. Program ini diperuntukkan untuk pimpinan IPM yang baru menjabat sebagai pimpinan dalam rangka mempersiapkan para pimpinan untuk menghadapi tantangan yang akan mereka hadapi nanti setelah mereka dilantik secara resmi sebagai pimpinan.

Nah, Up-Grading ini kita diskusikan dengan pembina IPM kami dan kami memutuskan untuk tempat pelaksanaannya adalah di Maskan Jazman Al-Kindi di Kaliuran. Awalnya kami kebingungan untuk memutuskan tempat Up-Grading karena uangnya tidak mencukupi untuk transportasi dan konsumsi. Akan tetapi, alhamdulillah ada bantuan dari Kepala Urusan Pengembangan Kader Persyarikatan, sehingga kita bisa menutupi kekurangan tersebut dan akhirnya kami memutuskan untuk pelaksanaan Up-Grading di Maskan Jazman al-Kindi.

Kami berangkat hari Kamis jam 4 sore dan kami baru sampai di sana pada pukul 5 sore. Karena tanggung dengan waktu maghrib, akhirnya acara pembukaan dimulai ba'da maghrib dan dilanjutkan acara makan malam. Setelah makan, para pimpinan barupun mendapatkan materi pertama mereka dari Direktur/Kepala Sekolah Madrasah kami dan dilanjutkan dengan diskusi bersama pembina kami.

Hari kedua UP-Grading merupakan hari yang benar-benar melelahkan bagiku. Kenapa? Karena ba'da shubuh kami harus menyiapkan outbound-outbound yang sudah kami rencanakan. Aku kebagian outbound yang aku namakan "Aku Rela Jatuh" yang mana game tersebut bertujuan menguji kepercayaan antar satu sama lainnya. Nantinya, salah seorang dari kelompok mereka akan naik ke sebuah tiang setinggi setengah meter dan di harus berdiri di sana dengan membelakangi teman sekelompoknya dan nantinya dia akan menjatuhkan dirinya dengan pasrah. Teman sekelompoknya harus membuat formasi supaya bisa menangkap temannya yang akan jatuh dari tiang kayu tersebut dengan tepat.

Lucu juga sih lihat para pimpinan baru yang menjadi relawan untuk naik ke tiang kayu tersebut. Karena, ketika mereka sudah naik ke atas sana, mereka malah semakin takut bahwa teman-temannya tidak akan menangkapnya karena ia tidak boleh melihat (harus membelakangi) teman-temannya yang membuat formasi untuk menangkapnya. Akhirnya, ketika ada yang percaya bahwa teman-teman dibelakangnya akan menangkap dirinya, ia pun jatuh pasrah tanpa beban. Akan tetapi, ada juga yang masih tidak percaya kepada teman-temannya karena ia takut, dan pada akhirnya ia jatuh dengan posisi yang tidak enak dan menyakitkan dirinya beserta teman-teman sekelompoknya.

Setelah mereka outbound, saatnya mereka mendapatkan materi kembali. Akan tetapi materinya lebih kepada diskusi. Setelah materi berakhir, akhirnya mereka berdiskusi dengan kakak-kakak eks BPH IPM periode 2011/2012. Banyak sekali yang kami bahas (karena aku memegang ketua, karena aku mantan ketua umum), mulai dari permasalahan,bagaimana supaya komitmen berjalan bahkan sampai program kerja (dievaluasi secara bersama-sama).

Setelah kami berdiskusi, masuklah mereka ke dalam materi terakhir yaitu tentang harapan. Kebetulan aku yang memimpin materi tersebut (dan tentunya dengan bantuan pembina IPM-ku). Di materi tersebut aku hanya berpesan kepada mereka bahwa selama satu periode kepemimpinan mereka, akan ada dua harapan yang muncul yaitu dari pimpinan berupa visi-misi dan harapan anggota berupa kritik,saran,partisipasi dan lain sebagainya. Di materi tersebut aku tekankan bahwa, ketika mereka menjadi pimpinan, mereka harus menyatukan harapan di internal pimpinan terlebih dahulu dan setelah itu baru selaraskan harapan pimpinan yang sudah disepakati dengan harapan anggota lewat program kerja.

Akhirnya setelah materi tentang harapan tersebut selesai, tepat pukul 4 sore kami pulang menuju asrama kami masing-masing dan kami sampai di asrama pada pukul 5 sore. Untuk eks BPH, kami syukuran dulu di rumah makan bersama pembina kami (dalam rangka syukuran dan melepas penat) dan baru pulang ke asrama ba'da maghrib.

Ya itulah ceritaku tentang kegiatanku selama 2 minggu ini (minggu ini dan seminggu yang lalu) dengan mengorbankan waktu libur mingguan, apa ceritamu?(#iklan dikit, hehehe)

Lakukan segala sesuatu yang bermanfaat dan kami bisa melakukannya
 dengan semangat meski itu melelahkanmu

Tapi intinya seperti ini kawan, apapun yang kita lakukan di dunia ini, lakukanlah dengan enjoy,dengan kemampuan kita dan pastinya semata-mata karena tugas dan tanggung jawab yang harus kita emban baik dalam bentuk tanggung jawab pribadi ataupun tanggung jawab bersama. Dan jangan lupa, semua kita lakukan dalam rangka mencari ridha Allah, ok

Wassalammu'alaikum

Footnotes:
*BPH : Badan Pelaksana Harian (Istilah dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah), yang terdiri dari Ketua,Sekretaris,Bendahara dan masing-masing koordinator/ketua departemen/bidang.

*Musran : Musawarah Ranting (Istilah dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah) yaitu, permusyawataran tertinggi di dalam tingkat ranting yang bertujuan untuk menentukan kebijakan yang akan dijalankan oleh periode selanjutnya.

*LPJ : Laporanpertanggungjawaban

Wednesday, September 19, 2012

The Innocence of Muslim, Bagaimana Sikap kita Seharusnya

Assalammu'alaikum

Bismillahirrahman ar-Rahim

Kawan sekalian bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap sehat dan seperti biasanya bisa beraktifitas.

Kalau kita sampai hari ini masih mengikuti berita yang sedang sangat hangat di media massa baik media massa nasional ataupun internasional, kawan sekalian pasti tahu isu tentang pelecehan agama yang dilakukan oleh seseorang di muka bumi ini lewat filmnya yang berjudul "The Innocence of Muslim" yang mana film tersebut melecehkan Nabi Muhammad (hayoo, pada update ga nih).

Nah, akan tetapi yang menjadi sorotan utama para media massa (selain isi dari film tersebut) adalah respon yang muncul dari masyarakat dunia (terutama umat muslim) yang mana menentang dan mengecam sang pembuat film tersebut, karena dapat kita lihat di beberapa media massa, banyak sekali berita yang mengekspos bagaimanakah respon para masyarakat terhadap film tersebut. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah, respon yang kita munculkan ternyata kurang bijaksana.

Coba kita lihat di media massa, di mana ketika muncul banyak respon yang mengecam film tersebut akan tetapi sebagian dari saudara kita meresponnya dengan cara yang salah. Kita lihat bagaimana saudara kita merespon berita tersebut dengan cara yang salah seperti merusak fasilitas bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. Apakah itu benar? Padahal islam sendiri sudah mengajarkan kepada kita bagaimanakah cara kita menyikapi hal tersebut. Allah memerintahkan kepada kita semua untuk selalu berlaku ihsan baik dalam menyebarkan islam ataupun memerangi orang yang sudah menginjak-injak harga diri kita.

Melihat fenomena di atas, aku jadi teringat diskusi dengan salah satu guruku di kelas pada saat pelajaran jam terakhir di kelasku. Saat itu, salah seorang temanku bertanya bagaimanakah respon kita seharusnya menanggapi kasus film "The Innocence of Muslim". Ada beberapa hal yang disampaikan oleh guruku, intinya adalah kita harus menanggapi hal tersebut dengan bijaksana hikmah (dengan cara yang baik), bukan dengan cara yang merusak atau membawa madharat kepada orang lain. Karena pada hakikatnya, orang yang membuat film tersebut sebenarnya hanya ingin memprovokasi kita semua.

Ingatlah kawan, sungguh Allah telah berfirman di surat An-Nahl ayat 125

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah  mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk"

Allah memerintahkan kita untuk mengajak kepada seluruh manusia agar berpegang teguh kepada Jalan-Nya (Agama Islam) dan apabila ada seseorang/kelompok yang mengolok-olokmu, maka hadapi mereka dengan cara yang baik tapi tegas. Ingat, tegas di sini bukan berarti dengan cara kekerasan, akan tetapi kita menunjukkan bahwa kita siap menghadapi mereka (tentunya dengan cara yang benar).

Bukankah Allah juga memerintahkan kita dalam hidup ini untuk selalu berbuat adil dan ihsan, seperti firmannya pada Surat An-Nahl ayat 90

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan (ihsan), memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."

Mungkin sebagian dari kita akan mengatakan bahwa harga diri kita sebagai muslim sudah diinjak-injak, jadi ini dapat dibenarkan untuk melakukan respon seperti itu. Memang benar sih, akan tetapi apakah Allah dan Rasul-Nya mengajarkan kita untuk merespon dengan cara seperti itu (menghancurkan fasilitas,melempar bom molotov dan sebagainya yang dapat merusak)? Jawabannya tidak kawan.

Ingatkah  bagaimana sikap Nabi Muhammad ketika ia sedang berdakwah menyebarkan Agama Islam di suatu tempat, akan tetapi masyarakat di tempat tersebut menolaknya dan melempari dirinya dengan batu. Setelah Nabi Muhammad keluar dari kota tersebut, Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad dan berkata "Wahai Muhammad jika engkau berkehendak, aku akan pindahkan gunung tersebut ke kota tadi supaya mereka mendapatkan pelajaran akan perbuatan hina mereka kepadamu".

Akan tetapi, apa respon Nabi Muhammad? Beliau justru menolak permohonan Malaikat Jibril. Padahal, seandainya saja beliau mengiyakan permohonan tersebut, pastilah gunung yang ditunjuk oleh Malaikat Jibril akan dipindahkan ke kota tersebut sehingga menimpa semua masyarakat yang berada di dalamnya.

Lantas, apa yang harus kita lakukan setelah melihat betapa sabar dan bijaksananya Nabi Muhammad dalam menyikapi kasus yang hampir serupa dengan ujian yang dihadapi oleh Nabi Muhammad?

Kita, layaknya seorang muslim yang selalu berpegang teguh kepada ajaran Nabi Muhammad dan perintah Allah hendaknyalah menanggapi isu-isu tersebut dengan bijaksana dan dengan cara yang benar. Boleh kita marah kepada pelaku yang melakukan perbuatan keji tersebut, akan tetapi dengan cara yang benar. Mungkin kita bisa membuat kesepakatan bersama agar pelaku tersebut disidang oleh Mahkamah Internasional (karena sekarang ada PBB), atau yang lebih mudah adalah kita meminta pemerintah (lewat ormas-ormas) untuk ambil suara supaya pelaku tersebut diseret ke Mahkamah Internasional. Meskipun kita ingin dengan aksi turun ke jalan, itu sah-sah saja akan tetapi, tidak perlulah kita menghancurkan gedung,fasilitas umum bahkan sampai merengut nyawa orang lain karena pada hakikatnya itu hanya membawa kerusakan di muka bumi dan Allah membenci semua orang yang melakukan kerusakan di muka bumi ini.

Ingat kawan ketika kita merespon isu-isu yang serupa dengan cara yang kurang bijaksana seperti menghancurkan fasilitas umum, itu semua justru bukan membuat para pelaku takut akan kita tapi mereka akan senang bahwa mereka dapat membuktikan apa yang mereka katakan (entah yang mengatakan Islam itu identik dengan kekerasan dan lain sebagainya).

Allah dan para Nabi-Nya selalu mengajarkan kita bahwa Islam itu
indah karena kita harus hidup dengan adil dan ihsan
Dan terakhir kawanku, ingatlah bahwa Agama Islam itu diturunkan ke bumi ini sebagai rahmat bagi seluruh alam. Jadi, sebagai ummat islam bertindaklah sebagai ummat yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta (bukannya membawa kerusakan). So, bijaksanalah dalam melakukan sesuatu. Mari kita gunakan akal dan hati kita sebelum kita bertindak, karena yang membedekan kita dari binatang adalah kita memiliki nafsu dan akal. Ingat, manusia akan menjadi lebih buruk daripada bintang apabila ia hanya menggunakan nafsunya, akan tetapi manusia akan menjadi lebih mulia daripada malaikat apabila ia menggunakan nafsu dan akalnya sesuai dengan tempatnya.

Alhamdulillahi rabbi al-'Alamiin

Trims and Waallahu a'alamu

Wassalammu'alaikum

Monday, September 3, 2012

What We Have Today 2: Jangan Pernah Berprasangka Buruk Kepada-Nya

Assalammu'alaikum

Halo pembaca sekalian lama tak bertemu ya. Mumpung masih dalam suasana lebaran, "Taqabbalallahu minna wa minkum" dan mohon maaf lahir batin ya, kalau-kalau ada tulisanku yang mungkin agak menyinggung para pembaca sekalian (kita mulai dari 0-0 lagi ya :D).

Kawan, ngomong-ngomong tentang berprasangka buruk nih. Pernakah ketika kita sudah berdo'a kepada Allah dengan sepenuh hati di setiap kegiatan kita, akan tetapi apa yang kita minta kepada Allah (menurut kita) belum terkabul sekian lama sehingga kita berprasangka buruk bahwa do'a kita tidak dikabulkan Allah. Pernahkah kita merasakan hal serupa?

Mungkin dari sebagian kita ada yang pernah merasakan hal tersebut (aku juga), akan tetapi ada juga sebagian dari kita yang mungkin belum merasakan hal tersebut. Nah kawan, kali ini aku ada sebuah cerita tentang seorang pemuda dengan seekor ulat dan pohon kaktus. Mau tahu ceritanya? Let's check it out

Alkisah di suatu daerah hiduplah seorang pemuda tampan dan sholeh yang mana ia sangat disegani oleh masyarakatnya. Suatu ketika, pemuda ini tertarik dengan seorang perempuan yang ada di daerah tersebut dan ia ingin sekali menikahinya. Ketika pemuda itu hendak melamarnya, ayah dari perempuan tersebut memberikan syarat bahwa ia harus memberikan putrinya sebuah bunga dan kupu-kupu yang indah dalam waktu 3 bulan. Mendengar persyaratan tersebut, si pemuda inipun bingung karena di daerahnya sangat sulit untuk menemukan kupu-kupu dan bunga yang indah. 

Tiap malam ketika sang rembulan memainkan tirai malamnya, si pemuda selalu berdo'a kepada Allah. "Ya Allah, bantulah hamba-Mu ini untuk memenuhi persyaratan yang diberikan ayah dari anak perempuan yang hamba dambakan", begitulah do'a yang ia panjatkan tiap malam. 

Suatu ketika ketika pemuda itu sedang tidur, datanglah si fulan yang memberikan bunga kaktus dan seekor ulat kepadanya. Ia berharap semoga si pemuda tersebut dapat merawatnya dan diterimalah oleh pemuda tersebut. 

Setelah menerima sebuah pohon kaktus dan seekor ulat, si pemuda ini merasa sedikit menyesal karena ternyata Allah tidak mengabulkan do'a yang selalu ia panjatkan setiap malam. Pada akhirnya, ia rawatlah pohon kaktus dan ulat tersebut dengan rasa sedikit menyesal.

Ketika sudah memasuki hari di mana persyaratan yang diajukan oleh ayah sang perempuan tadi, akhirnya si pemuda itupun mempersiapkan dirinya untuk berangkat menghadap kepada ayah perempuan tersebut. Ketika ia akan keluar rumah, ia teringat akan pohon kaktus dan ulatnya. Ketika pemuda ini melihat ke pohon kaktus tersebut, betapa kaget dirinya karena pohon tersebut tumbuh besar dan memunculkan bunga yang sangat indah sekali. Tidak hanya itu, seekor ulat yang ia rawat sejak 3 bulan yang lalu itupun sudah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Karena teringat kepada syarat yang diberikan kepadanya untuk meminang sang perempuan tersebut, dibawakannyalah kupu-kupu dan bunga tersebut ke pihak keluarga sang perempuan. Karena ia berhasil memenuhi syarat tersebut, akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.

Nah kawan, dari cerita di atas apa hikmah yang dapat kita ambil?

Coba kita lihat kembali cerita yang dialami oleh sang pemuda tersebut. Pada awalnya dia menyangka bahwa Allah tidak mengabulkan do'anya karena ia meminta kepada Allah untuk memberikannya sebuah bunga yang indah dan seekor kupu-kupu, akan tetapi Allah memberikannya pohon kaktus dan seekor ulat. Akan tetapi, setelah 3 bulan ia merawat pohon dan ulat tersebut, akhirnya ia sadar bahwa sebenarnya Allah selama ini mengabulkan do'anya. Dia sadar bahwa ternyata selama ini Allah sudah merencanakan kapan do'anya akan menjadi kenyataan, yaitu dengan memberikan kaktus dan seekor ulat hingga pada akhirnya kaktus tersebut menyembulkan bunga yang indah dan ulat tersebut menjadi kupu-kupu.

Nah kawan sering kali ketika kita sudah berdo'a kepada Allah di setiap waktunya akan tetapi belum terkabulkan juga dan pada saat itu kita langsung menyerah dan mengatakan bahwa Allah tidak mengabulkan do'a kita. Begitupula ketika kita berdo'a akan sesuatu Allah memberikan sesuatu yang lain dan kita mengatakan Allah tidak mengabulkan do'aku.

Hey kawan, ingatlah bahwa sesungguhnya Allah Maha Berencana akan sesuatu termasuk hidup-matinya kita semua dan kapan do'a kita akan terkabul. Sesungguhnya Allah lebih mengetahui dan bijaksana untuk menentukan kapan dan di mana do'a hamba-Nya tersebut akan Ia kabulkan. Coba lihat kisah pemuda tadi ketika sudah menjelang waktu untuk menyerahkan syarat agar dapat meminang sang perempuan tadi, Allah baru memberikannya sebuah bunga dan seekor kupu-kupu setelah ia merawat pohon kaktus dan seekor ulat tersebut.

"Boleh jadi kamu membenci  sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah:216)

itulah firman Allah di dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, jangan pernah kita sekali-kali berprasangka buruk kepada Allah. Karena ingat, Allah saja melarang hamba-hamba-Nya untuk saling berprasangka buruk, apalagi berprasangka buruk kepada Tuhan yang menciptakan kita semua.

Dan terakhir ketika kita sudah berdo'a kepada Allah, yang harus kita lakukan adalah berikhtiar (berjuang) agar dapat merealisasikan do'a yang kita panjatkan kepada Allah. Karena, ketika kita hanya berdo'a tanpa berbuat agar do'a tersebut dapat terealisasikan, bagaikan kita berfikir tanpa bertindak yang tidak menghasilkan apa-apa. Ingat, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubah nasib mereka dengan tangan mereka sendiri.


Sesungguhnya Allah Maha Mengetahu apa yang terbaik
bagi hamba-hamba-Nya

Wallahu a'lamu

Wassalammu'alaikum